Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Konsisten Jalankan ESG Untuk Capai Keberlanjutan

Senin, 26 Februari 2024 | 07:22 WIB
Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Konsisten Jalankan ESG Untuk Capai Keberlanjutan
[ILUSTRASI. Distribusi dan penjualan sepeda motor Honda oleh anak usaha PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).]
Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Sebagai perusahaan ritel otomotif terintegrasi, PT Mitra Pinasthika Mustika  Tbk (MPM Group) tak ingin lini panjang aktivitas bisnis mereka membawa dampak negatif. Malahan, mereka ingin berkontribusi positif pada lingkungan dan masyarakat, sehingga bisa mencapai keberlanjutan usaha.

MPM Group saat ini bergerak di bidang distribusi dan ritel penjualan sepeda motor Honda dan suku cadang sebagai penyumbang utama lini bisnis. Selain itu, perusahaan ini memiliki bisnis penjualan mobil bekas, penyewaan kendaraan dan jasa pengendara, lelang, penyediaan asuransi umum, serta pembiayaan multiguna. 

Menjalankan bisnis berkelanjutan menjadi referensi bagi MPM Group untuk memenuhi kebutuhan transportasi yang cerdas di tengah masyarakat. Namun, tak semata menyambung nafas bisnis, perusahaan yang 56,7% sahamnya dimiliki Grup Saratoga ini ingin memberikan dampak positif, baik kepada pemegang saham, karyawan, pelanggan, masyarakat, maupun lingkungan hidup. 

Natalia Lusnita, General Manager Corporate Communication & Sustainability Mitra Pinasthika Mustika, menjelaskan, keberlanjutan sudah tidak asing lagi bagi perusahaannya, lantaran telah tertuang dalam visi misi dari MPM Group.

Melalui praktik bisnis yang bertanggungjawab dan integrasi sosial, emiten dengan kode saham MPMX ini berupaya untuk mendukung keseimbangan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam jangka panjang. “Dimulai dari membuat keputusan yang benar hingga melakukan dengan tindakan dan cara yang benar,” kata dia.

Kegiatan MPM yang berwawasan lingkungan, sosial, dan tata kelola baik (ESG) dikembangkan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Mereka memfokuskan tujuan pada empat area.

Pertama, meminimalkan jejak lingkungan. Kedua, menyediakan produk dan layanan yang mendukung kehidupan masyarakat. Ketiga, menciptakan tempat kerja yang bernilai. Dan keempat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Natalia bilang, keempat fokus ini menjadi strategi untuk memandu praktik bisnis berkelanjutan di seluruh lini bisnis MPM Group, dan membantu untuk mencapai tujuan keberlanjutan mereka. Strategi ini sudah MPM susun dalam Peta Jalan Keberlanjutan Perseroan selama kurun waktu 2021-2025. 

Program-program di aspek lingkungan, mereka rancang sebagai upaya untuk memitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim. Sebagai perusahaan transportasi, perubahan iklim menjadi salah satu risiko bagi bisnis perusahaan ini. 

MPMX memiliki beberapa inisiatif untuk kelestarian lingkungan yang telah mereka jalankan beberapa tahun belakangan sesuai dengan Peta Jalan Keberlanjutan. Sebut saja, rehabilitasi mangrove, uji emisi gratis, pembagian bibit bunga ke pelanggan, pengolahan sampah, edukasi tingkat buang emisi kendaraan, dan program desa tangguh energi.

Untuk rehabilitasi mangrove, MPM melakukannya di Desa Golo Sepang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Program ini bergulir sejak 2022 dengan menanam 10.000 bibit mangrove di lahan seluas 1 hektare (ha). Di tahun 2023, perusahaan menanam 20.000 bibit mangrove di lahan seluas 2 ha di lokasi yang sama. Program ini akan terus dilanjutkan selama 5 tahun hingga tertanam 10 ha. 

Perseroan melalui entitas anak juga melakukan program uji emisi gratis untuk kendaraan roda empat dan roda dua. Melalui inisiatif ini, mereka berharap, bisa berkontribusi untuk menekan tingkat polusi udara. Program ini sejalan juga juga dengan Inspection & Maintenance Important (IM Important), di mana perusahaan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melakukan pemeriksaan dan reparasi rutin sepeda motor. Tujuannya, untuk menjaga tingkat buang gas emisi tetap sesuai dengan standar baku mutu pemerintah. 

Untuk desa tangguh energi, MPM berupaya membantu menghasilkan energi bersih yang terjangkau. Ini mereka realisasikan dalam program Desa Tangguh Energi-Instalasi PLTMH. Inti dari program ini adalah pembangunan instalasi pembangkit listrik tenaga hidro (air) dengan kapasitas 1-5 Kw, yang diterapkan di Desa Oesusu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.

