Momentum EBT

Jumat, 14 Januari 2022 | 09:00 WIB
Momentum EBT
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah daerah di Indonesia, terutama Jawa, nyaris mengalami pemadaman listrik. Sebab, stok batubara di belasan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan independent power producer (IPP) semakin menipis, bahkan menuju ke arah nihil.

Jika masalah itu tidak segera diatasi, jelas, belasan PLTU itu bakal setop beroperasi. Dari skenario yang beredar, PLN akan mematikan operasional pembangkit secara bertahap mulai 5 hingga 10 Januari 2022.

Sejumlah PLTU kapasitas besar tak lepas dari sasaran. Sebut saja, PLTU Cilacap 3 dengan kapasitas 614 megawatt (MW), PLTU Labuan 2x300 MW, PLTU Suralaya 8 berkapasitas 625 MW, dan PLTU Paiton 9 kapasitas 660 MW.

Pemerintah pun mengambil langkah cepat, menutup ekspor batubara secara total. Kebijakan mendadak ini berlaku selama satu bulan penuh, selama Januari 2022, mulai tanggal 1 hingga 31.

Tapi, setelah memastikan stok batubara di semua PLTU dalam negeri aman, pemerintah akhirnya membuka secara bertahap pintu ekspor mulai 12 Januari.

Hanya, krisis energi itu bisa menjadi momentum pemerintah untuk menggenjot proyek pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT), yang hingga akhir tahun lalu kapasitasnya baru 11.152 MW. Angka ini setara 13,5% dari bauran energi nasional.

Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan tambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 639 MW, sekitar 27,7% dari target peningkatan kapasitas pembangkit listrik total 2.300 MW.

Salah satu pembangkit EBT yang akan beroperasi di 2022 adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 145 MW pada November nanti. Bila beroperasi, PLTS Terapung Cirata akan menjadi PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia.

Mengacu Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030, penambahan kapasitas pembangkit listrik hingga 2030 total mencapai 40,6 gigawatt (GW), dengan porsi EBT 51,6% dan fosil 48,4%. Porsi EBT ini membuat RUPTL 2021-2030 paling hijau.

Hanya, tak mudah untuk menarik investasi EBT. Sejatinya, pemerintah sudah menyiapkan segudang insentif, baik fiskal maupun nonfiskal. Termasuk, mekanisme tarif pembelian listrik oleh PLN. Tetapi, peraturan presiden yang mengaturnya tak kunjung terbit juga.

Padahal, itu tadi, krisis energi yang terjadi awal tahun ini bisa jadi momentum pembangkit EBT.

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA

Terpopuler