Menyoal Rencana Merger Goto dan Grab

Rabu, 19 November 2025 | 05:03 WIB
Menyoal Rencana Merger Goto dan Grab
[ILUSTRASI. ilustrasi goto. KONTAN/Panji Indra]
Ronny P Sasmita | Analis Senior Indonesia Strategic and Economics Action Institution

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penggabungan Goto dan Grab kembali mencuat. Jika ini terjadi, maka akan menjadi aksi korporasi paling monumental sepanjang sejarah ekonomi digital Indonesia. Apa yang awalnya tampak sebagai spekulasi pasar kini berkembang menjadi isu strategis yang melibatkan kepentingan bisnis, kepentingan negara, serta masa depan jutaan pekerja dan pengguna layanan digital di negeri ini. Narasi yang dibangun seakan menggiring publik untuk percaya bahwa konsolidasi adalah jalan terbaik bagi keberlanjutan industri, padahal di balik itu tersimpan persoalan mendasar mengenai struktur pasar, dominasi kekuatan usaha dan potensi penyalahgunaan posisi dominan yang dapat merugikan masyarakat dalam jangka panjang.

Sejak awal 2025, diskusi mengenai kondisi keuangan perusahaan teknologi raksasa dalam negeri ini memang semakin intens. Goto, yang pada masa awal IPO digadang-gadang  sebagai kebanggaan nasional, terus menghadapi tekanan pasar dan penurunan valuasi secara  signifikan. Sementara itu, Grab mempertegas ambisinya untuk memperkuat pijakan regional melalui akuisisi strategis. Di tengah tekanan untuk memperbaiki performa profitabilitas, wacana merger kedua entitas ini tampak menjadi opsi yang menarik bagi investor yang ingin melihat efisiensi operasional dan pengetatan struktur biaya. Namun, apa yang tampak efisien di atas kertas belum tentu membawa kebaikan bagi publik, apalagi bagi para pekerja gig yang selama ini menjadi tulang punggung ekosistem transportasi daring di Indonesia.

Baca Juga: ADMR Punya Angin Segar: Aluminium Bullish dan Labanya Diproyeksi Melonjak

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan?
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

IHSG Masih di Jalur Bullish, tapi Butuh Amunisi Tambahan Biar bisa Terus Melaju
| Rabu, 19 November 2025 | 06:24 WIB

IHSG Masih di Jalur Bullish, tapi Butuh Amunisi Tambahan Biar bisa Terus Melaju

Pemangkasan suku bunga acuan di akhir tahun berpotensi mendongkrak saham bank, yang pada akhirnya mendorong IHSG.

Bukan Beternak Ayam
| Rabu, 19 November 2025 | 06:10 WIB

Bukan Beternak Ayam

Jauh lebih elok bagi Danantara untuk membangun inisiatif memutus ketergantungan nasional Indonesia pada Grand Parent Stock (GPS) impor. 

Prospek Penyaluran KPR Belum Membaik
| Rabu, 19 November 2025 | 06:10 WIB

Prospek Penyaluran KPR Belum Membaik

Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan penjualan rumah baru pada kuartal III-2025 masih mengalami kontraksi. ​

KUR Makin Mudah, Risiko Bisa Merekah
| Rabu, 19 November 2025 | 06:10 WIB

KUR Makin Mudah, Risiko Bisa Merekah

Bunga KUR akan ditetapkan sebesar 6%, tanpa graduasi​. Selain itu, pembatasan pengajuan KUR juga rencananya dihapuskan. ​

Operasional Kopdes Baru Mulai Jalan di Maret 2026
| Rabu, 19 November 2025 | 06:00 WIB

Operasional Kopdes Baru Mulai Jalan di Maret 2026

Kementerian Koperasi tengah gencar membangun gerai dan gudang Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih atau Kopdes.

Genjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Spin Off dan Pangkas Jumlah Anak Usaha
| Rabu, 19 November 2025 | 05:55 WIB

Genjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Spin Off dan Pangkas Jumlah Anak Usaha

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) telah merancang beberapa aksi korporasi untuk meningkatkan profitabilitas jangka panjang. 

Potensi Cuan Tinggi, Emiten Terjun di Bisnis Panas Bumi
| Rabu, 19 November 2025 | 05:45 WIB

Potensi Cuan Tinggi, Emiten Terjun di Bisnis Panas Bumi

Sejumlah emiten mulai melirik bisnis panas bumi sebagai diversifikasi usaha. Energi panas bumi ldinilai ebih unggul dari sisi keandalan pasokan.

Tarif Ekspor Emas Bisa Bikin Laba Emiten Kendor
| Rabu, 19 November 2025 | 05:35 WIB

Tarif Ekspor Emas Bisa Bikin Laba Emiten Kendor

Menakar efek rencana pemerintah menerapkan tarif bea keluar ekspor atas produk emas ke emiten produsen. ​

Kementerian PU Menggenjot Proyek Infrastruktur Prioritas
| Rabu, 19 November 2025 | 05:25 WIB

Kementerian PU Menggenjot Proyek Infrastruktur Prioritas

Realisasi anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum atau PU hingga kini masih di kisaran 59% dari pagu.

Indonesia Mulai Impor Minyak Mentah dari Amerika Serikat di Akhir 2025
| Rabu, 19 November 2025 | 05:15 WIB

Indonesia Mulai Impor Minyak Mentah dari Amerika Serikat di Akhir 2025

Mulai bulan depan, pemerintah akan memperluas pembelian komoditas energi dengan mulai mengerek impor minyak mentah dari AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler