Menanti Kiprah Platform Pembayaran Milik BUMN

Jumat, 08 Februari 2019 | 04:09 WIB
Menanti Kiprah Platform Pembayaran Milik BUMN
[]
Reporter: Anggar Septiadi, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sosok platform pembayaran milik sejumlah BUMN kian jelas. Menyandang nama LinkAja, platform itu menyatukan uang elektronik berbasis server milik seluruh bank BUMN, yakni e-cashmilik Bank Mandiri, T-bank milik PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Yap/Uniqku punya Bank BNI, T-Money milik PT Telekomunikasi Indonesia dan T-Cash kepunyaan Telkomsel.

Setelah resmi diperkenalkan pada 21 Februari mendatang nanti, LinkAja mendapat kiprah perdana di festival music JavaJazz, awal Maret 2019. General Manager eBanking Bank BNI Anang Fauzie mengatakan kategori uang elektronik berbasis kartu beserta use case dan merchant mereka akan masuk ke tahap integrasi berikutnya sambil menunggu kesiapan infrastruktur dan kesiapan teknologi merchant terkait. Tahap berikut adalah menggabungkan kartu debit dan kredit di LinkAja.

Pemilik LinkAja nantinya adalah seluruh BUMN yang berpartisipasi. Anang mengatakan, Kementrian BUMN melihat LinkAja sebagai produk nasional yang inovatif di dalam sektor layanan keuangan yang mampu memberikan layanan dan akses terhadap berbagai layanan keuangan baik bagi masyarakat yang bankable maupun masyarakat Indonesia yang masih underbanked dan unbanked.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan, integrasi uang elektronik berbasis server bisa dilakukan asal tidak melanggar regulasi.

Saat ini izin operasional LinkAja sudah diajukan kepada BI. Namun Onny enggan menyebut pihak yang mengajukan izin. Ia memastikan bukan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) atau anggotanya yang mengajukan izin. Seperti yang ditulis KONTAN, LinkAja akan berada di bawah PT Fintek Karya Nusantara (Finarya)

Sementara izin platform QR Code Himbara yang sebelumnya direncanakan pun masih diproses oleh BI. "Nanti platform QR Code Himbara terintegrasi dengan LinkAja," kata Maryono, Ketua Himbara, Rabu (6/2).

Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi XI DPR RI pertengahan Januari lalu, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wiroatmodjo menjelaskan, Himbara hendak membentuk platform teknologi finansial (tekfin) secara mandiri. Tekfin pelat merah ini bukan cuma mengurusi QR Code, melainkan seluruh basis teknologi perbankan Himbara akan diintegrasikan di platform tadi.

Tapi sepertinya rencana tersebut bubar. Strategi LinkAja akan berhasil bila masing-masing BUMN menghilangkan ego. Kalau LinkAja terwujud, Anda tak perlu membawa dompet lagi. Uang elektronik, kartu debit dan kartu kredit ada di genggaman Anda.

Bagikan

Berita Terbaru

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

Menapak Jejak Cuan dari Bisnis Jalan-jalan
| Minggu, 21 Desember 2025 | 05:30 WIB

Menapak Jejak Cuan dari Bisnis Jalan-jalan

Olahraga berbasis alam kian diminati, terutama oleh orang tua yang ingin mengajak anak-anaknya ke alam. 

INDEKS BERITA