Meski Turun, Harga Emas Masih Di Jalur Kenaikan Tahunan Terbesar

Kamis, 19 Desember 2019 | 05:49 WIB
Meski Turun, Harga Emas Masih Di Jalur Kenaikan Tahunan Terbesar
[ILUSTRASI. Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019).]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini turun tipis, terbebani penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang menemukan dukungan dari peningkatan ekspektasi Federal Reserve (The Fed) tidak akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Mengacu Bloomberg pukul 05.13 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,01% menjadi US$ 1.475,33 per ons troi. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,08% ke posisi US$ 1.479,40.

"Kekuatan dolar membebani emas, ditambah dengan fakta bahwa kesepakatan perdagangan telah menghilangkan keinginan untuk masuk ke safe havens seperti emas atau yen," kata Edward Meir, Analis ED&F Man Capital Markets.

Baca Juga: Masih Ada Ketidakpastian, Harga Emas Hari Ini Coba Tembus Level US$ 1.480

"Masalah besar dan kompleks ditangguhkan dan bahkan kesepakatan fase satu belum sepenuhnya dipecahkan," ujar dia kepada Reuters.

"Ini baru fase satu (dari perjanjian perdagangan), dan masih ada pertanyaan terbuka tentang apa yang akan terjadi tahun depan dengan perlindungan TI dan semua masalah besar lainnya yang harus diatasi," kata Analis Mitsubishi Jonathan Butler kepada Reuters.

Data yang rilis Selasa (17/18) menunjukkan, output manufaktur AS pada November lalu rebound lebih dari ekspektasi. Sehingga, kecil kemungkinan The Fed bakal segera menurunkan suku bunga.

Harga emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga, yang mengangkat biaya bagi yang memegangnya, dan mendongkrak dolar AS. Indeks dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang lainnya ke 97,36.

Baca Juga: Harga emas Antam naik ke Rp 752.000 pada Rabu (18/12)

"Karena kurangnya dukungan atas emas, investor mulai menjual logam mulia secara perlahan," kata Afshin Nabavi, Senior Vice President MKS SA, yang menambahkan, harga emas tembus ke kisaran US$ 1.465-US$ 1.495 bisa menarik minat baru.

Meski begitu, harga emas masih di jalur kenaikan tahunan terbesar sejak 2010. Sepanjang tahun ini harga emas sudah naik 15%, dengan dukungan dari kekhawatiran resesi dan pelonggaran moneter sebagian bank sentral utama di seluruh dunia.

Saat ini, perhatian investor sedang mengarah ke DPR AS yang sedang menggelar pemungutan suara pemakzulan Presiden Donald Trump.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Mengawal Urusan Perut
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 11:56 WIB

Mengawal Urusan Perut

Urusan perut alias pangan adalah hajat hidup setiap orang. ​Di sisi lain, banyak proyek menjadi bancakan banyak pihak dan berujung ke meja hijau.

Dari Pedagang Menjadi Bos Menara Telekomunikasi
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 09:15 WIB

Dari Pedagang Menjadi Bos Menara Telekomunikasi

Rudolf Parningotan Nainggolan melihat peluang bisnis penyewaan menara telekomunikasi dari bahan tesis yng disusunnya.

Profit 30,27% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (21 Juni 2025)
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 09:14 WIB

Profit 30,27% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (21 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (21 Juni 2025) Rp 1.942.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,27% jika menjual hari ini.

Penjualan Paperocks Indonesia (PPRI) Diprediksi Melemah di Kuartal II
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:45 WIB

Penjualan Paperocks Indonesia (PPRI) Diprediksi Melemah di Kuartal II

PPRI memperkirakan adanya risiko kenaikan kertas yang digunakan perusahaan dengan potensi kenaikan harga sebesar 5%-7%.

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:30 WIB

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun

Hingga kuartal pertama 2025, perseroan sudah merealisasikan penggunaan capex sebesar 30% atau setara dengan Rp 540 miliar.

Lotte Chemical Titan (FPNI) Incar Pertumbuhan Kinerja 5%
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:10 WIB

Lotte Chemical Titan (FPNI) Incar Pertumbuhan Kinerja 5%

FPNI menili tahun ini masih penuh tantangan. Ini karena persaingan yang ketat dan tekanan margin akibat tingginya biaya produksi.

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:58 WIB

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun

Hingga kuartal pertama 2025, perseroan sudah merealisasikan penggunaan capex sebesar 30% atau setara dengan Rp 540 miliar.

Inovasi Layanan Keuangan dan Kepercayaan
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:05 WIB

Inovasi Layanan Keuangan dan Kepercayaan

Inovasi layanan keuangan yang dikembangkan instansi terkait perlu diimbangi dengan pengawasan ketat dan edukasi.​

Kunci Semua Jawaban
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:00 WIB

Kunci Semua Jawaban

Seolah-olah semua permasalah yang ada di negeri mulai dari perusahaan bangkrut hingga pembiayaan perumahan bisa diselesaikan Danantara.

Tensi Geopolitik Memanas, Fluktuasi Komoditas Energi Tinggi
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:00 WIB

Tensi Geopolitik Memanas, Fluktuasi Komoditas Energi Tinggi

Terbuka peluang harga minyak akan lebih bullish dibandingkan ketika kenaikan harga minyak akibat invasi Rusia ke Ukrania.  

INDEKS BERITA

Terpopuler