PLTMH dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah yang memang sulit dijangkau oleh jaringan listrik nasional. PLTMH sangat ramah untuk wilayah-wilayah terpencil namun memiliki sumber daya alam berupa sungai yang memiliki debit air yang masuk dalam syarat instalasi pembangkit listrik ini. 

“Sehingga, masyarakat lokal dapat menghasilkan listrik secara mandiri untuk menunjang aktivitas sehari-hari,” ungkap Natalia.

Di aspek sosial, MPM Group berkomitmen untuk berperan aktif dalam meningkatkan standar kesejahteraan masyarakat di mana perusahaan ini beroperasi. Terutama, dalam empat bidang utama, yaitu pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan sosial. “Melalui berbagai program, perseroan berupaya mendukung masyarakat untuk dapat mengembangkan diri dan memperoleh potensi terbaik mereka,” ujar Natalia. 

Beberapa inisiatif yang MPP lakukan antara lain Life Skill Training Centre (LSTC), yang membantu masyarakat meningkatkan kompetensi siap kerja atau membangun usaha sendiri. Ada pula inisiatif edukasi safety riding dan pelatihan guru untuk siswa SMK dalam bidang teknik bisnis sepeda motor, sehingga bisa segera bergabung dengan bengkel AHASS yang membutuhkan mereka.

Selain itu, MPM juga aktif berbagi beasiswa. Untuk mendukung peluang yang setara, perusahaan ini juga menginisiasi bengkel untuk penyandang disabilitas. Caranya, dengan memberi pembinaan bagi anggota komunitas UMKM bengkel mandiri di Jawa Timur. 

Nah, dalam aspek tata kelola, komitmen ini MPM wujudkan dengan penanaman kode etik bisnis dan pengelolaan risiko yang baik. Selain evaluasi internal, perseroan juga menunjuk Institute for Corporate Directorship (IICD) yang merupakan pihak ketiga yang membantu dalam memberikan penilaian terhadap sistem maupun praktik tata kelola perusahaan.

Tantangan ESG

Natalia bilang, model bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan terus menjadi perhatian MPM. Menurut dia, ini yang menjadi tantangan bagi perusahaan, lantaran tetap harus dipikirkan dan dijalankan. Mengingat, aspek ESG ini dapat meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan. 

Tapi, MPM mampu menjalankan program inisiatif dengan baik sesuai rencana, konsisten, dan efektif. Natalia menyebutkan, ini juga yang menjadikan saham MPMX konsisten masuk dalam Indeks ESG Quality45 Kehati selama dua tahun berturut-turut dan Indeks ESG Sector Leaders IDX Kehati dengan penilaian kinerja ESG melebihi rara-rata sektornya. Perusahaan ini juga memperoleh beberapa pengakuan bergengsi untuk pelaksanaan program keberlanjutan mereka.

Natalia mengakui, mengatasi isu-isu keberlanjutan atau menerapkan ESG bisa meningkatkan brand dan citra perusahaan. Penerapan ESG juga bisa membantu meningkatkan kinerja keuangan sekaligus mendapatkan kepercayaan dari investor dan pemangku kepentingan, serta memperoleh social license to operate

“Dapat membantu pula untuk memimpin kompetisi karena kita ketahui sekarang semua perusahaan gencar menerapkan ESG untuk membangun reputasi dan legacy, selain tentunya untuk patuh pada hukum dan regulator,” imbuh dia. 

Dalam aspek ekonomi, MPM yakin, seluruh segmen terus tumbuh di 2024. Perusahaan ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 5% secara organik dibanding 2023 lalu. Sementara secara historis margin laba bersih sekitar 3%-4% dari total pendapatan. 

Fokus strategi MPM tahun 2024 adalah terus menciptakan produk yang relevan dengan tren pasar dan memberi nilai tambah bagi pemangku kepentingan dan masyarakat. “Kami juga mencari peluang untuk melengkapi ekosistem otomotif dengan menjajaki peluang bisnis hilir untuk potensi merger dan akuisisi,” ujar Natalia. 

MPM memang belum merilis kinerja akhir 2023. Namun, hingga September 2023, perusahaan ini meraih pendapatan mencapai Rp 10,50 triliun. Perolehan ini lebih tinggi 22,66% dibanding September 2022 yang sebesar Rp 8,56 triliun. 

Dalam keterangan resmi manajemen, kenaikan pendapatan didorong oleh volume penjualan yang lebih tinggi bersama dengan kenaikan harga jual rata-rata (average selling price) di bisnis sepeda motor.

Di sisi lain, MPM mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 7,65% year on year menjadi Rp 421,71 miliar, turun 7,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 456,67 miliar. 

