Momentum Tepat Bagi Sektor Konsumer

Selasa, 23 Januari 2024 | 07:11 WIB
Momentum Tepat Bagi Sektor Konsumer
[ILUSTRASI. Gerai Ayam Goreng Nelongso yang dikelola PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK).]
Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelaran initial public offering (IPO) saham pada akhir bulan ini banyak diramaikan oleh calon emiten yang berasal dari sektor konsumen siklikal. IPO emiten yang berasal dari sektor ini diperkirakan bakal menarik perhatian lantaran disokong tingkat konsumsi yang masih tinggi.

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengatakan, sektor konsumer siklikal masih punya prospek menarik tahun ini. Apalagi, pertumbuhan ekonomi setelah Covid-19 sudah pulih.

Adapun empat calon emiten yang akan melakukan IPO (lihat tabel), salah satunya adalah PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE). Homeco merupakan salah satu pemain di industri produk peralatan dan perlengkapan rumah tangga, mainan anak-anak, dan tekstil.

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Garap Residensial Anyar di Cikarang

Selanjutnya, ada PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK), pengelola restoran dengan merek dagang Ayam Goreng Nelongso. Merek dagang ini dinilai cukup populer di Indonesia, dengan lebih dari 100 gerai yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.Sebagian besar penggunaan dana IPO juga untuk pengembangan dan ekspansi bisnis perusahaan.

Lalu, ada IPO PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD). UNTD adalah produsen merek United untuk sepeda, sepeda listrik, e-moped, e-motor atau sepeda motor listrik. Menurut Oktavianus, pertumbuhan penjualan sepeda motor listrik masih punya ruang peningkatan tahun ini.

Terakhir, PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri interior. MEJA memiliki track record yang cukup positif, dengan lebih dari 100 proyek yang telah dikerjakan.

"Saham konsumer siklikal akan menjadi salah satu alternatif pilihan di tahun ini," ujar Oktavianus kepada KONTAN, kemarin.

Momentum tepat

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mencermati, perusahaan menggunakan momentum pemilu untuk mencari pendanaan dari bursa. Pemilu biasanya mendorong tingkat konsumsi dan memoles prospek emiten sektor ini.

"Sedangkan dari sisi global ada potensi inflasi yang terkendali dan potensi penurunan tingkat suku bunga," kata Nico.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan, secara umum, saham konsumer siklikal memiliki kinerja yang cukup baik di saat kondisi pemulihan ekonomi. Nantinya, akan ada Ramadan yang juga menjadi sentimen positif untuk saham emiten konsumer siklikal. "Di tengah ekspektasi ekonomi Indonesia yang tumbuh, perusahaan sektor ini juga bisa berkinerja positif," tandasnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN
| Jumat, 22 November 2024 | 07:30 WIB

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN

Sampai saat ini, Presiden Prabowo Subianto belum juga menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) soal pemindahan ibu kota.

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu
| Jumat, 22 November 2024 | 07:20 WIB

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu

Minat masyarakat untuk membeli sepeda tampak menyusut paska pandemi dan diperparah dengan pelemahan daya beli masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler