Musim Gugur, Harga Emas Hari Ini Kembali Cetak Rekor Terendah Baru

Jumat, 08 November 2019 | 22:16 WIB
Musim Gugur, Harga Emas Hari Ini Kembali Cetak Rekor Terendah Baru
[ILUSTRASI. Emas cair dituangkan di cetakan emas batangan di fasilitas pengolahan emas Carlin Newmont Mining dekat Elko, Nevada, AS, 21 Mei 2014.]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini (8/11) semakin menukik, berada di jalur penurunan mingguan terbesar dalam tiga tahun terakhir, setelah dolar Amerika Serikat (AS) semakin perkasa plus optimisme di sekitar pembicaraan perdagangan AS-China.

Di pasar spot, harga emas hari ini turun 0,6% menjadi US$ 1.458,52 per ons troi pada pukul 20.09 WIB, siap untuk penurunan mingguan terbesar, sekitar 3,7%, sejak November 2016. Itu berarti, mencetak rekor terendah baru sejak 5 Agustus di posisi US$ 1.455,80.

"Ada harapan untuk resolusi perang dagang dan itu adalah cerita utama di balik musim gugur emas," kata Carlo Alberto de Casa, Chief Analyst ActivTrades kepada Reuters.

Baca Juga: Duh, Harga Emas Hari Ini Masih Di Jalur Penurunan Mingguan Terbesar

"Emas turun karena dolar AS berjalan dengan baik dan beberapa orang yang membeli emas sebagai tempat yang aman mulai bergerak keluar," ujar Analis ABN Amro Georgette Boele kepada Reuters. "Anda akan mendapatkan beberapa profit-taking yang mendorong harga emas lebih rendah".

Indeks dolar menuju keuntungan mingguan karena mendapat sentimen dari kabar soal China dan Amerika Serikat yang sepakat untuk membatalkan tarif sebagai bagian dari perjanjian pendahuluan potensial untuk mengakhiri perang dagang mereka.

Tapi, beberapa keraguan muncul lantaran pejabat di dalam dan luar Gedung Putih menentang gagasan pembatalan tarif atas impor China. Ketidakpastian ini yang membuat kejatuhan harga emas hari ini menjadi terbatas.

Baca Juga: Investor kian berani ambil risiko, harga emas memburuk

"Kami trading pada banyak spekulasi sekarang dan tidak ada bukti yang kuat atau sesuatu yang spesifik," ujar Craig Erlam, Analis Pasar Senior OANDA, yang menambahkan, harga emas bisa kembali ke US$ 1.440 jika kesepakatan perdagangan fase satu ditandatangani bulan depan.

Sementara bursa saham Eropa yang melemah setelah mencapai puncak tertinggi pada sesi sebelumnya sebagai sinyal yang bertentangan dari kemajuan China dan AS dalam pembicaraan perdagangan. Ini mengempiskan harapan pasar dari gencatan senjata dalam waktu dekat.

"Sementara perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan suku bunga rendah tetap menjaga harga emas, perkembangan positif untuk emas sekarang telah sebagian besar dimainkan," sebut Analis Capital Economics dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Harga emas Antam kembali turun Rp 5.000 menjadi Rp 745.000 per gram

Bagikan

Berita Terbaru

Titah Prabowo: Empat Pulau Milik Aceh
| Rabu, 18 Juni 2025 | 05:20 WIB

Titah Prabowo: Empat Pulau Milik Aceh

Silang sengkarut empat pulau yang melibatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan Pemprov Aceh berakhir.

Tuah Kredit Multifinance Mobil Seken Mulai Pudar
| Rabu, 18 Juni 2025 | 04:45 WIB

Tuah Kredit Multifinance Mobil Seken Mulai Pudar

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan kendaraan bekas oleh multifinance Rp 117,15 triliun per April 2025. 

Penuhi Aturan OJK, Merger BPR Makin Marak
| Rabu, 18 Juni 2025 | 04:35 WIB

Penuhi Aturan OJK, Merger BPR Makin Marak

Empat BPR di Jawa Tengah dan Jawa Timur merger, mereka BPR Rejeki Insani, BPR Dutabhakti, BPR Bina Kharisma Insani, dan BPR Bina Sejahtera Insani.

Saham-Saham Top Leaders Saat IHSG Bangkit dari Penurunan 4 Hari Beruntun
| Rabu, 18 Juni 2025 | 04:30 WIB

Saham-Saham Top Leaders Saat IHSG Bangkit dari Penurunan 4 Hari Beruntun

IHSG justru tercatat melemah 1,04% dalam sepekan karena pelemahan empat hari perdagangan berturut-turut sebelumnya. 

Implikasi Percepatan Pemeriksaan Pajak
| Rabu, 18 Juni 2025 | 03:29 WIB

Implikasi Percepatan Pemeriksaan Pajak

Putusan Hakim pengadilan pajak yang adil sangat diharapkan oleh WP yang akan melindungi hak WP dari penyalahgunaan kewenangan oleh DJP.

Asuransi Syariah Masih Mekar Saat Daya Beli Terkapar
| Rabu, 18 Juni 2025 | 03:29 WIB

Asuransi Syariah Masih Mekar Saat Daya Beli Terkapar

Bisnis asuransi syariah masih membukukan pertumbuhan kinerja positif di tengah himpitan daya beli masyarakat yang tertekan. 

Musim Libur Sekolah, Transaksi Valas Perbankan Meningkat
| Rabu, 18 Juni 2025 | 03:29 WIB

Musim Libur Sekolah, Transaksi Valas Perbankan Meningkat

Tingginya permintaan ini telah ditunjang dengan likuiditas valas yang memadai. Tercatat, DPK valas BCA per Maret 2025 sebesar Rp 77,9 triliun

Antam Gandeng Investor Hong Kong Untuk Bangun HPAL, Konstruksi Mulai Akhir 2025
| Selasa, 17 Juni 2025 | 19:56 WIB

Antam Gandeng Investor Hong Kong Untuk Bangun HPAL, Konstruksi Mulai Akhir 2025

Pembentukan perusahaan patungan (JV) bertujuan untuk melaksanakan proyek HPAL yang merupakan bagian kerja sama proyek baterai listrik di Indonesia

Saham-Saham Cepek Unjuk Gigi, dari OASA, BKSL Hingga BUMI, Ada yang bisa Dicermati?
| Selasa, 17 Juni 2025 | 09:47 WIB

Saham-Saham Cepek Unjuk Gigi, dari OASA, BKSL Hingga BUMI, Ada yang bisa Dicermati?

Beberapa saham cepek mengalami kenaikan harga yang diiringi dengan kenaikan volume transaksi yang signifikan. 

Indonesia dan Singapura Perkuat Enam Kerja Sama
| Selasa, 17 Juni 2025 | 09:07 WIB

Indonesia dan Singapura Perkuat Enam Kerja Sama

Kerja sama ini ditegaskan dalam pertemuan tingkat menteri The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting

INDEKS BERITA

Terpopuler