Menengok Agresivitas Emiten di Bisnis EBT, dari PGEO, BRPT, UNTR Hingga MEDC
Jumat, 08 September 2023 | 22:50 WIB
ILUSTRASI. Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal di Sukabumi, Jawa Barat (4/4/2018). KONTAN/Cheppy A. Muchlis
Reporter: Akhmad Suryahadi, Tedy Gumilar
| Editor: Tedy Gumilar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren ekonomi hijau telah menopang prospek bisnis emiten yang bermain di pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Terlebih, pemerintah memang tengah berupaya mendorong aliran investasi di dalam negeri dengan gimmick ekonomi hijau.
Misalnya, pemerintah dan PLN saat ini memang tengah mengkaji revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Ini dilakukan untuk mengimbangi permintaan dan memaksimalkan potensi sumber tenaga listrik yang ramah lingkungan.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.