Menimbang Daya Tarik Penawaran Tender Saham TBIG

Jumat, 13 Mei 2022 | 07:30 WIB
Menimbang Daya Tarik Penawaran Tender Saham TBIG
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd (BDI) akan melakukan penawaran tender sukarela atas saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dengan harga Rp 3.200 per saham. Tender offer dilakukan setelah BDI membeli 62,38% saham TBIG pada April 2022.

Dari pengambilan saham oleh BDI, TBIG menyebut belum ada dampaknya. "Tidak ada pengaruh karena pemegang saham pengendali tetap sama. Sedangkan rencana bisnis baru akan dibicarakan setelah RUPS," kata Helmy Yusman Santoso, Direktur Keuangan TBIG, kemarin.

Berdasarkan pengumuman KSEI, Rabu (11/5), jumlah saham yang akan dibeli BDI dari pemegang saham publik dalam penawaran tender sukarela ini maksimal sebanyak 2.484.796.875 saham. Jumlah tersebut setara 10,97% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh TBIG. Penawaran akan digelar 22 Juni-Rp 22 Juli 2022.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan mengatakan, menarik tidaknya tender offer atas saham TBIG dapat dinilai dari valuasi saham itu sendiri. Menurutnya, valuasi TBIG saat ini sudah relatif premium dibandingkan dengan emiten sejenisnya, yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).

Ini terlihat dari dua rasio, yaitu EV/tower dan EV/tenant TBIG. Menurut hitungan Steven,  EV/tower TBIG adalah sebesar 4,8 kali. Sedangkan rasio TOWR masih 3,1 kali dan MTEL 2,3 kali.

"Kemudian, EV/tenant TBIG sebesar 2,5 kali, sedangkan TOWR sebesar 1,7 kali dan MTEL 1,5 kali," kata Steven, Kamis (12/5).

Lebih lanjut, EV/EBITDA TBIG juga memperlihatkan angka yang lebih tinggi ketimbang kompetitornya. EV/EBITDA TBIG untuk tahun 2022 diperkirakan sebesar 16,5 kali. sedangkan TOWR 9,6 kali dan MTEL 11,1 kali.

"Dengan pertimbangan itu, untuk amannya, keputusan diambil sesuai fundamental, yakni valuasi," ujar Steven. Di luar aksi korporasi ini, dia melihat TBIG masih menarik.

Steven merekomendasikan buy TBIG dengan target harga jangka panjang di Rp 3.500 per saham. Kamis (12/5), saham TBIG turun 3,92% menjadi Rp 2.940 per saham.

Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, pergerakan TBIG saat ini sedang berada pada fase downtrend. Resistance terdekat TBIG berada di area Rp 3.080-Rp 3.170. Sementara support berada di Rp 2.830.

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:31 WIB

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama

Inflasi November 2025 melambat ke 0,17% MoM (2,72% YoY). Emas perhiasan dominan, bawang merah & daging ayam ras alami deflasi.

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:00 WIB

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun

Emiten farmasi yang memproduksi obat generik berlogo, hingga alat kesehatan berpotensi merasakan dampak positif.

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:56 WIB

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Oktober 2025 mencapai US$ 2,39 miliar.

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:29 WIB

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara

Mirae menyabjut bahwa dari pemeriksaan awal, terdapat indikasi kuat bahwa nasabah membagikan kata sandi dan akses akunnya kepada orang lain.

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:56 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah

Program stimulus pemerintah membantu mendorong daya beli masyarakat dan menaikkan permintaan di dalam negeri

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:11 WIB

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai

Laju inflasi menjelang akhir tahun, justru diperkirakan melandai yang disebabkan harga pangan yang tercatat lebih rendah. 

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:59 WIB

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi

Penerimaan pajak penghasilan orang pribadi tercatat melesat 41% mencapai Rp 17,87 triliun           

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:50 WIB

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh

Menurut prediksi super optimistis Bank Indonesia, ekonomi cuma naik maksimal 7,7%                   

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

INDEKS BERITA

Terpopuler