Mimpi ke Piala Dunia

Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB
Mimpi ke Piala Dunia
[ILUSTRASI. TAJUK - Sandy Baskoro]
Sandy Baskoro | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak ada yang bisa melarang kita untuk bermimpi besar. Termasuk mimpi Tim Nasional Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Ajang pertandingan sepakbola paling akbar sejagat ini akan berlangsung di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.

Harapan pencinta sepakbola Indonesia kembali menyala setelah Tim Garuda menundukkan Arab Saudi 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam laga keenam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Grup C.

Kini, Timnas Indonesia bertengger di posisi ketiga dengan mengoleksi 6 poin. Pertarungan masih ketat lantaran tim di peringkat ketiga sampai keenam (Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, China) sama-sama mengemas 6 poin.

Indonesia hanya unggul agresivitas dan selisih gol. Adapun Jepang mantap di puncak dengan 16 poin dan Australia di posisi kedua dengan 7 poin. 

Jika ingin langsung lolos ke Piala Dunia 2026, Tim Garuda harus mengunci minimal posisi kedua Grup C. Demi menjaga harapan itu, tak ada kata lain bagi Thom Haye dan kawan-kawan untuk berjuang keras pada empat laga tersisa, yakni melawan Australia, Bahrain, China dan Jepang pada Maret dan Juni tahun depan.

Di dua laga kandang, melawan Bahrain dan China, Tim Garuda wajib menang. Adapun menghadapi Australia dan Jepang, hasil imbang adalah target realistis. 

Jika pun tak menduduki posisi kedua Grup C, Timnas Indonesia masih punya harapan meraih tiket Piala Dunia dengan mengunci posisi ketiga-keempat, yang akan berlanjut ke putaran keempat.

Di luar itu, pro-kontra dominasi pemain naturalisasi di Timnas masih menggema. Ini tentu pekerjaan rumah bagi PSSI.

Dalam jangka pendek, pemain diaspora memang tetap menjadi andalan. Namun dalam jangka panjang, PSSI mesti punya roadmap yang jelas dalam membangun sepakbola Indonesia. Harus ada kebijakan dan terobosan baru, terutama soal pembinaan. 

PSSI harus mampu menciptakan pola pembinaan yang terukur, berkualitas dan berkesinambungan. Pemerintah sepatutnya memberikan dukungan bagi pihak-pihak yang sudi membangun akademi sepakbola untuk pemain usia dini.

Indonesia juga harus mampu membangun kompetisi secara berjenjang, mulai dari level junior hingga senior. Kompetisi yang dibangun harus menjunjung tinggi sportivitas, profesionalitas dan integritas. Dengan menjaga kompetisi yang sehat, niscaya lahir para pemain berkualitas, dan mimpi Indonesia mewarnai sepakbola dunia menjadi nyata

Bagikan

Berita Terbaru

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?
| Selasa, 01 Juli 2025 | 11:30 WIB

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?

Kita semua harus berdoa dan berharap perdamaian di Timur Tengah. Perang tidak memberikan solusi apapun.

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:54 WIB

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II

Kinerja saham-saham likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tergabung di Indeks LQ45 cenderung tertekan sepanjang semester pertama 2025 ini. 

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:25 WIB

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (1 Juli 2025) Rp 1.896.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,66% jika menjual hari ini.

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:20 WIB

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,27% ke Rp 16.238 per dolar AS pada Senin (30/6). 

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:15 WIB

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi

 Memasuki semester II 2025, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan geopolitik, kebijakan tarif impor, dan arah suku bunga bank sentral. 

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split

Stock split saham pada dasarnya hanya mengubah nominal saham . Jadi, tidak semerta-merta mengubah tren pergerakan harga saham emiten.

Paradoks Indonesia
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Paradoks Indonesia

Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), tapi gagal menjadi negara maju dan makmur.

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:05 WIB

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar

Sejak didirikan pada Februari tahun ini, Danantara yang sudah resmi mempunyai kantor baru berhasil meraih pendapaan hingga US$ 7 miliar. 

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:01 WIB

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Meski IHSG menguat, asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 358,96 miliar. 

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:00 WIB

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam

Sejumlah pengelola jalan tol seperti Jasa Marga, Hutama Karya dan Astra Infra menerapkan diskon tarif tol.

INDEKS BERITA

Terpopuler