Oleh Buddi Wibowo
- Dosen Pascasarjana Ilmu Manajemen FEB Universitas Indonesia
Selasa, 18 Januari 2022 | 07:30 WIB
Reporter: Harian Kontan
| Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski cryptocurrency atau mata uang kripto sebagai instrumen sangat spekulatif karena tidak memiliki underlying asset sehingga volatilitas tinggi, penggunaan kripto justru diperkirakan akan meningkat cukup pesat di negara-negara berkembang (Feyen et al 2021).
Riset yang terbit di BIS Quaterly Review mengungkapkan walau cryptocurrency tidak dapat menjadi media alat pembayaran dan store of value yang baik sebagaimana layaknya fungsi sebuah mata uang, namun penggunaannya di negara berkembang didorong oleh alasan yang lain.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.