Merosot Hampir 3% di Pekan Ini, Begini Proyeksi IHSG Pekan Depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi korona menjadi alasan pamungkas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi di akhir pekan ini.
Kemarin, Jumat (24/4), IHSG ditutup merosot 2,12%.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menyatakan, ada sejumlah katalis yang mewarnai perdagangan kemarin. Misalnya saja, kabar mengenai obat yang diduga bisa menyembuhkan Covid-19, yaitu Remdevisir, ternyata tidak cukup ampuh dalam mengatasi pandemi corona.
Baca Juga: Presiden Jokowi buka suara tanggapi mundurnya staf khusus milenial Belva dan Andi
Akibat sentimen itu, IHSG tercatat terkoreksi 2,99% dalam sepekan terakhir. Penurunan IHSG pada perdagangan Jumat juga diiringi aksi jual investor asing sebesar Rp 1,09 triliun di seluruh pasar.
Sekadar menyegarkan ingatan, di awal pekan ini, IHSG terseret penurunan harga minyak mentah dunia. Harga minyak kontrak Mei bahkan sempat mencapai minus US$ 37 per barel.
IHSG sempat menguat lagi di pertengahan pekan lantaran harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) rebound dan Senat Amerika Serikat meloloskan stimulus baru penanganan wabah senilai US$ 500 miliar.
Baca Juga: Update Corona Indonesia, 24 April: 8.211 kasus positif, 1.002 sembuh, 689 meninggal
"Stabilisasi harga minyak WTI setelah kontrak Mei ditutup ditambah Remdivisir yang dinilai kurang efektif mengatasi korona menjadi sentimen penggerak IHSG selama sepekan ini," ungkap Hendriko, Jumat (24/4).
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menambahkan, dari dalam negeri, perkembangan data pasien yang positif Covid-19 juga mempengaruhi pergerakan IHSG. Hingga Jumat (24/4), ada tambahan 436 kasus baru penderita corona di Indonesia, sehingga kini total kasus menjadi 8.211 kasus.
Baca Juga: Bank Banten (BEKS) Kesulitan Likuiditas, Merger dengan BJBR Menjadi Pilihan Utama
Di sisi lain, beberapa stimulus seperti perluasan sektor yang dapat memperoleh insentif pajak dan kebijakan-kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 bisa menjadi angin segar. Ini menahan kejatuhan IHSG lebih dalam.
Tapi Valdy menilai, IHSG diperkirakan masih tertekan di awal pekan nanti (27/4). IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support-resistance 4.400-4.600. Hendriko juga memperkirakan IHSG melanjutkan pelemahan awal pekan depan.