Nasib Investor Obligasi

Jumat, 09 Juni 2023 | 08:00 WIB
Nasib Investor Obligasi
[]
Reporter: Ardian Taufik Gesuri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pemegang surat utang tampaknya masih harus banyak bersabar. Betapa tidak. Investasi mereka bisa-bisa puso, tak berbuah, kendati sudah jatuh tempo.  

Selain gagal bayar, masih banyak perusahaan yang menunda pembayaran utang. Ini termasuk emiten pelat merah alias badan usaha milik negara (BUMN) seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan anak usahanya, PT Waskita Beton Precast Tbk.

Lantaran kinerjanya jeblok, kasnya gersang, mereka tak mampu bayar utang jatuh tempo. Bahkan, beberapa bosnya masuk bui lantaran diduga kuat melakukan korupsi. 

Padahal 6 tahun-7 tahun silam, kinerja BUMN karya itu terlihat cemerlang. Ambil contoh WSKT, kode saham Waskita Karya, laba bersihnya meroket sekitar Rp 4 triliun pada 2017 dan 2018. Tapi belakangan borok-borok manajemen terbongkar.

Tahun 2022, WSKT harus merilis ulang laporan keuangannya: laba bersih 2019 dikoreksi jadi rugi Rp 2,77 triliun. Alhasil, bottom line WSKT berwarna merah darah.
Begitu pun Wijaya Karya  (WIKA). Laporan keuangan 2016-2019 masih kinclong, selanjutnya tersungkur.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menduga terjadi manipulasi laporan keuangan. Mereka bilang untung besar, padahal itu lantaran pendapatan di masa depan sudah dicatatkan, sementara biaya-biaya diabaikan.

Selain itu, arus kas ternyata kering kerontang. Ditelisik lagi, pembukuan mereka amburadul. Dana utangan tak jelas peruntukannya proyek apa. Tiba-tiba bisa muncul tagihan dari proyek lain. 

Mismanajemen plus manipulasi itu jelas mempersuram kondisi BUMN karya yang mengemban titah  pemerintah dalam membangun infrastruktur. Banyak jalan tol swasta mangkrak – yang harusnya dinyatakan gagal dan diambil negara – malah diambil alih secara B to B

Terbukti banyak proyek jalan tol yang kurang teliti perencanaannya, sehingga menyebabkan biaya melonjak tinggi. Beberapa jalan tol yang sudah jadi pun trafiknya masih sepi, jauh di bawah hitungan awal. Sehingga sulit untuk dilepas konsesi pengelolaannya pada harga tinggi.

Kita tentu patut bersyukur Jalan Tol TransJawa sudah nyambung dan TransSumatra pun terus jalan. Tinggal kini para pemegang obligasi yang waswas. Mereka dulu terbujuk rayu bunga obligasi tinggi dan status emiten pelat merah – dikira aman – kini harus siap-siap zonk.

Boleh jadi banyak investor kurang memperhatikan faktor risiko ketika menanamkan uangnya. Namun, manajemen yang korup harus bertanggungjawab, dan layak dituntut.

Bagikan

Berita Terbaru

Catur Sentosa (CSAP) Bikin Anak Usaha Baru
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:48 WIB

Catur Sentosa (CSAP) Bikin Anak Usaha Baru

Emiten pengelola gerai Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) mendirikan entitas usaha baru, yakni PT Kairos Indah Sejahtera (KIS)..

Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Akan Stock Split di Rasio 1:2
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:43 WIB

Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Akan Stock Split di Rasio 1:2

Melalui aksi stock split, nilai nominal saham SAMF akan berubah dari Rp 100 menjadi Rp 50 per saham setelah stock split.​

Emiten Rumah Sakit Siap Ekspansi Pada 2025
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:39 WIB

Emiten Rumah Sakit Siap Ekspansi Pada 2025

Sederet emiten rumah sakit merencanakan berbagai aksi korporasi strategis pada tahun 2025. Mulai dari penerbitan obligasi hingga ekspansi.

Pergerakan Tak Wajar Saham-Saham Baru
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:38 WIB

Pergerakan Tak Wajar Saham-Saham Baru

Sejumlah saham yang baru mencatatkan sahamnya di BEI (IPO) masuk UMA dan sempat digembok bursa/suspensi 

Emiten Kecipratan Berkah Program Tiga Juta Rumah
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:33 WIB

Emiten Kecipratan Berkah Program Tiga Juta Rumah

Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal terlibat langsung dalam program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah. 

Efek Donald Trump Mengendalikan Pasar Keuangan
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:18 WIB

Efek Donald Trump Mengendalikan Pasar Keuangan

Kebijakan Trump diproyeksi bakal berdampak ke ekonomi global. Terutama negara-negara yang menjadi target Trump. 

Perang Dagang Membayangi Prospek Pasar Valuta Asing
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:07 WIB

Perang Dagang Membayangi Prospek Pasar Valuta Asing

Tren pelemahan mata uang utama diperkirakan berlanjut karena kebijakan penerapan tarif masih tetap membayangi pasar.

Mendadak IHSG Menanjak dan Jadi Salah Satu Yang Terbaik
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:05 WIB

Mendadak IHSG Menanjak dan Jadi Salah Satu Yang Terbaik

Derasnya arus net sell selama dua hari terakhir menjadi sinyal waspada bagi para investor di bursa saham. 

Masa Suram Saham Gudang Garam
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:05 WIB

Masa Suram Saham Gudang Garam

Mencermati prospek kinerja dan harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tahun ini yang masih terus melemah 

Melampaui Ekspektasi, ACES Mengantongi Penjualan Rp 8,5 Triliun di 2024
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:02 WIB

Melampaui Ekspektasi, ACES Mengantongi Penjualan Rp 8,5 Triliun di 2024

ACES membukukan penjualan Rp 911 miliar pada Desember 2024, naik 26,5% secara bulanan dan naik 12,1% secara tahunan 

INDEKS BERITA

Terpopuler