Memahami Aksi Short Selling di Bursa Saham

Senin, 03 Juli 2023 | 14:29 WIB
Memahami Aksi Short Selling di Bursa Saham
[ILUSTRASI. ANALISIS - Budi Frensidy, Pengamat Pasar Keuangan UI]
Budi Frensidy | Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal FEB UI

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) IHSG bergerak sideways di kisaran 6.600-6.900 sepanjang semester pertama tahun ini, investor saham yang bijak sudah sewajarnya berinvestasi dengan menggunakan dana milik sendiri. Mereka tidak menggunakan fasilitas margin.

Bukan apa-apa, jika prediksi meleset, membeli saham dengan margin dapat membangkrutkan kita dengan biaya bunga yang timbul, capital loss dan biaya transaksi yang menjadi dobel, dan opportunity cost. 

Mungkin ini salah satu faktor yang membuat transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun dari rata-rata Rp 14,8 triliun tahun lalu menjadi hanya Rp 10,4 triliun di tahun ini.

Namun, dibandingkan memanfaatkan fasilitas margin saat masih marak sentimen negatif, melakukan short selling lebih berisiko. Short selling adalah aksi menjual sekuritas yang tidak dimiliki penjualnya. Apa itu short selling dan adakah manfaatnya sehingga keberadaannya masih dipertahankan?

Transaksi ini berbeda dari transaksi jual-beli biasa dalam empat hal. Pertama, investor menjual dahulu baru membelinya kemudian. 
Kedua, investor mendapat untung justru kalau harga sekuritas turun, sehingga cenderung mendoakan yang buruk-buruk untuk saham itu dan pasar secara keseluruhan. 

Ketiga, investor melepas saham yang bukan miliknya. Investor sejatinya meminjam saham milik orang lain di perusahaan sekuritas yang sama. 
Jika saham itu membagikan dividen, pemilik saham itu tidak akan memperolehnya dari emiten. Short seller yang harus membayarkan dividen itu untuknya.

Keempat, dibandingkan dengan transaksi biasa, short selling sangat berisiko. Hanya untuk aset keuangan tepatnya efek pasar modal, short selling dapat dilakukan karena sifat fungible (dapat dipertukarkan satu sama lain dengan mudah). 

Untuk aset riil, kita tidak mungkin menjual dulu baru beli kemudian. Kita tidak mungkin pinjam mobil atau rumah teman untuk dijual. Dan setelah beberapa periode kita membeli mobil dan mobil lain untuk menggantinya. Mobil dan rumah tidak fungible.

Menurut Norman Fosback dalam bukunya Stock Market Logic (1993), investor yang paling berani di Wall Street adalah short seller. Short selling berisiko sangat tinggi utamanya adalah karena potensi untung dan rugi tidak seimbang.

Menyadari harga saham tidak bisa negatif, keuntungan maksimal per saham dari short selling sebesar harga jualnya. Sebaliknya, harga saham bisa naik tanpa batas sehingga potensi rugi investor juga tidak terbatas.

Short seller juga mempunyai reputasi kurang baik di kalangan pelaku pasar modal. Mereka dicurigai memiliki dorongan dan insentif besar untuk menjatuhkan harga saham. Short seller juga sering dituduh menyebarkan rumor palsu. Implikasinya, mereka akan dijadikan kambing hitam ketika pasar saham benar-benar jatuh. 

Kecurigaan ini sudah berlangsung lama, tepatnya sejak Depresi Besar tahun 1929. Sesaat setelah terjadinya crash  dan dalam usaha untuk mengatasi ulah short seller, didirikanlah badan pengawas pasar modal Amerika Serikat (AS) yaitu SEC (Securities and Exchange Commission). Aksi spekulasi para short seller ternyata telah memicu dibentuknya lembaga pengawasan bursa dan sekuritas di AS

Baca Juga: Lakukan Short Selling, BEI Sanksi Wanteg Sekuritas dan Korea Investment Sekuritas

Short seller juga dituding sebagai biang keladi crash tahun 1987, runtuhnya saham-saham dotcom tahun 2000, rontoknya saham-saham lembaga keuangan di AS tahun 2008, dan anjloknya harga saham di bursa kita tahun 2008 lalu. Tidak mengherankan  short selling dipandang penuh curiga oleh pengawas pasar modal dan otoritas bursa.

Di bursa kita, secara periodik Bursa Efek Indonesia (BEI) menerbitkan daftar saham yang boleh short selling, biasanya lebih sedikit dari saham yang dapat ditransaksikan dengan margin. 

Setelah dilarang selama tiga tahun akibat pandemi, di bulan Mei lalu  sebanyak 183 saham dapat ditransaksikan dengan fasilitas margin. Dari jumlah ini hanya 120 saham yang boleh short selling. Hanya segelintir orang yang mempunyai akses untuk itu yaitu perusahaan sekuritas dan beberapa orang di dalamnya. 

