Mirip Masa Pandemi

Senin, 16 Juni 2025 | 06:12 WIB
Mirip Masa Pandemi
[ILUSTRASI. TAJUK - R Cipta Wahyana]
Cipta Wahyana | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keyakinan masyarakat pada kondisi ekonomi tanah air kian tipis. Survei Bank Indonesia (BI) Mei 2025 mencatat, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) terpuruk ke 106; nyaris masuk area pesimis (di bawah 100). 

Angka IKE menggambarkan persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang tengah mereka hadapi saat ini. Mei lalu, angka itu turun 6,8% dari indeks April 2025 yang masih ada di 113,7.  Angka IKE 106 merupakan yang terendah sejak April 2022 yang waktu itu mencatatkan IKE 98,9 atau pesimistis.   

Jika kita ingat, di April 2022, kita masih berada dalam masa pendemi COVID-19. Wajar jika masyarakat pesimistis terhadap kondisi ekonomi waktu itu. Mulai Mei 2022, keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi mulai membaik dan di akhir Desember 2022, angka IKE sudah kembali ke level 112,4.   

Kembali ke angka IKE Mei 2025 yang berada di 106, artinya persepsi masyarakat pada kondisi ekonomi saat ini lebih rendah dibandingkan di ujung masa pandemi COVID-19. Keyakinan masyarakat terhadap penghasilan maupun ketersediaan lapangan kerja untuk mereka memang terus merosot.

Yang paling parah, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) terpuruk ke angka pemistis 95,7 Mei lalu. Perlambatan ekonomi dan badai PHK telah mengikis habis keyakinan masyarakat terhadap ketersediaan pekerjaan. Harap dicatat, angka 95,7 itu juga lebih rendah dari IKLK April 2022, yakni 95,9.  

Bagaimana prospek ke depan? Masih menurut survei BI, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) untuk periode 6 bulan mendatang masih optimistis, yakni 129. Cuma itu survei bulan Mei. Memasuki bulan Juni, ceritanya bisa berbeda.  

Pekan lalu, kecemasan baru menyergap masyarakat. Pecahnya perang Israel – Iran membuat prospek ekonomi kian suram. Bayangan inflasi tinggi yang dipicu kenaikan harga energi  dan gangguan rantai pasok global bakal kian menggerus daya beli masyarakat. Jumat (13/5), harga minyak mentah jenis WTI maupun Brent sama-sama melompat 7% dalam sehari. 

Dalam suasana perang, korporasi akan berhati-hati dalam menggelar ekspansi. Alhasil, potensi penciptakan lowongan baru kia menipis.  

Mencermati perkembangan ini, ibarat sebuah rumah tangga, pemerintah mesti lebih cermat membelanjakan anggaran. Belanja utama (non discretionary) yang bertujuan menyelamatkan perekonomian rumah tangga masyarakat harus jadi prioritas.

Selanjutnya: Integra Indocabinet (WOOD) Terus Mencermati Efek Kebijakan Amerika Serikat

Bagikan

Berita Terbaru

Beraksi Sosial Lewat Obligasi Berwawasan Sosial Bank BRI
| Senin, 16 Juni 2025 | 11:24 WIB

Beraksi Sosial Lewat Obligasi Berwawasan Sosial Bank BRI

Bank BRI berencana menjual obligasi berwawasan sosial dengan target penghimpunan dana sampai Rp 5 triliun.

Reksadana ESG, Sebuah Cara Investasi untuk Masa Depan
| Senin, 16 Juni 2025 | 11:03 WIB

Reksadana ESG, Sebuah Cara Investasi untuk Masa Depan

Tahun ini BEI mewajibkan ESG Reporting melalui formulir E020 dalam laporan keberlanjutan, yang meningkatkan transparansi.

ESG ERAL: Memulai Aksi Lingkungan Dari Toko Peralatan Golf
| Senin, 16 Juni 2025 | 09:33 WIB

ESG ERAL: Memulai Aksi Lingkungan Dari Toko Peralatan Golf

Indeks ESG di Bursa kedatangan emiten baru, yaitu PT Siar Eka Selaras Tbk (ERAL), anak usaha dari Erajaya Group. 

Rumor Dibalik Mundurnya Alexander Ramlie dari Jabatan Dirut Amman Mineral (AMMN)
| Senin, 16 Juni 2025 | 09:16 WIB

Rumor Dibalik Mundurnya Alexander Ramlie dari Jabatan Dirut Amman Mineral (AMMN)

Leaxander Ramlie bilang, pengunduran dirinya dari jabatan Diret PT Amman Mineral Internasional Tbk sebagai bagian dari suksesi yang berkelanjutan.

Profit 34,52% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (16 Juni 2025)
| Senin, 16 Juni 2025 | 08:53 WIB

Profit 34,52% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (16 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (16 Juni 2025) 1.968.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34.52% jika menjual hari ini.

Bisnisnya Terdiversifikasi, Kinerja Adi Sarana (ASSA) Terjaga dalam Tren Positif
| Senin, 16 Juni 2025 | 08:15 WIB

Bisnisnya Terdiversifikasi, Kinerja Adi Sarana (ASSA) Terjaga dalam Tren Positif

Sekitar 40,84% dari total pendapatan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berasal dari bisnis jasa logistik. 

Masih Tertekan Aksi Jual, namun Saham TOWR Diprediksi Berpeluang ke Level Rp 900
| Senin, 16 Juni 2025 | 07:45 WIB

Masih Tertekan Aksi Jual, namun Saham TOWR Diprediksi Berpeluang ke Level Rp 900

Dalam jangka pendek, secara teknikal saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) direkomendasikan wait and see

Danantara Mengantongi Emiten Jumbo, Ekspansi Emiten BUMN Terganggu?
| Senin, 16 Juni 2025 | 07:12 WIB

Danantara Mengantongi Emiten Jumbo, Ekspansi Emiten BUMN Terganggu?

Namun dia berharap, aliran investasi Danantara mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, akhirnya akan berdampak positif ke emiten-emiten BUMN. 

Hari Ini, Senin (16/6) Pergerakan IHSG Masih Terbuka Lebar
| Senin, 16 Juni 2025 | 06:57 WIB

Hari Ini, Senin (16/6) Pergerakan IHSG Masih Terbuka Lebar

Potensi pergerakan IHSG di awal pekan ini masih terbuka lebar, baik koreksi lanjutan maupun peluang technical rebound.

Pajak Konsumsi Juga Masih Terkontraksi
| Senin, 16 Juni 2025 | 06:21 WIB

Pajak Konsumsi Juga Masih Terkontraksi

Kinerja penerimaan pajak konsumsi, berupa pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), mengalami kontraksi

INDEKS BERITA

Terpopuler