Menjelang Musim Kemarau, Pemerintah Antisipasi Gangguan Pasokan Komoditas Pangan

Kamis, 11 Juli 2019 | 08:29 WIB
Menjelang Musim Kemarau, Pemerintah Antisipasi Gangguan Pasokan Komoditas Pangan
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengantisipasi tekanan inflasi akibat gangguan pasokan bahan pangan selama musim kemarau. Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau akan berlangsung hingga November 2019 mendatang.

Pemerintah pun mulai melakukan persiapan dengan menggelar rapat koordinasi tim pengendali inflasi di Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu (10/7). Rapat diikuti pimpinan di 15 instansi. Selain pejabat dari kementerian bidang ekonomi, juga ada dari Bank Indonesia (BI), Bulog, Badan Pusat Statistik (BPS), Sekretaris Kabinet, hingga Polri.

"Kami antisipasi kemarau panjang. Kalau kemarau panjang kan larinya ke produksi pangan, padahal komponen inflasi kita kan yang paling besar bahan pangan bergejolak," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Bambang Brodjonegoro, usai rapat (10/7).

Musim kemarau panjang yang diprediksi akan di luar kebiasaan sehingga harus diantisipasi agar tak menyebabkan harga pangan bergolak.

Kepala BPS Suhariyanto menyebut, komoditas yang paling diantisipasi untuk semester kedua antara lain cabai merah dan cabai rawit. Menurut BPS Juni lalu, kelompok pengeluaran bahan pangan mengalami inflasi 1,63% month to month (mom) dan berkontribusi ke inflasi sebesar 0,2%. "Kalau kita lihat itu saja, cabai merah cabai rawit. Pada dasarnya oke semua, kita hanya bicarakan antisipasi saja," ujar Suhariyanto.

Antisipasi yang dilakukan pemerintah tak hanya terkonsentrasi pada sisi produksi tetapi juga distribusi agar lebih merata dan efisien. "Juga penyiapan gudang untuk beberapa komoditas mudah busuk, Ini yang perlu kita antisipasi dan kita siapkan lebih matang," kata Suhariyanto.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyatakan ada potensi tingkat inflasi melonjak hingga melebihi 4% sampai akhir tahun 2019 ini. Sebab, realisasi inflasi semester pertama sudah cukup tinggi dan kondisi cuaca tidak mendukung, sehingga akan mengganggu pasokan bahan pangan.

Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso memastikan cadangan beras hingga akhir tahun sudah aman. Harga beras diharapkan tidak memicu inflasi meski memasuki musim kemarau panjang. "Prediksinya ke depan kita masih punya 1 juta–1,5 juta ton sampai Desember, berarti ya masih aman," tandas Budi.

Bagikan

Berita Terbaru

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 09:13 WIB

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026

Saham TLKM tertekan jelang tutup tahun, namun analis melihat harapan dari FMC dan disiplin biaya untuk kinerja positif di 2026.

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:43 WIB

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis

Simak wawancara KONTAN dengan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani soal siklon tropis yang kerap terjadi di Indonesia dan perubahan iklim.

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:19 WIB

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue

Menjelang tutup tahun 2025, sejumlah emiten gencar mencari pendanaan lewat rights issue. Pada 2026, aksi rights issue diperkirakan semakin ramai.

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:11 WIB

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi

Menjelang libur akhir tahun 2025, transaksi perdagangan saham di BEI diproyeksi cenderung sepi. Volatilitas IHSG pun diperkirakan akan rendah. 

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:05 WIB

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic

Bagi yang tidak setuju merger, MORA menyediakan mekanisme pembelian kembali (buyback) dengan harga Rp 432 per saham.

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:58 WIB

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026

Restitusi pajak yang tinggi, menekan penerimaan negara pada awal tahun mendatang.                          

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:53 WIB

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban

Mandiri Business Survey 2025 ungkap mayoritas UKM alami omzet stagnan atau memburuk. Tantangan persaingan dan daya beli jadi penyebab. 

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:43 WIB

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap

Pola serapan belanja daerah yang tertahan mencerminkan lemahnya tatakelola fiskal daerah.                          

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:41 WIB

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara

Target penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk tahun fiskal 2026 dipatok di angka 4.300 unit.

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:32 WIB

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan

kendaraan dengan trailer atau gandengan, serta angkutan yang membawa hasil galian, tambang, dan bahan bangunan.

INDEKS BERITA

Terpopuler