Nasib Pemegang Polis

Sabtu, 28 Januari 2023 | 08:00 WIB
Nasib Pemegang Polis
[]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah kasus gagal bayar kewajiban perusahaan asuransi terhadap nasabahnya, terus mencari cara penyelesaian terbaik. Terbaru, datang dari PT Asuransi Jiwa Kresna (Kresna Life) yang menawarkan program penyelesaian yang cukup unik.

Manajemen Kresna Life menyebutnya program konversi. Intinya, manajemen Kresna Life menawarkan konversi kewajiban terhadap pemegang polis asuransi jiwa Kresna Link Investa (K-LITA) dan Protecto Investa Kresna (PIK) menjadi pinjaman subordinasi.

Hal tersebut merupakan bagian dari Rencana Penyehatan Keuangan (RPK), yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Desember 2022 kemarin.

Lewat pengajuan RPK itu, manajemen Kresna Life berharap OJK akan mencabut sanksi pembatasan kegiatan usaha (PKU) yang telah berlangsung sejak 2 tahun 5 bulan silam. Hal itu karena konversi tersebut akan memperkuat Kresna Life memenuhi ketentuan tingkat solvabilitas minimum alias risk based capital (RBC) yang sebesar minimum 120%.

Kembali beroperasinya kegiatan usaha, adalah satu-satunya solusi bagi Kresna untuk melanjutkan penyelesaian kewajiban secara bertahap kepada seluruh pemegang polis. Manajemen Kresna Life berharap seluruh pemegang polis menyetujui program konversi untuk menghindari sanksi pencabutan izin usaha dan likuidasi terhadap Kresna Life.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 71/POJK.05/2016 yang mengatur tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi, tidak melarang adanya skema konversi gagasan Kresna Life.

Namun masalahnya, hal tersebut jelas akan membawa konsekuensi hukum bagi pemegang polis. Kelemahan dari program konversi ini adalah posisi pemegang polis yang tidak lagi berstatus kreditur preferen (preferences), melainkan menjadi kreditur biasa.

Seperti diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian, pembayaran hak pemegang polis lebih didahulukan dibanding kreditur lain dalam hal perusahaan asuransi dilikuidasi.

Pemegang premi pun berada dalam posisi yang sulit. Bila menyetujui program konversi, maka ada harapan PKU akan dicabut OJK dan perusahaan dapat kembali beroperasi. Namun jika Kresna Life tak kunjung membaik dan akhirnya tutup, maka posisi pemegang premi sangat lemah.

Kata seorang pengamat, "Nasabah sudah tak punya pilihan lain". Duh!

Bagikan

Berita Terbaru

Rencana Akuisisi Oleh Grup Djarum (TOWR) Bikin Saham DATA Terbang, Sudah Dua Hari ARA
| Selasa, 21 Januari 2025 | 11:34 WIB

Rencana Akuisisi Oleh Grup Djarum (TOWR) Bikin Saham DATA Terbang, Sudah Dua Hari ARA

Setelah akuisisi 40% saham PT Remala Abadi Tb (DATA) rampung, anak usaha TOWR akan menggelar tender offer.

Akuisisi Bank Victoria Syariah, Prospek Saham BBTN Diprediksi Lebih Cerah di 2025
| Selasa, 21 Januari 2025 | 08:09 WIB

Akuisisi Bank Victoria Syariah, Prospek Saham BBTN Diprediksi Lebih Cerah di 2025

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana untuk membuka 9 sales center baru hingga pengujung 2025. 

Simak Rekomendasi Saham Komoditas Usai Pelantikan Trump
| Selasa, 21 Januari 2025 | 07:47 WIB

Simak Rekomendasi Saham Komoditas Usai Pelantikan Trump

Masa jabatan kedua Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpotensi menyetir harga komoditas global. 

Kinerja EXCL Berpeluang Menguat dengan XLSmart
| Selasa, 21 Januari 2025 | 07:24 WIB

Kinerja EXCL Berpeluang Menguat dengan XLSmart

Dalam jangka panjang, PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan mengantongi pendapatan lebih tebal bersama ekosistem baru.

Imbal Hasil Reksadana Offshore Bisa Lebih Bongsor
| Selasa, 21 Januari 2025 | 07:14 WIB

Imbal Hasil Reksadana Offshore Bisa Lebih Bongsor

Prospek kinerja reksadana offshore diproyeksikan positif pada tahun 2025, didukung penguatan dolar Amerika Serikat (AS). 

Cermati Pasokan Lokal  saat Impor Pangan Disetop
| Selasa, 21 Januari 2025 | 07:00 WIB

Cermati Pasokan Lokal saat Impor Pangan Disetop

Kebijakan menghentikan impor pangan mulai tahun ini harus dibarengi dengan ketersediaan pasokan di pasar lokal. 

Pasca Pelantikan Donald Trump, Hari Ini Rupiah Berpotensi Kembali Melemah
| Selasa, 21 Januari 2025 | 06:56 WIB

Pasca Pelantikan Donald Trump, Hari Ini Rupiah Berpotensi Kembali Melemah

Kemarin, mata uang Asia termasuk Indonesia cenderung menguat. Penyebabnya ada panggilan telepon Xi Jinping dan Trump. 

Menyingkap Misteri Tertancapnya Pagar Laut
| Selasa, 21 Januari 2025 | 06:40 WIB

Menyingkap Misteri Tertancapnya Pagar Laut

Perusahaan yang terafiliasi dengan Agung Sedayu Group memiliki HGB di perairan Tangerang yang berdiri pagar laut

Dana Layanan Transportasi  di Daerah Dipangkas
| Selasa, 21 Januari 2025 | 06:35 WIB

Dana Layanan Transportasi di Daerah Dipangkas

Kemenhub menganggarkan Rp 437,9 miliar pada 2024 untuk program BTS di 11 kota dengan total 46 koridor. Pada 2025

Menteri Satryo Soemantri Didemo Pegawainya
| Selasa, 21 Januari 2025 | 06:25 WIB

Menteri Satryo Soemantri Didemo Pegawainya

Sekjen Kemendikti Saintek, Togar M Sumatupang menegaskan pemecatan yang dimaksudkan untuk pembenahan organisasi di lingkungan Kemendikti Saintek.

INDEKS BERITA

Terpopuler