KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Misi utama PT Capri Nusa Satu Properti Tbk tahun ini hingga tahun depan adalah mengerjakan proyek di Nusa Penida, Bali dan Jatiwaringin, Jakarta Timur. Pengembang properti tersebut berharap kedua proyek bisa mendatangkan pendapatan mulai tahun 2020 dan menutupi kerugian Rp 45,8 miliar di tahun lalu.
Proyek Nusa Penida berupa resort 30 kamar dan beach club di pinggir Pantai Atuh dengan biaya investasi sekitar Rp 42,7 miliar. Saat ini, Capri Nusa dalam tahap belanja lahan senilai Rp 1 miliar melalui kontraktor. Total area proyek yang akan mereka kembangkan 4 hektare (ha).
Capri Nusa menargetkan izin pembangunan proyek Nusa Penida keluar pada semester II 2019 ini. Kalau rencana berjalan mulus, perusahaan berkode saham CPRI di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut akan mengejar pembangunan 10-15 unit kamar dan beach club pada tahap awal. Target operasionalnya pada kuartal I 2020.
Capri Nusa sengaja mendahulukan pembangunan beach club karena potensi pendapatannya lebih menjanjikan ketimbang resort. Jumlah kunjungan wisatawan ke Bali dan Nusa Penida pada akhir pekan mencapai 9.000-10.000 orang. Sementara pada hari biasa 4.000-5.000 orang. Untuk debut perdana operasional beach club, mereka hanya menargetkan 500 pengunjung.
Selanjutnya, Capri Nusa berniat melanjutkan pengembangan proyek hotel bintang 3 sampai bintang 4 dengan tarif menginap Rp 400.000-800.000 per malam. "Kalau untuk di bagian tebing yang mengarah ke Pantai Atuh, kami sasar untuk kalangan high end dengan tarif per malam Rp 3 juta-Rp 4 juta," ujar Jensen Subakti, Direktur Utama PT Capri Nusa Satu Properti Tbk saat ditemui Senin, (1/7).
Kalau proyek Nusa Penida masih berupa cetak biru, proyek di Jatiwaringin sudah sampai tahap pembangunan 80%. Capri Nusa membangun menara perkantoran dan convention hall dengan biaya investasi Rp 31 miliar.
Sejatinya, Capri Nusa sudah mulai menyewakan sejumlah unit kantor dan convention hall yang sudah selesai dibangun. Tarif sewa unit kantor Rp 200.000 per meter persegi. Bahkan proyek Jatiwaringin menjadi penyumbang pendapatan utama mereka pada tahun lalu hingga sebesar Rp 2,25 miliar.
Convention hall di Jatiwaringin biasa tersewa penuh untuk hajatan pernikahan pada hari Jumat hingga Minggu. Adapun jenis penyewaan pada tengah pekan berupa rapat pegawai pemerintah, wisuda sekolah hingga acara keluarga. "Kebetulan lokasi convention center kami berdekatan dengan lima universitas," tutur Jensen.
Asal tahu, nilai investasi proyek Nusa Penida dan Jatiwaringin berasal dari dana perolehan initial public offering (IPO) sebesar Rp 85,4 miliar pada 11 April 2019 lalu. Penyerapan dana hingga semester I mencapai 60%.
Capri Nusa berencana untuk menambah dana belanja modal sebesar Rp 100 miliar. Caranya dengan mencari dana pihak ketiga dan meminta suntikan modal pemegang saham. Target pendapatan tahun ini Rp 5 miliar.