ILUSTRASI. Petugas DLH memeriksa sampah yang digiling untuk menjadi bahan bakar RDF di TPS 3R Siaga, Jakarta, Jumat (16/2/2024). Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS 3R) untuk memaksimalkan pengolahan sampah menjadi bahan bakar Refuse Derived Fuel (RDF). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID -BISNIS pengolahan sampah masih menjanjikan hingga kini. Maklum saja, mulai rumahtangga hingga perusahaan besar membutuhkan tempat untuk membuang sampah. Tentu, pihak ketiga yang bisa membawa atau mengelola sampah.
Potensi inilah yang terus startup pengolahan sampah, Rekosistem garap. Perusahaan rintisan yang meluncur pada 2021 ini bergerak di bidang pengelolaan sampah. Sampah daur ulang yang mereka terima antara lain plastik, kaleng, kertas, kardus, dan kaca.
"Kurang lebih 3.500 ton sampah yang kami kelola setiap bulan. Kurang lebih itu dari 30.000 rumah yang setiap hari kami angkut," ungkap CEO Rekosistem Ernest Layman kepada KONTAN kemarin.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
