KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski situasi belum kondusif akibat pandemi virus corona (COVID-19) investor asing masih menunjukkan minatnya terhadap aset saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ini terlihat dari posisi net foreign buy (nilai beli bersih investor asing) sebulan terakhir yang mencapai Rp 661,10 miliar.
Saham emiten pertambangan emas PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menjadi yang paling banyak menyumbang net buy asing di pasar reguler.
Merujuk data RTI, sepanjang Maret 2020 nilai beli bersih investor asing mencapai Rp 263,9 miliar.
Jauh lebih besar ketimbang PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang ada di posisi kedua dengan catatan net buy asing Rp 78,3 miliar.
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang ada di posisi ketiga hanya membukukan net foreign buy sebesar Rp 73,1 miliar.
Baca Juga: Investor Asing Rajin Obral Saham BBRI, BBNI dan BBCA
Sayangnya, catatan tersebut tidak berjalan seiring dengan pergerakan harga saham MDKA.
Pada rentang waktu yang sama, harga saham MDKA malah terkoreksi 11,21%.
Pada penutupan perdagangan 31 Maret 2020, saham MDKA turun 1,93% ke Rp 1.015.
Meski demikian, jika pergerakan harganya diukur secara year to date (ytd 31 Maret 2020), harga saham MDKA hanya turun 6,88%.
Kinerja operasional MDKA sendiri sejauh ini tidak terganggu pandemi corona.
Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan BEI pada 31 Maret 2020, manajemen PT Merdeka Copper Gold Tbk menyampaikan, operasi tambang di Tujuh Bukit dan Wetar masih berlanjut.
Baca Juga: Harga emas naik tipis, investor masih berhati-hati masuk pasar berisiko
Jika diperlukan, MDKA juga memiliki stok bijih yang dapat diproses.
Cuma, proses pemurnian dore menjadi emas saat ini memang masih terhambat.
"Fasilitas pemurnian Antam, di mana dore dari proyek Tujuh Bukit dimurnikan menjadi emas, untuk sementara akan berhenti menerima aktivitas pengiriman dore dari pelanggan mulai dari 23 Maret 2020 sampai dengan 3 April 2020," kata manajemen MDKA.