Mewaspadai Efek Stagflasi ke Ekonomi Indonesia

Kamis, 27 Maret 2025 | 03:25 WIB
Mewaspadai Efek Stagflasi ke Ekonomi Indonesia
[ILUSTRASI. JAKARTA,13/03- PENJUALAN MOBIL DIPREDIKSI STAGNAN. Ratusan kendaraan terjebak kemacetan akibat adanya pembangunan MRT Jakarta di kawasan MH. Thamrin, Jakarta, Jumat (13/03). Penjualan mobil pada 2015 diproyeksikan stagnan di angka 1,2 juta unit. Turunnya daya beli masyarakat, terutama di kuartal pertama tahun ini, diperkirakan menekan penjualan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, sejumlah faktor yang menyebabkan stagnasi penjualan mobil tahun ini antara lain adalah melemahnya pertumbuhan ekonomi yang berimbas pada turunnya daya beli masyarakat serta peningkatan suku bunga kredit. KONTAN/Fransiskus Simbolon/13/03/2015]
Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman stagflasi berpotensi melanda ekonomi global dalam 12 bulan ke depan. Kondisi ini dikhawatirkan berefek ke Indonesia.

Berdasarkan hasil survei fund manager Bank of America, 71% manajer investasi memperkirakan stagflasi akan melanda ekonomi global dalam 12 bulan ke depan.

Stagflasi adalah kondisi saat inflasi meningkat tapi ekonomi melambat. 

Sebelumnya ahli strategi dari Stifel, BCA Research, dan UBS Global Wealth Management telah menyuarakan kekhawatiran serupa. Sejumlah ekonom juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dan menaikkan proyeksi inflasi. 

Baca Juga: PGN Berangkatkan 1.267 Pemudik dalam Program Mudik Gratis 2025

Kepala Ekonom RSM Joe Brusuelas, dikutip Reuters, memaparkan, potensi inflasi tinggi nampak saat ancaman tarif Trump mulai diterapkan di tahun ini. Kondisi ini juga berpotensi mengancam pertumbuhan ekonomi sejumlah negara. 

Rencana The Fed memangkas bunga dua kali di tahun ini juga memiliki peluang besar mengerek inflasi. Cuma memang, saat ini The Fed masih mempertahankan bunga di level sama. 

Di Indonesia, ancaman stagflasi dalam negeri memang belum terlihat. Pasalnya, sudah dua bulan ini Indonesia berada di area deflasi. Namun pertumbuhan ekonomi justru tidak juga naik (lihat tabel). 

Jika kondisi global yang telah terbukti akan stagnan namun terancam inflasi tinggi, maka dampaknya akan sangat buruk bagi Indonesia. Saat ini saja, rupiah sudah melemah dalam. Jika hal ini dibiarkan, maka biaya refinancing yang harus ditanggung Indonesia makin mahal. 

Peran pemerintah

Ekonom sekaligus Pengamat Keuangan dan Pasar Modal Budi Frensidy bilang, tanda stagflasi sudah nampak dari aliran dana asing. Saat ini asing lebih banyak masuk ke pasar saham AS dari pada emerging market seperti Indonesia. "Di pasar Indonesia, investor asing banyak yang keluar, baik dari saham maupun obligasi, sehingga tekanan terhadap rupiah menjadi cukup besar," ujar dia.

Baca Juga: Dunia Sedang Resesi, Robert Kiyosaki Sarankan Belajar dari YouTube untuk Menjadi Kaya

Menurut Ekonom Bright Institute Yanuar Rizky, tanda-tanda stagflasi global mulai terlihat dari tren kenaikan harga emas dan tembaga secara bersamaan. Artinya, hedge fund global melakukan rebalancing portofolio saat inflasi karena naiknya harga tembaga, tetapi sekaligus menyimpan emas sebagai instrumen hedging. "Itulah kenapa trennya sepanjang 2025 stagflasi," ujar dia. 

