Mewaspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

Senin, 19 Agustus 2024 | 04:58 WIB
Mewaspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi
[ILUSTRASI. Operator menjalankan crane kontainer di terminal peti kemas Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/8/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar melaporkan adanya pertumbuhan ekonomi di daerah itu sebesar 4,71 persen pada triwulan II-2024 dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang ditandai dengan nilai harga berlaku produk domestik regional bruto (PDRB) sebesar Rp83,29 triliun dan Rp49,74 triliun harga konstan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nym.]
Desmon Silitonga | Alumnus Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI)

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Denyut pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin melambat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 sebesar 5,05% (yoy) atau turun dibandingkan kuartal I-2024 sebesar 5,11% (yoy). 

Perlambatan ekonomi domestik ini dipengaruhi oleh kombinasi kondisi eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, pertumbuhan ekonomi dunia cenderung melambat. Menurut prakiraan Dana Moneter International (IMF), laju perekonomian dunia pada 2024 dan 2025 hanya tumbuh di level 3,2% (yoy) dan 3,3% (yoy). Prakiraan ini bergerak lebih lambat dari  rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia sebelum pendemi sebesar 3,8% per tahun.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Ini Pandangan Investor Singapura Atas Saham Bank Dalam Negeri
| Kamis, 27 Maret 2025 | 14:57 WIB

Ini Pandangan Investor Singapura Atas Saham Bank Dalam Negeri

Tidak sekedar melihat prospek saham bank tapi investor juga melihat sentimen yang muncul dari negara

Tidak Jadi Bangun Smelter RKEF di Morowali, INCO Bersama GEM Bangun HPAL Sambalagi
| Kamis, 27 Maret 2025 | 12:00 WIB

Tidak Jadi Bangun Smelter RKEF di Morowali, INCO Bersama GEM Bangun HPAL Sambalagi

INCO dan GEM sepakat mengembangkan sumber daya nikel dan membangun smelter HPAL berkapasitas tahunan 66.000 ton di Sulawesi Tengah.​

Bidik Pertumbuhan Kinerja, PGEO Menggenjot Produksi Listrik
| Kamis, 27 Maret 2025 | 10:29 WIB

Bidik Pertumbuhan Kinerja, PGEO Menggenjot Produksi Listrik

Proyeksi pertumbuhan kinerja PGEO di tahun ini akan didukung produktivitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang diproyeksi meningkat. 

Jatah Dividen Puluhan Triliun Buat Danantara dan Beban Penugasan Untuk Bank BUMN
| Kamis, 27 Maret 2025 | 10:05 WIB

Jatah Dividen Puluhan Triliun Buat Danantara dan Beban Penugasan Untuk Bank BUMN

Pemerintah perlu memastikan keseimbangan antara kepentingan sosial dan kelangsungan bisnis bank BUMN tetap terjaga.

Kebijakan Pemerintah Berpotensi Memicu Rupiah Jadi Melemah
| Kamis, 27 Maret 2025 | 09:21 WIB

Kebijakan Pemerintah Berpotensi Memicu Rupiah Jadi Melemah

Perkembangan domestik belakangan ini sedikit banyak membebani rupiah. Kebijakan fiskal domestik masih membatasi keunggulan rupiah.

Kinerja 2024 ENRG Positif, Prospek 2025 bisa Terjaga Berkat Tambahan Aset Baru
| Kamis, 27 Maret 2025 | 09:05 WIB

Kinerja 2024 ENRG Positif, Prospek 2025 bisa Terjaga Berkat Tambahan Aset Baru

Saham ENRG masih sangat dipengaruhi oleh outlook harga minyak dan sentimen investor terhadap risiko geopolitik serta nilai tukar.

Hari Terakhir Perdagangan Sebelum Lebaran, Investor Cermati Kebijakan Pemerintah
| Kamis, 27 Maret 2025 | 08:59 WIB

Hari Terakhir Perdagangan Sebelum Lebaran, Investor Cermati Kebijakan Pemerintah

Investor saat ini lebih banyak mencermati faktor domestik, termasuk perkembangan program Danantara dan kebijakan pemerintahan baru.

EXCL Bagi Dividen di Tengah Tawaran Buyback Yang Tak Setuju Merger, Pilih yang Mana?
| Kamis, 27 Maret 2025 | 08:00 WIB

EXCL Bagi Dividen di Tengah Tawaran Buyback Yang Tak Setuju Merger, Pilih yang Mana?

Opsi buyback saham EXCL bagi investor yang tak setuju merger akan dilakukan di harga Rp 2.350 per saham

Indonesia Paradise Property (INPP) Memperkuat Portofolio Bisnis
| Kamis, 27 Maret 2025 | 06:35 WIB

Indonesia Paradise Property (INPP) Memperkuat Portofolio Bisnis

INPP pada tahun ini akan menambah dua proyek baru yang akan segera meluncur, yakni Antasari Place, dan proyek 23 Paskal-Extension di Bandung

Prospek Cerah Amman Mineral (AMMN) Menggarap Tambang Emas
| Kamis, 27 Maret 2025 | 06:20 WIB

Prospek Cerah Amman Mineral (AMMN) Menggarap Tambang Emas

AMMN beralih dari penambangan bijih segar di Fase 7 ke penambangan material batuan penutup di Fase 8.

INDEKS BERITA

Terpopuler