Multifinance Besar Banyak Mencari Dana Valas

Rabu, 10 Juli 2019 | 09:30 WIB
Multifinance Besar Banyak Mencari Dana Valas
[]
Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance gencar mengejar dana berbentuk valuta asing alias valas. Dari catatan KONTAN, mereka adalah multifinance besar.

Antara lain: Adira Finance yang telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$ 350 juta. Dana ini dari bank-bank Taiwan, Singapura, dan Jepang. Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan, pendanaan valas tahun ini sudah melebihi target US$ 300 juta.

Jika dilihat porsinya, sumber dana valas itu sekitar 28% dari total pendanaan. Adapun pinjaman dari bank lokal Rp 5,6 triliun serta penerbitan obligasi dan sukuk sebesar Rp 11,1 triliun. Made bilang, pendanaan ini untuk mendukung bisnis pembiayaan yang ditargetkan bisa bertumbuh sebesar 5%-10% di tahun ini.

Selain Adira, PT Federal Internasional Finance (FIF Group) juga telah menandatangani pinjaman sindikasi sebesar US$ 400 juta. Pinjaman berasal dari bank di Jepang, Korea, Hong Kong, Australia, dan Singapura, tandas Direktur Keuangan FIF Hugeng Gozali.

Sementara itu, pemain lainnya yaitu Buana Finance membutuhkan pendanaan sebesar Rp 3,2 triliun tahun ini. Dari jumlah itu, Buana Finance mengincar pendanaan valas sebesar Rp 2,6 triliun.

Corporate Secretary Buana Finance Ted Suyani mengatakan pihaknya saat ini masih menjajaki pendanaan offshore yang diharapkan bisa mencapai di sekitar Rp 1,2 triliun.

Lindung nilai

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W Budiawan menyatakan, multifinance memang cukup gencar mendapatkan pendanaan valas.

Namun ia meyakinkan bahwa industri pembiayaan telah melakukan lindung nilai alias hedging. Artinya, multifinance pasti melakukan matching currency antara sumber pendanaan dan penyaluran pembiayaan. "Pasti ada mitigasi risiko kurs yang sudah dilakukan oleh industri perusahaan pembiayaan," ujarnya yakin.

Bagikan

Berita Terbaru

Dolar AS Perkasa, Membuat Valas Global dan Rupiah Loyo
| Jumat, 21 November 2025 | 06:15 WIB

Dolar AS Perkasa, Membuat Valas Global dan Rupiah Loyo

Dolar AS terdorong penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada Desember mendatang.

Deposan Gede Didorong Tak Minta Bunga Tinggi
| Jumat, 21 November 2025 | 06:05 WIB

Deposan Gede Didorong Tak Minta Bunga Tinggi

Praktik pemberian special rate bagi deposan jumbo kembali disorot karena dianggap menghambat penurunan bunga kredit saat BI rate terus turun. ​

Tekanan Jangka Pendek Bagi XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) Akibat Merger
| Jumat, 21 November 2025 | 06:00 WIB

Tekanan Jangka Pendek Bagi XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) Akibat Merger

Aksi merger PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)  akan jadi pendorong kinerja dalam jangka panjang 

Bisnis Asuransi Umum Masih Kurang Berotot
| Jumat, 21 November 2025 | 04:50 WIB

Bisnis Asuransi Umum Masih Kurang Berotot

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pelaku industri membukukan pendapatan premi sebesar Rp 84,72 triliun hingga kuartal III-2025. 

IHSG Cetak Rekor Baru 8.491, Intip Proyeksi & Rekomendasi Saham Hari Ini (21/11)
| Jumat, 21 November 2025 | 04:45 WIB

IHSG Cetak Rekor Baru 8.491, Intip Proyeksi & Rekomendasi Saham Hari Ini (21/11)

IHSG capai rekor baru 8.491. Simak analisis ahli, proyeksi pergerakan, sentimen pasar global, dan rekomendasi saham pilihan untuk Jumat (21/11).

Pajak Ekspor dan Pasar Batubara Indonesia
| Jumat, 21 November 2025 | 04:15 WIB

Pajak Ekspor dan Pasar Batubara Indonesia

Indonesia adalah pemain besar, tetapi harga batubara kita justru sering lebih rendah daripada pasar global.

Industri Penjaminan Siapkan Mitigasi Hadapi Perubahan Aturan Main KUR
| Jumat, 21 November 2025 | 04:10 WIB

Industri Penjaminan Siapkan Mitigasi Hadapi Perubahan Aturan Main KUR

Pelaku industri penjaminan turut menyiapkan antisipasi guna menghindari dampak buruk dari perubahan regulasi terkait KUR di tahun 2026.

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan
| Kamis, 20 November 2025 | 22:22 WIB

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan

Buyback saham PT Darma Henwa (DEWA) digelar saat IHSG tengah rally dan harga sahamnya sedang mendaki.  

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

INDEKS BERITA

Terpopuler