Untuk menggenjot kinerja sektor ritel, mau tidak mau daya beli harus dipacu. Menurut data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), salah satu penyebab perlambatan kinerja sektor ritel tahun ini adalah karena penurunan daya beli.
Dianta Sebayang, Ekonom Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bilang, untuk meningkatkan kinerja ritel ini, solusinya harus memacu daya beli. Diantara opsi termudah yang bisa ditempuh adalah, menaikkan gaji ASN dan UMR. Namun, cara ini bisa membuat inflasi terkerek naik, sehingga harga-harga barang konsumsi bisa menjadi tak terjangkau. "Pilihan lain pemerintah menciptakan lapangan kerja, jika orang yang bekerja bertambah maka inflasi tidak naik, orang yang mampu belanja akan bertambah, daya beli naik dan sektor ritel terimbas," ujarnya.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.