Negeri yang Cacat

Senin, 10 Maret 2025 | 03:26 WIB
Negeri yang Cacat
[ILUSTRASI. TAJUK - Ahmad Febrian]
Ahmad Febrian | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (7/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tiga hari beruntun. IHSG naik 0,27% ke 6.636.  Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan beberapa konglomerat disebut jadi sentimen IHSG. 

Namun, tanpa pertemuan tersebut, kemungkinan IHSG tetap menguat. Mengingat pada 28 Februari 2025, IHSG karam ke 6.270,6. Jadi trader atau investor pekan lalu membeli "barang" saat harga "sale". 

Penguatan IHSG sepertinya masih harus diuji. Sejak awal 2025 atau year to date (ytd) investor asing mencatat jual bersih (net sell) Rp 20,91 triliun. 

Indikator ekonomi lain juga tidak ada perbaikan. Kurs rupiah misalnya. Jumat (7/3) lalu  di Rp 15.336 per dolar AS. Menguat dibanding 28 Februari lalu, saat rupiah berada di titik terlemah sejak krisis ekonomi 1998, yakni Rp  16.575 per dolar AS.

Intervensi Bank Indonesia (BI) menahan kejatuhan rupiah. Terlihat cadangan devisa Februari 2025 mencapai US$ 154,5 miliar. Turun dibanding akhir Januari 2025. 

Lalu fenomena makan tabungan kelas menengah ke bawah berlanjut Fenomena ini akibat maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kenaikan biaya hidup. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, simpanan di bawah Rp 100 juta per Januari 2025 tumbuh 4,8% secara tahunan. Lebih lambat dari Desember 2024, yang tumbuh 5,1%.

Seorang pejabat di industri keuangan membenarkan fenomena makan tabungan ini. "Ada yang mengandalkan pinjol untuk bertahan hidup," bisiknya kepada saya. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pembiayaan fintech lending mencapai Rp 78,5 triliun per Januari 2025, tumbuh 29,94% secara tahunan.

Dari sisi politik, pekan lalu The Economist Intelligence Unit (EIU) mencatat, skor demokrasi Indonesia 2024 sebesar 6,44, masuk kategori negara demokrasi cacat atau flawed democracy, turun tiga peringkat menjadi 59. Dikutip dari Kompas.id, Jumat (7/3). tren penurunan berlangsung sejak tahun 2015. 

Artinya sejak Joko Widodo (Jokowi) berkuasa. Pemilihan presiden Februari 2024  jadi sorotan. EIU menyebut, Prabowo mendapat dukungan Jokowi. Majunya putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang menurut aturan belum cukup umur sebagai pendamping Prabowo, berasal dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK). 

Di lembaga ini Anwar Usman, ipar Jokowi  dan paman Gibran, yang saat itu menjabat Ketua MK ikut memutus perkara kontroversi tersebut. Akhirnya Majelis Kehormatan MK (MKMK) memutuskan Anwar melanggar etik. 

Lengkap negeri ini. Cacat ekonomi, cacat hukum dan cacat demokrasi. 

Bagikan

Berita Terbaru

Mengupas Dua Sisi Insentif Mobil Listrik Impor dari China
| Kamis, 11 September 2025 | 11:37 WIB

Mengupas Dua Sisi Insentif Mobil Listrik Impor dari China

Alih-alih basis produksi, Indonesia bisa hanya jadi pasar bagi mobil impor. Industri lokal, UMKM, dan tenaga kerja tidak ikut merasakan manfaat.

Ekspansi dan Harga Emas Makin Mentereng, Saham ARCI Diprediksi Bisa Tembus Rp 1.000
| Kamis, 11 September 2025 | 10:29 WIB

Ekspansi dan Harga Emas Makin Mentereng, Saham ARCI Diprediksi Bisa Tembus Rp 1.000

ARCI mulai ekspansi ke sektor energi panas bumi melalui pendirian PT Toka Tindung Geothermal bersama PT Ormat Geothermal Indonesia.​

PTPP Buka Suara Soal Gugatan PKPU, Terkait Proyek Museum Cagar Budaya Muarajambi
| Kamis, 11 September 2025 | 10:03 WIB

PTPP Buka Suara Soal Gugatan PKPU, Terkait Proyek Museum Cagar Budaya Muarajambi

Gugatan PKPU belum memberikan dampak yang signifikan terhadap hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha PTPP.

Saham SRAJ Milik Tahir Tanpa Rem, Ada Investor Kantongi Potental Gain Rp 8,55 triliun
| Kamis, 11 September 2025 | 09:14 WIB

Saham SRAJ Milik Tahir Tanpa Rem, Ada Investor Kantongi Potental Gain Rp 8,55 triliun

Harga saham SRAJ naik terus sejak April 2025, ada ekspektasi bakal didorong masuk ke indeks MSCI large cap

Perbaikan Produksi dan Penertiban Tambang Ilegal Jadi Penopang Prospek Saham TINS
| Kamis, 11 September 2025 | 08:17 WIB

Perbaikan Produksi dan Penertiban Tambang Ilegal Jadi Penopang Prospek Saham TINS

Perolehan hak kelola atau akses terhadap aset RBT, bisa menjadi titik balik besar bagi PT Timah Tbk (TINS).

Menakar Arah Saham Indika Energy (INDY) Jelang Masa Produksi Tambang Emas Awak Mas
| Kamis, 11 September 2025 | 07:50 WIB

Menakar Arah Saham Indika Energy (INDY) Jelang Masa Produksi Tambang Emas Awak Mas

Selain produksi Awak Mas yang diperkirakan dimulai awal 2026, saham INDY juga tersulut diversifikasi ke bisnis kimia dasar.

Investor Asing Masih Ragu-Ragu
| Kamis, 11 September 2025 | 07:41 WIB

Investor Asing Masih Ragu-Ragu

 Dana asing masih keluar dari pasar saham. Sepekan terakhir ini, asing membukukan net sell sebesar Rp 8,07 triliun.

Rupiah Menguat Tipis di Tengah Pelemahan Dolar dan Sentimen The Fed
| Kamis, 11 September 2025 | 07:36 WIB

Rupiah Menguat Tipis di Tengah Pelemahan Dolar dan Sentimen The Fed

Rupiah menguat tipis Rabu 10/9. Ada sentimen Sri Mulyani & The Fed? Cek prediksi nilai tukar rupiah vs dolar AS terbaru untuk Kamis 11/9!

Strategi Beli Emas Saat The Fed Pangkas Bunga: Untung Besar?
| Kamis, 11 September 2025 | 07:32 WIB

Strategi Beli Emas Saat The Fed Pangkas Bunga: Untung Besar?

Harga emas diprediksi naik terus sampai 2026. Dapatkan strategi investasi emas terbaik untuk cuan maksimal. 

Tenggat Waktu BUMN Alihkan Saham Buyback Kian Dekat
| Kamis, 11 September 2025 | 07:32 WIB

Tenggat Waktu BUMN Alihkan Saham Buyback Kian Dekat

Beberapa emiten BUMN masih kesulitan merealisasikan pengalihan saham hasil buyback yang dilakukan saat pandemi beberapa tahun silam

INDEKS BERITA

Terpopuler