ILUSTRASI. Kenaikan harga minyak, gas dan biji-bijian karena perang, mendatangkan rezeki nomplok bagi Rusia untuk mendanai aksi di Ukraina. REUTERS/Zohra Bensemra
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - LONDON. Rusia diperkirakan mampu mengobarkan perang panjang di Ukraina meskipun dihantam oleh sanksi Barat yang bertujuan melumpuhkan kemampuannya. Perang telah menaikkan harga komoditas ekspor Rusia yakni minyak, gas dan biji-bijian. Kondisi tersebut mendatangkan rezeki nomplok yang cukup besar bagi Moskow untuk mendanai aksi yang disebutnya sebagai operasi militer khusus.
Setelah gagal menghancurkan wilayah pertahanan Ukraina yakni ibukota Kyi, aksi Rusia kini memasuki fase baru karena berfokus pada wilayah timur Donbas. Saat perang berlanjut, meningkatnya korban dan kebutuhan untuk merotasi pasukan baru ke dalam pertempuran mungkin membuktikan tantangan yang lebih mendesak ketimbang biaya finansial.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.