Penurunan ini terjadi, karena pada pertengahan 2022 lalu, perusahaan mencatatkan keuntungan luar biasa dari kemitraan strategis dengan Carro. Tapi, dari sisi bisnis, laba MPM meningkat 5% menjadi Rp 422 miliar didorong oleh pertumbuhan lini sepeda motor.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menilai, kinerja MPMX memang belum terlihat memuaskan baik dari sisi topline maupun laba. Dia mengaku, cenderung menunggu kinerja kuartal I 2024 mereka nanti. “Apakah akan ada peningkatan kinerja,” katanya. 

Bisnis sepeda motor pun, tahun ini, dia yakini masih harus bersaing dengan ketat. Termasuk, bisnis sepeda motor listrik yang baru MPMX geluti. 

Menurut Nafan, bisnis kendaraan listrik ini banyak dikelilingi pemain besar, sehingga MPMX harus berkompetisi. Penjualannya pun bergantung banyak hal, mulai dari regulasi pemerintah, infrastruktur, stimulus, hingga permintaan.

Untuk MPMX, Nafan memberi rekomendasi hold dengan target harga Rp 1.095.

Bagikan

Berita Terbaru

Nasib Gamang Proyek PSEL di Tangerang Selatan Antara Lanjut atau Harus Lelang Ulang
| Jumat, 21 November 2025 | 18:25 WIB

Nasib Gamang Proyek PSEL di Tangerang Selatan Antara Lanjut atau Harus Lelang Ulang

Nasib proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tangerang Selatan hingga kini belum jelas.

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi
| Jumat, 21 November 2025 | 08:52 WIB

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi

Anak usaha SGRO, BSM, menargetkan pasar benih sawit dengan DxP Sriwijaya. Antisipasi kenaikan permintaan, jaga kualitas & pasokan. 

Benahi Kinerja Keuangan, Timah (TINS) Genjot Produksi dan Penjualan
| Jumat, 21 November 2025 | 08:35 WIB

Benahi Kinerja Keuangan, Timah (TINS) Genjot Produksi dan Penjualan

PT Timah Tbk (TINS) optimistis dapat memperbaiki kinerja operasional dan keuangannya sampai akhir 2025. 

Berakhirnya Kisah Keluarga Sampoerna di Lantai Bursa
| Jumat, 21 November 2025 | 08:30 WIB

Berakhirnya Kisah Keluarga Sampoerna di Lantai Bursa

Langkah Grup Sampoerna melepas PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), meninggalkan catatan sejarah dalam dunia pasar modal di dalam negeri. ​

Outflow Masih Jadi Penyebab Defisit NPI
| Jumat, 21 November 2025 | 08:29 WIB

Outflow Masih Jadi Penyebab Defisit NPI

NPI kuartal III-2025 mengalami defisit US$ 6,4 miliar, sedikit di bawah kuartal sebelumnya yang defisit sebesar US$ 6,7 miliar

Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan
| Jumat, 21 November 2025 | 08:23 WIB

Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan

Kemkeu telah menerima surat dari Menteri PANRB terkait pertimbangan kenaikan gaji ASN di 2026       

Tambah Penempatan Dana SAL Rp 76 T Dorong Transmisi Kredit
| Jumat, 21 November 2025 | 08:09 WIB

Tambah Penempatan Dana SAL Rp 76 T Dorong Transmisi Kredit

Tambahan penempatan dana ini lanjutan dari penempatan dana pemerintah senilai Rp 200 triliun akhir Oktober lalu​

Waspada IHSG Jumat (21/11) Bisa Berbalik Arah
| Jumat, 21 November 2025 | 07:56 WIB

Waspada IHSG Jumat (21/11) Bisa Berbalik Arah

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini rawan koreksi dengan support 8.399 dan resistance 8.442. 

Shortfall Pajak Tahun Ini, Bisa Sentuh Rp 300 Triliun
| Jumat, 21 November 2025 | 07:54 WIB

Shortfall Pajak Tahun Ini, Bisa Sentuh Rp 300 Triliun

Dalam dua bulan, pemerintah harus mengumpulkan penerimaan pajak Rp 730,27 triliun lagi untuk mencapai target dalam APBN

Caplok Sampoerna Agro (SGRO), Posco International Rogoh Kocek Rp 9,4 Triliun
| Jumat, 21 November 2025 | 07:47 WIB

Caplok Sampoerna Agro (SGRO), Posco International Rogoh Kocek Rp 9,4 Triliun

Grup Sampoerna melepas seluruh kepemilikannya di PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) 1,19 juta saham atau setara 65,72% kepada Posco International.​

INDEKS BERITA

Terpopuler