Menyoroti Dampak Penurunan Suku Bunga ke Investasi Reksadana

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 10:32 WIB
Menyoroti Dampak Penurunan Suku Bunga ke Investasi Reksadana
[ILUSTRASI. \Wawan Hendrayana, Vice President Infovesta Utama]
Wawan Hendrayana | Vice President Infovesta Utama

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Seiring membaiknya industri pasar modal di tahun 2024, secara kinerja hampir semua kelas aset reksadana membukukan kinerja positif. Kenaikan suku bunga sempat menyebabkan kinerja reksadana berbasis saham terkoreksi.

Namun penurunan suku bunga  The Fed dan Bank Indonesia (BI) menyebabkan pasar modal bergairah kembali. Adapun jenis reksadana pendapatan tetap year to date hingga 30 September 2024 memiliki rata-rata kinerja 3,95%. Menjadi jenis reksadana tertinggi, masih menarik di tahun 2024 dan 2025

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

 GOOD Siapkan Belanja Rp 1 Triliun
| Jumat, 25 April 2025 | 06:42 WIB

GOOD Siapkan Belanja Rp 1 Triliun

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menambah kapasitas produksi dan gudang pada tahun ini untuk mengungkit kinerja

Pam Mineral (NICL) Bidik Kenaikan Produksi dan Penjualan Nikel pada 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 06:34 WIB

Pam Mineral (NICL) Bidik Kenaikan Produksi dan Penjualan Nikel pada 2025

PT Pam Mineral Tbk (NICL) berupaya mempertahankan kinerja usaha. Langkah tersebut di tengah harga komoditas nikel yang masih volatil pada 2025.

Permintaan Pasar Ekspor Menyusut, Prospek Emiten Batubara Menciut
| Jumat, 25 April 2025 | 06:28 WIB

Permintaan Pasar Ekspor Menyusut, Prospek Emiten Batubara Menciut

Ketidakpastian global akibat perang dagang jilid kedua membuat permintaan batubara di pasar ekspor menyusut. 

Pasar Saham Domestik Masih Rawan, Meski Valuasi Harga Terbilang Murah
| Jumat, 25 April 2025 | 06:19 WIB

Pasar Saham Domestik Masih Rawan, Meski Valuasi Harga Terbilang Murah

Valuasi pasar saham lebih rendah dari rata-rata, UBS menaikkan peringkat IHSG dari netral menjadi overweight.

BI Sebut Asing Masih Optimistis dengan Indonesia
| Jumat, 25 April 2025 | 06:13 WIB

BI Sebut Asing Masih Optimistis dengan Indonesia

Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, para investor global tetap optimistis terhadap ekonomi Indonesia

Realisasi Belanja Negara Hanya Tumbuh Tipis
| Jumat, 25 April 2025 | 06:10 WIB

Realisasi Belanja Negara Hanya Tumbuh Tipis

Jika dibanding ealisasi pada kuartal I-2024 yang mencapai Rp 611,9 triliun, maka realisasi belanja negara kuartal I-2025 hanya tumbuh 1,37%

Neraca Transaksi Berjalan Defisit, Suku Bunga Jadi Terjepit
| Jumat, 25 April 2025 | 05:44 WIB

Neraca Transaksi Berjalan Defisit, Suku Bunga Jadi Terjepit

Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi CAD Indonesia pada tahun ini akan melebar sampai 1,5% dari produk domestik bruto (PDB)

Semakin Sulit Mengerek Rasio Penerimaan Pajak
| Jumat, 25 April 2025 | 05:37 WIB

Semakin Sulit Mengerek Rasio Penerimaan Pajak

Realisasi penerimaan pajak pada kuartal I-2025 mencapai Rp 322,6 triliun, turun 18% tahunan atau year on year (yoy)

Bayang-Bayang Kerentanan Ekonomi Masih Bertahan
| Jumat, 25 April 2025 | 05:23 WIB

Bayang-Bayang Kerentanan Ekonomi Masih Bertahan

Data-data ekonomi yang dirilis pemerintah di kuartal I lalu masih terhitung aman. Namun, itu tidak berarti prospek ekonomi otomatis cerah.

Masih Naik Tipis Meski Musim Panen Raya Tiba
| Jumat, 25 April 2025 | 05:11 WIB

Masih Naik Tipis Meski Musim Panen Raya Tiba

Meski naik tipis, harga beras di pasaran saat ini sudah melandai dibandingkan pada saat momen Ramadan.

INDEKS BERITA

Terpopuler