Menimbang Cuan Dividen Menjelang Akhir Tahun

Jumat, 07 Desember 2018 | 06:48 WIB
Menimbang Cuan Dividen Menjelang Akhir Tahun
[ILUSTRASI. Surya Citra Televisi atau SCTV, Surya Citra Media Tbk SCMA]
Reporter: Auriga Agustina | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga emiten bakal memberikan kado akhir tahun. PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Sepatu Bata Tbk (BATA) bakal membagikan dividen interim tahun buku 2018.

Ketiga perusahaan tersebut akan membagi dividen dari laba bersih sembilan bulan pertama tahun ini. Cum dividen dipatok pekan depan.
 
Dividen SCMA paling royal. Pay out ratio dividen perusahaan media ini paling besar, hampir 25%. Tapi, dari segi imbal hasil (yield) dividen, INDY paling menarik. Yield dividen INDY 2,7%.
 
Sedangkan yield dividen BATA dan SCMA masing-masing sekitar 1,5% dan 1,1%. "Valuasi saham INDY juga murah di antara ketiga saham tersebut," ujar Lanjar Nafi, Kepala Riset Reliance Sekuritas, Kamis (6/12).
 
Mengutip RTI, price earning ratio (PER) INDY 4,85 kali. PER saham SCMA mencapai 17,04 kali. Sedangkan BATA sebesar 12,14 kali.
 
Layak dikoleksi
 
Secara fundamental, prospek batubara ke depan diprediksi masih akan tetap solid, meskipun ada larangan impor batubara dari China. Karena itu, kinerja INDY juga diprediksi masih tetap kinclong.
 
Dengan kata lain, saham INDY bukan hanya menarik dikoleksi karena sentimen dividen. Saham INDY juga menarik untuk jangka panjang.
 
Agak sedikit berbeda dengan saham SCMA. Sejak November, saham SCMA bergerak dalam tren menguat. Mengutip RTI, harga saham SCMA sudah menguat 12% selama sebulan terakhir. "Dikhawatirkan harganya terkoreksi setelah sentimen dividen usai," ujar Lanjar.
 
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji menyebut, sentimen dividen tak jarang membuat harga saham bergerak agak sedikit di luar fundamental. Terlebih, ketiga emiten tersebut rajin membagikan dividen. "Sentimen dividen mendorong permintaan saham," jelas Nafan.
 
Namun, bukan berarti fundamental SCMA dan BATA buruk. Utang SCMA masih kecil. Ini tercermin dari debt to equity ratio (DER) emiten ini yang mencapai 21%. Artinya, SCMA masih punya ruang yang lebar mencari pendanaan untuk ekspansi.
 
Sementara, Lanjar menambahkan, untuk saham BATA, saham ini kurang likuid. Ini bakal membuat investor kesulitan saat ingin menjual saham BATA.
 
Lanjar merekomendasikan buy saham INDY, target harga Rp 4.500 per saham. Kemarin, saham INDY naik 20 poin ke level Rp 2.020 per saham.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Momentum Nataru Makin  Mengerek Uang Beredar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:32 WIB

Momentum Nataru Makin Mengerek Uang Beredar

Bank Indonesia mencatat jumlah uang beredar pada November 2024 mencapai Rp 9.175 triliun, tumbuh 7,0% year on year (yoy).​

Minat Mini Meski Dijanjikan Bunga Tinggi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:20 WIB

Minat Mini Meski Dijanjikan Bunga Tinggi

Dalam lelang SRBI pada 20 Desember lalu, penawaran yang masuk senilai Rp 23,12 triliun. Bank sentral hanya memenangkan Rp 10 triliun. 

Gelembung Protes PPN 12% Membesar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:11 WIB

Gelembung Protes PPN 12% Membesar

Protes semakin meluas dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pemengaruh (influencer)

Kantong Masyarakat Bakal Cekak
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:01 WIB

Kantong Masyarakat Bakal Cekak

Sejumlah kebijakan pajak maupun non pajak diperkirakan akan menekan daya beli terutama masyarakat kelas menengah

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru
| Selasa, 24 Desember 2024 | 10:32 WIB

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru

PJAA menghadapi banyak tantangan di industri pariwisata. Terlihat dari kinerja yang tidak sebaik sebelumnya. 

Mencermati Tiga Fase Perencanaan Keuangan Bagi Orang Dewasa
| Selasa, 24 Desember 2024 | 09:48 WIB

Mencermati Tiga Fase Perencanaan Keuangan Bagi Orang Dewasa

Ada tiga fase yang dihadapi orang dewasa. Ketiganya yaitu fase akumulasi, fase konsolidasi dan fase pensiun.

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:16 WIB

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi

Perusahaan di bidang industri energi baru dan terbarukan (EBT) berlomba menangkap peluang dari misi transisi energi

Masih Ada Kado Dividen Akhir Tahun
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:13 WIB

Masih Ada Kado Dividen Akhir Tahun

Menjelang pergantian tahun, pelaku pasar masih bisa memburu cuan dari emiten yang menebar dividen interim ataupun saham bonus. 

KSEI Bidik Dua Juta Investor Baru di 2025
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:08 WIB

KSEI Bidik Dua Juta Investor Baru di 2025

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik pertumbuhan investor pasar modal sebanyak 2 juta SID pada tahun 2025. 

Saham Berkapitalisasi Jumbo Tak Selalu Memberikan Cuan Yang Besar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:17 WIB

Saham Berkapitalisasi Jumbo Tak Selalu Memberikan Cuan Yang Besar

Dari 30 saham berkapitalisasi besar, ada beberapa emiten yang memberikan hasil negatif dalam tiga tahun. 

INDEKS BERITA

Terpopuler