Multifinance Mengincar Kredit Fintech

Senin, 04 Maret 2019 | 09:18 WIB
Multifinance Mengincar Kredit Fintech
[]
Reporter: Ferrika Sari, Nur Qolbi | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan multifinance (pembiayaan) mulai tertarik dengan kehadiran financial technology (fintech) di industri keuangan yang kian masif. Alih-alih bersaing, multifinance memilih menggandeng fintech menjalankan bisnis bersama.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, kerjasama antara multifinance dengan fintech berpotensi besar menguntungkan masing-masing pelaku bisnis. Tren ini diproyeksi bisa mendorong pertumbuhan bisnis multifinance di tahun 2019 ini. Pasti ada kenaikan penyaluran pembiayaan karena jangkauan penyaluran fintech justru lebih luas, kata Suwandi.

Multifinance mulai mengguyur fintech dengan kredit. Mereka menyasar kredit multiguna dan kredit modal usaha. Menurut Suwandi, kerjasama ini dapat memangkas biaya operasional perusahaan multifinance, karena tidak perlu mendirikan kantor cabang baru untuk memperluas usaha.

Melalui teknologi digital fintech, pelayanan pinjaman multifinance bisa diakses oleh banyak orang di berbagai tempat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memberikan lampu hijau kolaborasi kedua pemain ini. Bentuk kolaborasi bisa pembiayaan penerusan (channeling) atau pembiayaan bersama (joint financing).

Dalam channeling, platform fintech hanya bertindak sebagai pengelola dana dan memperoleh imbal hasil dari pengelolaan tersebut. Sementara untuk joint financing, perusahaan multifinance dapat melakukan langkah ini apabila mendapatkan sumber dana dari perusahaan pembiayaan lainnya.

Managing Director PT Indosurya Inti Finance Mulyadi Tjung menyebutkan target penyaluran kredit ke fintech sebesar Rp 100 miliar tahun ini. Indosurya Inti Finance fokus menyalurkan kredit ke fintech yang menyediakan pembiayaan produktif. "Kami optimistis bisa merealisasikan target Rp 100 miliar, ungkapnya.

Tahun lalu, Indosurya Finance telah mencatatkan outstanding sebesar Rp 10 miliar kepada empat perusahaan fintech. Yaitu Investree, Modalku, Mekar.id dan Amartha.

Sementara Deputi Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) William Francis Indra menargetkan outstanding ke fintech sebesar Rp 150 miliar. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan realisasi tahun lalu, yaitu Rp 70 miliar. Dua platform fintech, mereka adalah Amartha dan Koinworks. Dan ada dua perusahaan lagi yang tengah melakukan penjajakan tahap awal.

Bagikan

Berita Terbaru

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
Nakhoda Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:10 WIB

Nakhoda Danantara

​Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menjadi sorotan publik. Kenapa?

INDEKS BERITA

Terpopuler