Itu harus mendapatkan izin dari BEI. Tanpa izin, siapa pun akan mendapatkan sanksi tertulis dari bursa seperti yang dialami dua perusahaan sekuritas sekitar dua minggu lalu meskipun mereka telah memegang izin untuk margin. 

Walau berisiko tinggi, short selling sebenarnya membawa beberapa manfaat. Pertama, tidak seperti di pasar aset lain, di pasar modal investor selalu dapat meraih keuntungan. 

Pada saat pasar bullish, investor dapat memperoleh keuntungan dengan mengambil posisi beli atau long.  Sebaliknya, ketika pasar bearish, investor dapat melakukan short selling. Harga naik untung, harga turun juga untung. Ini membuat investasi di pasar modal lebih menarik dan penuh tantangan, dibandingkan alternatif investasi lainnya. 

Manfaat lain short selling adalah transaksi ini diperlukan untuk menjamin harga saham benar-benar mencerminkan nilai fundamental. Secara teori, setiap kali ada saham yang dihargai berlebihan, akan masuk investor cerdas untuk mengambil keuntungan dengan aksi short selling-nya. 

Para arbitrager  tidak akan tinggal diam menyaksikan saham yang kemahalan. Tanpa short selling, harga saham cenderung lebih tinggi daripada nilainya. Jika ini terus terjadi, bursa saham bubble dan kita tinggal menunggu waktu menyaksikan meletusnya bubble ini. 

Sebagian besar bursa di dunia dalam kondisi normal menawarkan fasilitas ini saat regulasi membatasi seperti berizin, uptick rule, dan setoran jaminan (initial margin dan margin call) seperti perdagangan margin. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Manis Gurih Gudeg Eyangyang Pas Di Lidah
| Senin, 18 November 2024 | 07:32 WIB

Manis Gurih Gudeg Eyangyang Pas Di Lidah

Kekhasan cita rasa racikan Eyang Martin ini, ternyata berhasil memuaskan lidah orang yang kangen makan gudeg.

Raih Laba dari Upaya Menjaring Data
| Senin, 18 November 2024 | 07:30 WIB

Raih Laba dari Upaya Menjaring Data

Data semakin penting di era transformasi digital. Perusahaan riset dan survei pengolah data sangat diperlukan. 

Gosok Laba dari Jasa Cuci Sepatu
| Senin, 18 November 2024 | 07:27 WIB

Gosok Laba dari Jasa Cuci Sepatu

Peluang usaha cuci dan perawatan sepatu kian menjanjikan. Dengan tarif terjangkau dan adanya layanan antar jemput.

Adu Lengkap Layanan demi Menjaring Nasabah
| Senin, 18 November 2024 | 07:24 WIB

Adu Lengkap Layanan demi Menjaring Nasabah

Demi merasakan layanan perbankan di online seperti di cabang, setiap tahun bank meluncurkan fitur-fitur baru.

Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Kebut Penjualan Mobil Bekas
| Senin, 18 November 2024 | 07:20 WIB

Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Kebut Penjualan Mobil Bekas

Pertumbuhan penjualan mobil bekas MPMX sebesar 6% yoy dengan capaian 2.700 unit, terutama dari mobil komersial

Kios Pangan Untuk Antisipasi Lonjakan Harga
| Senin, 18 November 2024 | 07:15 WIB

Kios Pangan Untuk Antisipasi Lonjakan Harga

Badan Pangan Nasional (Bapanas) sudah menggelar sebanyak 438 kali kios pangan untuk meredam lonjakan harga pangan.

Prospek Emiten Semen Tak Kelabu Lagi
| Senin, 18 November 2024 | 06:30 WIB

Prospek Emiten Semen Tak Kelabu Lagi

Saham emiten semen terangkat sentimen program pembangunan 3 juta rumah karena bakal meningkatkan permintaan semen

Defisit Transaksi Berjalan Melebar Hingga Tahun 2025
| Senin, 18 November 2024 | 06:13 WIB

Defisit Transaksi Berjalan Melebar Hingga Tahun 2025

Pada kuartal III-2024,defisit transaksi berjalan alias CAD diperkirakan melebar dibanding kuartal sebelumnya.

Tiru Singapura, RI Bisa Hemat Anggaran Negara Hingga 40%
| Senin, 18 November 2024 | 06:10 WIB

Tiru Singapura, RI Bisa Hemat Anggaran Negara Hingga 40%

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut B. Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia bisa menghemat anggaran negara mencapai kisaran 30% hingga 40%

Reksadana Offshore Terangkat Penguatan Dolar AS
| Senin, 18 November 2024 | 06:00 WIB

Reksadana Offshore Terangkat Penguatan Dolar AS

Penguatan dolar AS dan kinerja saham AS menjadi katalis positif. Penguatan kurs dolar AS meningkatkan nilai investasi dalam mata uang lokal. 

INDEKS BERITA

Terpopuler