Jika hal ini dibiarkan, Yanuar berpendapat, efeknya akan sangat buruk bagi Indonesia. Pasalnya saat ini, kualitas belanja masyarakat buruk. Belum lagi, penerbitan surat utang di level tinggi. 

Sehingga perlu peran pemerintah untuk memperbaiki kepercayaan investor. "Pemerintah perlu mitigasi konflik dan tegas menegakkan hukum terkait KKN," papar Yanuar. 

Noor Faisal Achmad, Kepala Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemkeu) menegaskan pemerintah akan memastikan agar daya beli masyarakat kembali tumbuh, sehingga tak terdampak pada stagflasi global. Bila terdampak, akan sangat mempengaruhi ekspor impor dan tingkat pengangguran.

Baca Juga: Eropa Rancang Pengaturan Keamanan Ukraina, Kesampingkan Opsi Pengiriman Pasukan

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Tak Mempan Kena UMA dan Suspensi, Saham JATI Melesat 260% Hanya dalam Lima Hari
| Rabu, 14 Mei 2025 | 08:15 WIB

Tak Mempan Kena UMA dan Suspensi, Saham JATI Melesat 260% Hanya dalam Lima Hari

Stockbit Sekuritas menjadi broker yang paling banyak memfasilitasi transaksi beli saham PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI).

Meski Jadi Top Laggard IHSG dan LQ45, Saham BMRI Masih Didominasi Rekomendasi Beli
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:29 WIB

Meski Jadi Top Laggard IHSG dan LQ45, Saham BMRI Masih Didominasi Rekomendasi Beli

Berdasar konsensus analis, rata-rata target harga BMRI selama 12 bulan ke depan ada di Rp 6.246 per saham.

Belajar dari China
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:15 WIB

Belajar dari China

Pemerintah perlu belajar dari China yang sukses memberantas kemiskinan melalui beragam program yang dikerjakan secara optimal.

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:05 WIB

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia

Sebagian besar penduduk Indonesia belum benar-benar masuk dalam kelompok menengah mapan melainkan masuk zona abu-abu.

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:05 WIB

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia

Sebagian besar penduduk Indonesia belum benar-benar masuk dalam kelompok menengah mapan melainkan masuk zona abu-abu.

Dampak Tanggung Penundaan Tarif ke Pasar Saham
| Rabu, 14 Mei 2025 | 06:46 WIB

Dampak Tanggung Penundaan Tarif ke Pasar Saham

Kendati suhu perang dagang mulai mereda, aliran dana asing belum tentu kembali ke pasar saham Indonesia

Pemerintah Diharapkan Mengantisipasi PHK
| Rabu, 14 Mei 2025 | 06:15 WIB

Pemerintah Diharapkan Mengantisipasi PHK

Serikat pekerja dan pengusaha meminta pemerintah mewaspadai ancaman PHK yang bisa kembali terjadi efek PHK global.

Jurus Menjala Cuan Dividen Tanpa Kena Jebakan
| Rabu, 14 Mei 2025 | 06:05 WIB

Jurus Menjala Cuan Dividen Tanpa Kena Jebakan

Sebanyak sembilan emiten telah merencanakan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dengan cum date pada 15 Mei hingga 20 Mei 2025. 

Anggaran Bertambah, Gerak Bisnis Konstruksi Longgar
| Rabu, 14 Mei 2025 | 06:05 WIB

Anggaran Bertambah, Gerak Bisnis Konstruksi Longgar

Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum bertambah tahun ini yang diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur di  daerah. 

Kadin Buka Proyek Dapur MBG Bagi Anggota
| Rabu, 14 Mei 2025 | 06:00 WIB

Kadin Buka Proyek Dapur MBG Bagi Anggota

Kadin membentuk Satgas MBG Gotong Royong dan bersiap untuk menggarap sebanyak 1.000 unit dapur umum MBG.

INDEKS BERITA

Terpopuler