Nilai Tukar Rupiah Terangkat Data Ekonomi

Rabu, 02 Juli 2025 | 06:30 WIB
Nilai Tukar Rupiah Terangkat Data Ekonomi
[ILUSTRASI. Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 69,5 poin atau 0,41 persen menjadi Rp16.891 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.822 per dolar AS. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt.]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (1/7). Rupiah di pasar spot naik 0,23% ke Rp 16.200 per dolar AS. Sementara, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) menguat 0,24% ke Rp 16.192 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, penguatan rupiah didukung sentimen risk-on yang menguat, didukung oleh data manufaktur China yang secara mengejutkan sudah kembali ke level ekspansi. Caixin China PMI Manufacturing naik ke level 50,4 dari sebelumnya di level 48,3.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Bakal Terbitkan Obligasi Rupiah, Begini Rekomendasi Analis

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Tunda Program Pemerintah yang Memboroskan Anggaran
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:59 WIB

Tunda Program Pemerintah yang Memboroskan Anggaran

Saatnya pemerintah memprioritaskan anggaran untuk program jangka pendek yang menciptakan lapangan pekerjaan dan mendongkrak daya beli masyarakat.

Dana Bansos Mengendap Mencapai Rp 2,1 Triliun
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:55 WIB

Dana Bansos Mengendap Mencapai Rp 2,1 Triliun

PPATK menilai dari temuan tersebut bahwa bntuan sosial (bansos) yang digelontorkan terindikasi tidak tepat sasaran

Penyelesaian Gagal Bayar Fintech Lending Masih Mandek
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:45 WIB

Penyelesaian Gagal Bayar Fintech Lending Masih Mandek

Keresahan masih dirasakan masyarakat terhadap penyelesaian masalah di sejumlah fintech lending yang memakan waktu lama. 

Siapkan Empat Jurus Mengejar Ambisi Ekonomi
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:30 WIB

Siapkan Empat Jurus Mengejar Ambisi Ekonomi

Ekonomi di kuartal II-2025 diperkirakan cuma naik 4,9%, tetapi target ekonomi naik 5,2% tak berubah 

Berharap Stimulus Mendatangkan Fulus
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:20 WIB

Berharap Stimulus Mendatangkan Fulus

Paket stimulus pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional diharapkan memberikan sentimen positif ke emiten.

Film Lokal Menopang Bisnis Cinema XXI (CNMA)
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:20 WIB

Film Lokal Menopang Bisnis Cinema XXI (CNMA)

Jumlah penonton mencapai 42,5 juta orang pada semester I-2025, dan 65% pdi antaranya menyaksikan film produksi nasional.

Bisnis Kawasan Industri Perlu Insentif dan Regulasi
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Kawasan Industri Perlu Insentif dan Regulasi

Sejumlah masalah klasik masih membayangi kawasan industri. Salah satunya kebijakan dan perizinan yang tidak sinkron antara kementerian dan lembaga

DPK Bank Syariah Naik Lebih Tinggi
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:15 WIB

DPK Bank Syariah Naik Lebih Tinggi

Pertumbuhan DPK PT Bank BCA Syariah per Juni 2025 sebesar 24,3% secara tahunan menjadi Rp 13 triliun. 

Melawan Serakahnomics
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:15 WIB

Melawan Serakahnomics

Dalam ketimpangan dan ketidakadilan ekonomi yang kian membesar, ibarat bom waktu, masyarakat punya cara tersendiri untuk meluapkan kekecewaannya.

Margin Lebih Tebal, Persaingan Pembiayaan Dana Tunai Kian Ketat
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:15 WIB

Margin Lebih Tebal, Persaingan Pembiayaan Dana Tunai Kian Ketat

Saat pasar kredit kendaraan belum membaik, sejumlah multifinance mencoba peruntungan dengan menggenjot bisnis pembiayaan dana tunai. 

INDEKS BERITA

Terpopuler