Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki momen akhir tahun, pasar saham akan diwarnai oleh Santa Claus Rally yang merujuk pada kecenderungan naiknya saham selama 5 hari perdagangan terakhir di Desember serta 2 hari pertama pada Januari.
Senior Investment Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjabarkan bahwa fenomena Santa Claus Rally di Indonesia memang cenderung menguat pada Desember, terutama pada beberapa hari perdagangan terakhir.
"Namun pola ini tidak konsisten tiap tahun, ada tahun ketika rally tersebut terjadi ada pula yang gagal," paparnya kepada KONTAN, Jumat (5/12).
Di sisi lain, ada beberapa faktor yang penting yang dapat mempengaruhi Santa Claus Rally di antaranya adalah aktivitas window dressing atau rebalancing portofolio akhir tahun dimana investor institusi mengambil posisi atau mengubah alokasi.
Lalu volume perdagangan yang rendah karena musim liburan dengan begitu, harga akan lebih mudah harga bergerak naik jika ada pembelian. Sentimen positif liburan atau suasana gift giving investor ritel yang lebih optimis. Hal ini tentunya didukung berita ekonomi yang positif jelang tahun baru.
Baca Juga: Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi
Adapun stimulus fiskal atau kebijakan yang memacu pasar di tahun depan juga bisa memancing antisipasi reli.
Sementara itu, ada dua faktor penghambat Santa Claus Rally di antaranya adalah sentimen global buruk seperti resesi, gejolak geopolitik atau kejutan makro domestik bisa meniadakan efek fenomena Santa Claus Rally.
Contohnya adalah apa yang terjadi pada Desember 2024, Desember 2022, maupun Desember 2000 saat IHSG tetap melemah.
"Jika pasar sudah ter-priced in ekspektasi reli, maka potensi terjadinya Santa Claus Rally berkurang," imbuh Nafan.
Nafan juga memproyeksi bahwa performa positif pada IHSG diperkirakan berlanjut khususnya pada Desember 2025 hingga Januari 2026 berdasarkan rata-rata 25 tahun terakhir. Sehingga peluang Santa Claus rally pada penghujung 2025 maupun January effect pada 2026 terbuka lebar.
Nafan sendiri juga mencermati beberapa saham emiten yang berpotensi naik di momen tersebut, beberapa di antaranya adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), lalu PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
