Mengerek Kelas UMKM

Sabtu, 30 Desember 2023 | 05:00 WIB
Mengerek Kelas UMKM
[]
Reporter: Ardian Taufik Gesuri | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - UMKM alias usaha mikro, kecil, menengah selalu menjadi isu yang dimunculkan para calon pemimpin negara dalam ajang pemilu. Mereka seakan menunjukkan kepedulian terhadap usaha yang tahan banting dan menghidupi puluhan juta rakyat Indonesia ini.

Kita lihat Gibran Rakabuming Raka, dalam debat calon wakil presiden pekan lalu, berniat menggenjot ekonomi kreatif dan UMKM. Pasangan capres Prabowo Subianto itu menyebut Indonesia punya 64 juta UMKM yang menyumbang 61% PDB. Dengan menaikkan nilai tambah, melanjutkan hilirisasi hingga pertanian dan digital, pemerataan pembangunan, dan menggenjot industri kreatif, Gibran yakin 19 juta lapangan pekerjaan akan tercipta.

Begitu halnya capres-cawapres lainnya punya program pemikat buat UMKM. Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjanjikan alokasi kredit perbankan 35% untuk UMKM sebagai tulang punggung perekonomian. Mereka akan memastikan tidak ada pelaku UMKM yang gagal mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR).

Adapun paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, di antara sederet janji mereka demi memenangi pilpres, menjanjikan kredit senilai Rp 120 triliun agar UMKM bisa naik kelas. Mereka menyoroti alokasi kredit yang masih njomplang ke pengusaha besar, dan menginginkan porsi yang besar untuk UMKM.

Tentu kita hargai visi misi capres-cawapres yang mengusung pemberdayaan UMKM. Tinggal kita uji bagaimana detail, mekanisme, dan implementasi gagasan itu apakah benar-benar mampu mengangkat harkat UMKM ataukah sekadar bahan retorika penarik suara belaka.

UMKM memang perlu modal dan kredit untuk menjalankan usaha. Namun bila tidak dilakukan dengan cermat dan pruden, buntutnya malah jadi gunungan kredit macet sebagaimana pengalaman yang sudah-sudah. Dus, kendati pengarusutamaan UMKM (dan kooperasi) menjadi fokus pembangunan ekonomi, namun tetap memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang komprehensif. Tata kelola bisnis dan SDM-nya harus dipersiapkan dengan tahapan-tahapan yang benar, sehingga nantinya UMKM mampu masuk dalam rantai pasok industri dan sustainable pula bisnisnya.

Banyak UMKM yang jadi binaan BUMN dan perusahaan besar. Namun kita harap mereka tidak sebatas menjadi offtaker, menampung hasil produksi, tapi mampu mengangkat UMKM binaannya naik kelas dari sektor informal ke sektor formal, membayar buruhnya dengan baik, dan menjadi PKP.                 

Bagikan

Berita Terbaru

Inilah Saham-Saham Favorit Goldman Sach dan Fil Ltd di bursa IDX30
| Rabu, 02 April 2025 | 07:00 WIB

Inilah Saham-Saham Favorit Goldman Sach dan Fil Ltd di bursa IDX30

Goldman Sach mendekap saham BBCA sebanyak 885,66 juta pada 7 Maret 2025 dengan cost average basis di harga Rp 7.141 per saham.

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025

Kekhawatiran kondisi ekonomi AS akibat kebijakan tarif AS yang diumumkan pada Rabu (2/4) membuat pasar kurang bergairah. 

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN

PT Bayan Resources Tbk (BYAN), perusahaan ini menjadi salah satu sumber besar kekayaan Dewi Kam, menurut Forbes.

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir
| Rabu, 02 April 2025 | 03:00 WIB

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir

Beberapa perusahaan Martua Sitorus maupun perusahaan yang berafiliasi dengan keluarganya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah
| Selasa, 01 April 2025 | 16:49 WIB

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah

Pemilik rekening bersaldo di atas Rp 100 juta mencapai 7,08 juta atau 1,15%,  tapi menguasai 88,01% duit di bank atau senilai Rp 7.921 triliun.

Nilai Kekayaan Tahir dan Keluarga Menyusut Triliunan Rupiah di 3 Bulan Pertama 2025
| Selasa, 01 April 2025 | 14:00 WIB

Nilai Kekayaan Tahir dan Keluarga Menyusut Triliunan Rupiah di 3 Bulan Pertama 2025

Nilai kekayaan Dato Sri Tahir dan keluarganya hingga akhir kuartal I 2025 tersisa US$ 4,9 miliar, turun US$ 400 juta.

Profit 33,81% Setahun, Harga Emas Antam Terbang(1 April 2025)
| Selasa, 01 April 2025 | 09:50 WIB

Profit 33,81% Setahun, Harga Emas Antam Terbang(1 April 2025)

Harga emas Antam (1 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.826.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,81% jika menjual hari ini.

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024
| Selasa, 01 April 2025 | 08:51 WIB

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024

Penjualan batubara BUMI pada 2024 mencapai 75,8 juta ton atau turun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 78,7 juta ton.

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi
| Selasa, 01 April 2025 | 08:20 WIB

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi

Harga pasar 9 dari 13 saham konstituen IDX30 yang dimiliki JPMorgan berada di bawah harga perolehan rata-rata. 

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa
| Selasa, 01 April 2025 | 07:00 WIB

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa

Pada akhir Februari 2025, cadangan devisa Indonesia berada di posisi US$ 154,5 miliar, turun US$ 1,6 miliar dari akhir bulan sebelumnya

INDEKS BERITA

Terpopuler