Menimbang Penerbitan Kembali Euro Bond

Selasa, 11 Juni 2024 | 07:00 WIB
Menimbang Penerbitan Kembali Euro Bond
[ILUSTRASI. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan memaparkan progres penjualan ORI.]
Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) masih akan mempertimbangkan penerbitan surat utang dalam denominasi euro alias euro bond pada tahun ini. Pasalnya, pemerintah terakhir kali menerbitkan euro bond pada tahun 2021 lalu.

Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu Deni Ridwan mengatakan, pihaknya akan melihat berbagai pertimbangan sebelum menerbitkan euro bond. Yang jelas, kondisi kas masih baik sehingga pemerintah mempunyai fleksibilitas dalam penerbitan surat berharga negara (SBN).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Prodia Widyahusada (PRDA) Gelar Bisnis di Tiga Negara
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 06:45 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Gelar Bisnis di Tiga Negara

Erluasan layanan diagnostik lintas negara menjadi langkah strategis perusahaan membawa layanan diagnostik Indonesia ke tingkat internasional.

Aksi Profit Taking Bikin IHSG Jebol
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 06:43 WIB

Aksi Profit Taking Bikin IHSG Jebol

Jumat (17/10), IHSG terperosok ke level 7.915,65, anjlok 2,57% secara harian. Jika diakumulasi dalam sepekan, IHSG sudah terkoreksi 4,14%. ​

Laju Indeks Saham Kompas100 Belum Tergerus
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 06:33 WIB

Laju Indeks Saham Kompas100 Belum Tergerus

Penggerak indeks Kompas100 di sepanjang tahun 2025 berjalan dari saham dengan pergerakan likuiditas tinggi dan berbasis komoditas.

Ade Wahyu, Bos Perusahaan Kripto yang Menyukai Saham Sebagai Portofolio Investasi
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 06:09 WIB

Ade Wahyu, Bos Perusahaan Kripto yang Menyukai Saham Sebagai Portofolio Investasi

Momentum krisis moneter yang terjadi pada 1997-1998 justru memberi peluang bagi Ade untuk berinvestasi saham ketika harga sedang murah.

ICDX Mendorong Perdagangan Sertifikat Energi Terbarukan
| Sabtu, 18 Oktober 2025 | 05:55 WIB

ICDX Mendorong Perdagangan Sertifikat Energi Terbarukan

Perdagangan REC merupakan inovasi kebijakan untuk memperkuat komitmen Indonesia terhadap pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

TFAS Perkuat Ekosistem UMKM dan Efisiensi Digital
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 14:00 WIB

TFAS Perkuat Ekosistem UMKM dan Efisiensi Digital

Berbekal pengalaman panjang pengelolaan titik layanan dan kolaborasi UMKM, TFAS siap membangun kemitraan strategis baru.

Kucuran Pembiayaan Himbara ke Program KDMP Belum Mulai
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 09:13 WIB

Kucuran Pembiayaan Himbara ke Program KDMP Belum Mulai

Pemerintah telah meneken Surat Keputusan Bersama (SKB) percepatan pembangunan gerai dan gudang Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) 

Dana Pensiun Lokal Mulai Menandah Saham Bank
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 09:03 WIB

Dana Pensiun Lokal Mulai Menandah Saham Bank

Penurunan saham bank tampak teredam karena institusi-institusi lokal mulai menadah saham yang sudah tergolong murah.​

Bidik Rights Issue Rp 3,2 Triliun, Kendali Konglomerat China di PACK Makin Dominan
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Bidik Rights Issue Rp 3,2 Triliun, Kendali Konglomerat China di PACK Makin Dominan

Deng Weiming memimpin CNGR Advanced Material, perusahaan yang memproduksi komponen baterai litium, beberapa di antaranya digunakan di mobil.

Melihat Proyeksi Kinerja Sumber Tani Agung Resources di Tengah Reli Saham STAA
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 08:47 WIB

Melihat Proyeksi Kinerja Sumber Tani Agung Resources di Tengah Reli Saham STAA

Status unusual market activity (UMA) tak mampu mengerem laju saham STAA yang mulai menanjak sejak 7 Oktober 2025.

INDEKS BERITA