Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:21 WIB
Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun
[ILUSTRASI. Tak ingin melewatkan momen kebahagiaan bersama para pengunjung, Summarecon Mall Bekasi (SMB) menghadirkan ragam program belanja dan hiburan menarik yang bertajuk “Magical Salebration” yang berlangsung mulai dari tanggal 2 - 30 Desember 2021.  ]
Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki momen akhir tahun, pasar saham akan diwarnai oleh Santa Claus Rally yang merujuk pada kecenderungan naiknya saham selama 5 hari perdagangan terakhir di Desember serta 2 hari pertama pada Januari.

Senior Investment Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjabarkan bahwa fenomena Santa Claus Rally di Indonesia memang cenderung menguat pada Desember, terutama pada beberapa hari perdagangan terakhir.

"Namun pola ini tidak konsisten tiap tahun, ada tahun ketika rally tersebut terjadi ada pula yang gagal," paparnya kepada KONTAN, Jumat (5/12).

Di sisi lain, ada beberapa faktor yang penting yang dapat mempengaruhi Santa Claus Rally di antaranya adalah aktivitas window dressing atau rebalancing portofolio akhir tahun dimana investor institusi mengambil posisi atau mengubah alokasi.

Lalu volume perdagangan yang rendah karena musim liburan dengan begitu, harga akan lebih mudah harga bergerak naik jika ada pembelian. Sentimen positif liburan atau suasana gift giving investor ritel yang lebih optimis. Hal ini tentunya didukung berita ekonomi yang positif jelang tahun baru.

Baca Juga: Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi

Adapun stimulus fiskal atau kebijakan yang memacu pasar di tahun depan juga bisa memancing antisipasi reli.

Sementara itu, ada dua faktor penghambat Santa Claus Rally di antaranya adalah sentimen global buruk seperti resesi, gejolak geopolitik atau kejutan makro domestik bisa meniadakan efek fenomena Santa Claus Rally.

Contohnya adalah apa yang terjadi pada Desember 2024, Desember 2022, maupun Desember 2000 saat IHSG tetap melemah.

"Jika pasar sudah ter-priced in ekspektasi reli, maka potensi terjadinya Santa Claus Rally berkurang," imbuh Nafan.

Nafan juga memproyeksi bahwa performa positif pada IHSG diperkirakan berlanjut khususnya pada Desember 2025 hingga Januari 2026 berdasarkan rata-rata 25 tahun terakhir. Sehingga peluang Santa Claus rally pada penghujung 2025 maupun January effect pada 2026 terbuka lebar.

Nafan sendiri juga mencermati beberapa saham emiten yang berpotensi naik di momen tersebut, beberapa di antaranya adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), lalu PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan?
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan

Berita Terbaru

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:48 WIB

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mengumumkan dua transaksi afiliasi dengan nilai total Rp 2,79 triliun.

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:45 WIB

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar

Pergerakan pasar dipengaruhi kombinasi profit taking akhir tahun.Kewaspadaan jelang rilis PMI China, serta risiko geopolitik.

Darma Henwa (DEWA) Raih Kredit Jumbo Rp 5 Triliun Dari BBCA dan BMRI
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:44 WIB

Darma Henwa (DEWA) Raih Kredit Jumbo Rp 5 Triliun Dari BBCA dan BMRI

PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengantongi fasilitas kredit jumbo dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 5 triliun. 

Genjot Laba 2026, Aracord Nusantara (RONY) Siap Transformasi Bisnis
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:39 WIB

Genjot Laba 2026, Aracord Nusantara (RONY) Siap Transformasi Bisnis

Transformasi mencakup penguatan bisnis energi dan logistik, khususnya yang berkaitan dengan elektrifikasi alat angkut di sektor pertambangan. ​

BLT Cuma Pendongkrak Daya Beli, Efeknya Ke Emiten Konsumer dan Ritel Masih Mini
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:32 WIB

BLT Cuma Pendongkrak Daya Beli, Efeknya Ke Emiten Konsumer dan Ritel Masih Mini

Emiten konsumer dan ritel tak bisa berharap banyak pada dampak bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 900.000 yang dikucurkan pemerintah. 

Prospek Perbankan 2026: Masih Sulit Lepas dari Bayang-Bayang Perlambatan Ekonomi
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:15 WIB

Prospek Perbankan 2026: Masih Sulit Lepas dari Bayang-Bayang Perlambatan Ekonomi

Ekonom memprediksi penyaluran kredit di tahun 2026 berpotensi tumbuh 9%, di atas proyeksi target tahun ini

Mengebut Pembangunan Huntara di Sumatra
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mengebut Pembangunan Huntara di Sumatra

Hingga akhir Desember 2025, tercatat sebanyak 47.149 unit rumah mengalami rusak berat akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, dan Sumatra

Pro Kontra Aturan Kawasan Tanpa Rokok
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:05 WIB

Pro Kontra Aturan Kawasan Tanpa Rokok

Sektor perhotelan dan restoran merupakan sektor strategis dan padat karya di Jakarta sehingga kebijakan KTR perlu dirancang secara realistis

Penerbangan  ke Bali Menanjak
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:01 WIB

Penerbangan ke Bali Menanjak

Pergerakan pesawat harian mencapai 467 penerbangan, atau meningkat 10,14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu

Daya Ungkit Ekonomi Nataru
| Rabu, 31 Desember 2025 | 06:59 WIB

Daya Ungkit Ekonomi Nataru

Jika risiko inflasi dapat dikendalikan, Nataru akan berfungsi sebagai akselerator kemajuan ekonomi yang mulus menuju tahun 2026.

INDEKS BERITA

Terpopuler