MINA Milik Happy Hapsoro Terkena Suspensi, Dapat Tato Tambahan di Papan FCA

Jumat, 14 Februari 2025 | 08:45 WIB
MINA Milik Happy Hapsoro Terkena Suspensi, Dapat Tato Tambahan di Papan FCA
[ILUSTRASI. Papan digital perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/2/2025). Indeks Harga Sahan Gabungan (IHSG) Senin (10/02/2025) ditutup di zona merah. IHSG melemah 1,40% ke level 6.648,14. Sebanyak 427 saham di zona merah, 206 saham menguat, sementara 322 saham lainnya stagnan. Nilai?transaksi perdagangan menembus Rp11,4 triliun, dengan volume 16,84 miliar lembar saham. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/10/02/2025]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), emiten jasa pondok wisata milik Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro bakal terkena tambahan kriteria yang menjadi penyebab masuknya saham ini ke Papan Pemantauan Khusus. Hal ini sejalan dengan tindakan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengenakan suspensi sampai dengan pengumuman lebih lanjut pada MINA mulai Kamis (13/2).

Dapat dipastikan bahwa suspensi tersebut akan berlangsung lebih dari 1 hari bursa sehingga terpenuhi syarat kriteria nomor 10 dalam aturan Papan Pemantauan Khusus.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Perlu Menjaga Keyakinan dan Optimisme Berbagai Kalangan
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:45 WIB

Pemerintah Perlu Menjaga Keyakinan dan Optimisme Berbagai Kalangan

Berbagai upaya dilancarkan pemerintah untuk memulihkan kepercayaan dari berbagai kalanga, baik pengusaha kelas kakap, akademisi, hingga analis.

Waskita Jual Jalan Tol
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:20 WIB

Waskita Jual Jalan Tol

Waskita tengah menawarkan saham miliknya di ruas jalan tol Cimanggis - Cibitung sebesar 35% kepada Grup Bakrie. 

Pemerintah Bidik 2,7 Juta Hektare Lahan Jadi Sawah
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:15 WIB

Pemerintah Bidik 2,7 Juta Hektare Lahan Jadi Sawah

Saat ini pemerintah sudah mengamanakan seluas 3,8 juta hektare sawah yang tersebar di delapan provinsi.

Anak Buah Haji Isam Didapuk Pimpin ID Food
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:15 WIB

Anak Buah Haji Isam Didapuk Pimpin ID Food

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ghimoyo sebagai Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food.

Kemdag Evaluasi Distribusi Minyakita
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:10 WIB

Kemdag Evaluasi Distribusi Minyakita

Kemdag bakal segera melakukan evaluasi Minyakita dengan melibatkan perusahaan pengemas ulang (repacker), distributor, dan produsen.

Klaim Ekonomi Masih Baik
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:00 WIB

Klaim Ekonomi Masih Baik

Paparan data-data ekonomi yang disajikan oleh pemerintah hingga saat ini ternyata tidak direspon positif oleh investor saham.

RUU TNI Tinggal Selangkah Lagi Jadi UU
| Rabu, 19 Maret 2025 | 04:00 WIB

RUU TNI Tinggal Selangkah Lagi Jadi UU

Jumlah jabatan sipil yang bisa diduduki oleh prajurit TNI yang masih aktif masih tetap bertambah banyak.

Pasar Surut, Imbal Investasi Dapen Menciut
| Rabu, 19 Maret 2025 | 03:50 WIB

Pasar Surut, Imbal Investasi Dapen Menciut

Dampak buruk lesunya pasar modal, pada gilirannya ikut menekan kinerja investasi dari industri dana pensiun.

Spindo (ISSP) Bidik Cuan di Sektor Infrastruktur
| Rabu, 19 Maret 2025 | 03:50 WIB

Spindo (ISSP) Bidik Cuan di Sektor Infrastruktur

ISSP membidik peluang dari proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh pihak swasta dan perusahaan global di Indonesia.

Pertumbuhan Jumlah Simpanan Kelas Menengah Bawah Terus Melambat
| Rabu, 19 Maret 2025 | 03:40 WIB

Pertumbuhan Jumlah Simpanan Kelas Menengah Bawah Terus Melambat

Simpanan kelas menengah bawah di perbankan akan tumbuh melambat hingga paruh pertama 2025 karena fenomena makan tabungan dan daya beli turun

INDEKS BERITA

Terpopuler