Modal Pemerintah

Rabu, 16 Oktober 2024 | 06:15 WIB
Modal Pemerintah
[ILUSTRASI. TAJUK - R Cipta Wahyana]
Cipta Wahyana | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat tengah harap-harap cemas menanti kabar. Tapi, bukan kabar soal calon menteri ya; melainkan kabar dari bank atau agen penjual lain tempat mereka memesan obligasi negara ritel (ORI). Pemerintah memang tengah menawarkan seri ORI26 dengan target Rp 25 triliun. Penawaran berakhir 24 Oktober mendatang. 

Diam-diam, Surat Berharga Negara (SBN), termasuk ORI, memang telah menjadi instrumen investasi favorit. Saban bulan, masyarakat melakukan pembelian bersih (net buy) SBN tak kurang dari Rp 5 triliun di pasar sekunder; dan jika ditotal, net buy investor ritel di semua pasar hampir Rp 83 triliun sepanjang tahun ini. 

Dengan animo setinggi itu, jangan kaget jika per akhir September lalu, kepemilikan SBN investor ritel telah mencapai sekitar Rp 500 triliun atau hampir 9% dari total nilai SBN yang beredar. Ini angka yang sangat besar jika dibandingkan 10 tahun lalu yang hanya sekitar Rp 60 triliun atau 5%.

Obligasi pemerintah seri eceran memang menawarkan bunga wangi. Tahun ini, pemerintah telah enam kali menerbitkan SBN ritel dengan bunga 6,25% hingga 6,6%. Ini lebih menarik dari bunga deposito bank. Sudah begitu, keamanannya juga terjamin karena diterbitkan pemerintah. Konsistensi pemerintah dalam menerbitkan obligasi jenis ini juga menawarkan keleluasaan bagi investor untuk menukar ORI mereka yang jatuh tempo dengan seri baru. 

Kondisi pasar obligasi dalam negeri yang meriah ini merupakan modal sangat berharga bagi pemerintahan baru. Prabowo-Gibran  bakal membutuhkan banyak dana untuk mewujudkan program-program andalannya seperti swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi, peningkatan gizi, dan pengentasan kemiskinan.

Dalam APBN yang telah disahkan, pemerintahan baru menganggarkan total belanja sebesar Rp 3.621 triliun. Belanja itu sebagian besar akan dibiayai dengan penerimaan dari pajak dan bukan pajak  serta sekitar Rp 616 triliun dengan pembiayaan atau utang. Nah, tentu, pengelolaan utang pemerintah lebih mudah di saat animo masyarakat domestik untuk membeli SBN meningkat pesat. Sejak 2022, pasar selalu mampu menyerap terbitan SBN ritel di atas Rp 100 triliun per tahun. 

Semakin tinggi kepemilikan investor domestik pada SBN juga menciptakan pasar surat utang yang lebih stabil. Mereka menjadi penyeimbang investor asing yang sering keluar-masuk pasar SBN mengikuti kondisi ekonomi dunia dan pasar finansial global.

Selanjutnya: Kondisi Global Menekan RoI Dana Pensiun

Bagikan

Berita Terbaru

Mengupas Tren Bisnis Baru Resi Gudang, akan Bergairah Saat Makan Bergizi Gratis Jalan
| Rabu, 16 Oktober 2024 | 09:30 WIB

Mengupas Tren Bisnis Baru Resi Gudang, akan Bergairah Saat Makan Bergizi Gratis Jalan

Ttingkat NPL atau kredit macet sistem resi gudang 0% jika tidak ada gagal kelola.

Kinerja PPN Indonesia Kalah dari Singapura dan Thailand
| Rabu, 16 Oktober 2024 | 09:02 WIB

Kinerja PPN Indonesia Kalah dari Singapura dan Thailand

C-efficiency Indonesia tahun 2018 hanya 63%

BI dan Bank Sentral Jepang Melanjutkan Kerja Sama
| Rabu, 16 Oktober 2024 | 08:51 WIB

BI dan Bank Sentral Jepang Melanjutkan Kerja Sama

Kerja sama tersebut berupa bilateral swap arrangement

Impor Turun, Neraca Dagang Surplus
| Rabu, 16 Oktober 2024 | 08:47 WIB

Impor Turun, Neraca Dagang Surplus

Neraca perdagangan RI surplus 53 bulan

Rasio Penyerapan Tenaga Kerja Semakin Rendah
| Rabu, 16 Oktober 2024 | 08:36 WIB

Rasio Penyerapan Tenaga Kerja Semakin Rendah

Realisasi investasi 10 tahun mencapai Rp 9.117,4 triliun dan menyerap 13,84 juta tenaga kerja

Dana Asing Kabur dari Saham, Parkir di Obligasi
| Rabu, 16 Oktober 2024 | 08:34 WIB

Dana Asing Kabur dari Saham, Parkir di Obligasi

Masih ada potensi asing kembali masuk ke pasar saham saat window dressing

Angin Segar untuk Emiten dari Program Prabowo
| Rabu, 16 Oktober 2024 | 08:32 WIB

Angin Segar untuk Emiten dari Program Prabowo

Menakar saham-saham yang mendapat sentimen dari program presiden baru

Pendiri Sekar Laut Produsen Kerupuk FINNA Jual Seluruh Kepemilikannya Atas Saham SKLT
| Rabu, 16 Oktober 2024 | 08:03 WIB

Pendiri Sekar Laut Produsen Kerupuk FINNA Jual Seluruh Kepemilikannya Atas Saham SKLT

Transaksi jual-beli saham SKLT berlangsung lewat crossing di harga Rp 170 per saham.

APM Memacu Penjualan Mobil Pick Up
| Rabu, 16 Oktober 2024 | 07:35 WIB

APM Memacu Penjualan Mobil Pick Up

Mobil pick up punya segmen konsumen yang luas.

Samator Indo Gas (AGII)  Memperluas Pasar Gas Industri di Jawa Tengah
| Rabu, 16 Oktober 2024 | 07:25 WIB

Samator Indo Gas (AGII) Memperluas Pasar Gas Industri di Jawa Tengah

AGII meresmikan pabrik barunya di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB)

INDEKS BERITA

Terpopuler