Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Tak pernah terbersit di benak Winarno jika limbah kayu jati bisa disulap menjadi kotak tisu yang estetis dan mampu memutar kembali roda perekonomiannya. Ia mulai mengolah limbah kayu jati itu tahun 2014 setelah bangkrut dari usaha kerajinan tangan.
Mula-mula, Winarno punya usaha Marendra Craft tahun 2011 yang memproduksi kerajinan tangan seperti asesoris kalung dan gelang kayu. Tapi bukan dari kayu bekas. Tahun 2014 saya bangkrut. Nggak ada modal, hanya ada kayu bekas. Nah, kayu bekas itu saya coba buat kotak tisu, terang lelaki yang tinggal di Yogyakarta itu.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.