Menanti Akhir Teka-teki Merger Bank Swasta

Rabu, 15 Februari 2023 | 05:30 WIB
 Menanti Akhir Teka-teki Merger Bank Swasta
[]
Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nama bank swasta yang akan bergabung atau merger dalam rangka memenuhi modal inti minimum Rp 3 triliun masih menjadi teka-teki. Meski sudah menyebut, merger bakal rampung pada Juni 2023, regulator belum mau buka suara terkait identitas  bank-bank tersebut.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, kedua bank akan merger guna memenuhi aturan modal minimum dan sekaligus untuk meningkatkan kinerja. "Buat bank size is matter. Semakin bank besar maka dia akan semakin efisien," katanya pada KONTAN, Selasa (14/2).

Sebelumnya, Dian mengungkapkan, bank yang bakal bergabung ini terkait dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya, bank  berstatus emiten. Belakangan PT Bank MNC Internasional Tbk dan PT Bank NationalNobu Tbk ramai diisukan bakal merger.

Dua nama itu ada di pusaran teka-teki merger bukan tanpa alasan. Bank MNC dan Bank Nobu belum memberikan keterbukaan informasi secara detail bahwa telah memenuhi modal minimum sebesar Rp 3 triliun.

Dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), keduanya membantah akan merger. Namun, ada yang menarik dicermati dari bantahan mereka.

Heru Sulistiadhi, Sekretaris Perusahaan Bank MNC mengatakan, modal inti perseroan ini pada akhir 2022 sudah sesuai ketentuan OJK. Ia membantah kabar yang menyebut bank milik Hari Tanoesoedibjo akan merger dengan bank milik Lippo Group. "Berita tersebut tidak benar," tulisnya, Senin (13/2).

Ia menuturkan, OJK tidak mengarahkan Bank MNC untuk merger. Namun, keputusan merger adalah kesepakatan para pihak dalam rangka menjadi bank dengan modal inti Rp 6 triliun dengan kategori Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 2.

Jika diartikan, Bank MNC punya rencana merger namun bukan untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum tetapi untuk naik kelas jadi KBMI 2.  KONTAN telah mencoba mengkonfirmasi terkait hal ini pada Heru. Tapi hingga tulisan ini naik cetak, tak dapat jawaban.

Mario Satrio, Sekretaris Perusahaan Bank Nobu, juga menyebut, OJK tak mengarahkan untuk merger. Ia bilang, Bank Nobu melakukan beberapa aksi korporasi untuk memenuhi ketentuan modal inti, yaitu rights issue I, rights issue II, dan aksi korporasi berikut. 

Saat ini, Bank Nobu sedang dalam proses menjalankan rights issue kedua dengan menerbitkan 681,81 juta saham baru dan membidik dana Rp 403,6 miliar. PT Star Pacific Tbk yang dimiliki oleh James Riady menjadi pembeli siaga. Adapun aksi korporasi Bank Nobu selanjutnya masih belum jelas. 

Bank Jtrust Indonesia Tbk juga akan melakukan rights issue semester I ini untuk merealisasikan setoran modal yang sudah dilakukan pemegang saham pengendali pada akhir tahun lalu.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank JTrust, Helmi A Hidayat menegaskan, aksi korporasi ini hanya untuk mengkonversi setoran modal dari pengendali sebesar Rp 1 triliun menjadi saham. "Dalam rencana bisnis, Bank JTrust belum ada keinginan melakukan merger," ujarnya pada KONTAN, Selasa (14/2).

Bank kecil lain, Bank SBI Indonesia, mengaku sudah memenuhi modal inti minimum pada akhir 2022 lewat injeksi dari pengendali yakni State Bank of India (SBI).

Direktur Utama SBI Indonesia, Akash Shambhu Damniwala menyatakan, injeksi modal itu merupakan komitmen SBI di Indonesia. Selanjutnya, perseroan berencana mengakuisisi multifinance dan bank. "SBI Indonesia berharap mengakuisisi bank berukuran serupa dengan keuangan yang baik." ujar dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
Nakhoda Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:10 WIB

Nakhoda Danantara

​Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menjadi sorotan publik. Kenapa?

INDEKS BERITA

Terpopuler