Mencermati Emiten yang Menempuh Restrukturisasi

Rabu, 08 Juni 2022 | 06:30 WIB
Mencermati Emiten yang Menempuh Restrukturisasi
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang melakukan restrukturisasi keuangan membukukan kinerja beragam di kuartal I-2022. Salah satunya, PT Karakatau Steel Tbk (KRAS).

Setelah bertahun-tahun terjebak dalam kerugian, KRAS mulai mencatatkan kinerja positif sejak tahun 2020, dibantu upaya restrukturisasi utang. Pendapatan KRAS di akhir Maret lalu naik 39,61% secara tahunan menjadi US$ 675,99 juta.

Alhasil, laba bersihnya juga terkerek 19,79% menjadi US$ 26,45 juta. Yang terbaru, KRAS akan menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) seri B senilai Rp 800 miliar. Ini merupakan upaya melanjutkan restrukturisasi dan mencari dana investasi.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mencermati, kinerja KRAS yang positif sepanjang tiga bulan pertama tahun ini menjadi pertanda positif bahwa kinerjanya akan membaik sepanjang tahun 2022 ini.

Walau begitu, tidak semua emiten yang melakukan restrukturisasi bernasib mujur seperti KRAS. Beberapa emiten yang menjalani restrukturiasi masih membukukan kinerja yang lesu.

"Kadang restrukturisasi menimbulkan kerugian signifikan hingga membalikkan saldo ekuitas jadi negatif, seperti yang pernah terjadi pada SRIL, MDRN, AISA, danWSBP," kata Pandhu, Selasa (7/6).

Sekadar mengingatkan, Sri Rejeki Isman (SRIL) tengah menjalani restrukturisasi lantaran terseret Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Di akhir Maret 2022, defisit modal ekuitasnya mencapai US$ 438,72 juta. Padahal di 2020, ekuitas SRIL tercatat positif US$ 672,42 juta.

Di antara emiten di atas, Pandhu cenderung merekomendasikan saham KRAS. Selain kinerja membaik, valuasi KRAS cukup menarik. Saat ini sahamnya masih diperdagangkan pada rasio price to book value (PBV) sekitar 0,9 kali dan price to earning ratio (PE) sekitar 4,9 kali.

"Relatif murah untuk perusahaan yang sedang bertumbuh positif," kata dia. Pandhu menargetkan saham KRAS dapat mencapai harga Rp 480 dalam 12 bulan ke depan. Selasa (7/6), saham KRAS naik 0,52% menjadi Rp 384.

Senada, Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menilai KRAS menarik untuk dicermati.

Namun, dari sisi sektor, WSKT pun bisa dipantau. Pemulihan ekonomi, pembangunan ibukota negara yang baru, dan divestasi jalan tol, diharapkan dapat membawa laba kepada emiten ini pada 2023 mendatang.

Nafan merekomendasikan akumulasi WSKT dengan target harga Rp 1.000 per saham. Kemarin, WSKT terkoreksi 2,63% ke Rp 555.

Nafan mengakui, buah hasil restrukturiasi mungkin belum terlihat di banyak emiten lain. Namun, seiring dengan pemulihan ekonomi, dia yakin, tahun 2022 memberi peluang agar restrukturisasi emiten berlangsung optimal.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Mempersiapkan Investasi untuk Masa Pensiun
| Senin, 21 April 2025 | 11:23 WIB

Mempersiapkan Investasi untuk Masa Pensiun

Setiap pekerja dengan penghasilan yang menyadari pentingnya persiapan pensiun dapat menjadi peserta DPLK.

TDPM Dalam Proses Pailit, 3 Manajer Investasi Punya Tagihan Rp 1,18 Triliun
| Senin, 21 April 2025 | 10:48 WIB

TDPM Dalam Proses Pailit, 3 Manajer Investasi Punya Tagihan Rp 1,18 Triliun

Berdasarkan dokumen perjanjian perdamaian, total pokok tagihan para kreditur TDPM mencapai Rp 1,45 triliun.

Profit 35,78% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (21 April 2025)
| Senin, 21 April 2025 | 08:41 WIB

Profit 35,78% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (21 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (21 April 2025) 1 gram Rp 1.980.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,78% jika menjual hari ini.

Mayoritas Indeks Saham ASEAN Menghijau di 14-17 April 2025, IHSG Hanya di Bawah STI
| Senin, 21 April 2025 | 07:20 WIB

Mayoritas Indeks Saham ASEAN Menghijau di 14-17 April 2025, IHSG Hanya di Bawah STI

Pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlangsung di saat investor asing masih rajin melakukan aksi jual.

Izin Belum Juga Diterbitkan, Pembangunan Stasiun LNG CGAS Baru Rampung Desember 2026
| Senin, 21 April 2025 | 07:10 WIB

Izin Belum Juga Diterbitkan, Pembangunan Stasiun LNG CGAS Baru Rampung Desember 2026

Dana hasil initial public offering (IPO) PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) masih tersisa sebanyak Rp 100,55 miliar.

Sentimen Negosiasi Dengan AS Membayangi Gerak IHSG Hari Ini, Senin (21/4)
| Senin, 21 April 2025 | 07:06 WIB

Sentimen Negosiasi Dengan AS Membayangi Gerak IHSG Hari Ini, Senin (21/4)

Harga minyak mentah juga melanjutkan tren penguatan, setelah AS menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran.

Atur Uang Makin Mudah Lewat Aplikasi
| Senin, 21 April 2025 | 07:01 WIB

Atur Uang Makin Mudah Lewat Aplikasi

Populasi usia muda melek digital memberi prospek cerah terhadap platform digital pengelola keuangan.

Nilai Tukar Rupiah Menanti Perkembangan Tarif Trump
| Senin, 21 April 2025 | 07:00 WIB

Nilai Tukar Rupiah Menanti Perkembangan Tarif Trump

Rupiah di pasar spot turun tipis 0,26% per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (18/4) ke Rp 16.877 per dolar AS secara harian.

Di Tengah Ketidakpastian, Sukuk Ritel Seri 22 Siap Meluncur
| Senin, 21 April 2025 | 06:57 WIB

Di Tengah Ketidakpastian, Sukuk Ritel Seri 22 Siap Meluncur

Prospek imbal hasil SR022 yang akan ditawarkan bergantung pada kondisi yield di pasar dan tenor yang ditawarkan. 

Net Sell Rp 13,9 T Membayangi IHSG di Awal Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 21 April 2025 | 06:57 WIB

Net Sell Rp 13,9 T Membayangi IHSG di Awal Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pada Kamis (17/4) net sell tercatat Rp 679,86 miliar. Total net sell selama lima hari terakhir mencapai Rp 13,9 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler