NPL Kredit Komersial Mulai Melandai

Jumat, 12 April 2019 | 07:11 WIB
NPL Kredit Komersial Mulai Melandai
[]
Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) kredit komersial melandai di kuartal I-2019. Sejumlah bankir mengaku sudah mulai mencetak penurunan rasio NPL di segmen kredit yang sempat dihindari ini lantaran risikonya cukup tinggi.

Salah satu penyebab penurunan NPL lantaran bank sudah mulai berhati-hati dan selektif masuk ke dalam pembiayaan komersial. Ambil contoh, posisi NPL komersial PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) per Maret 2019 sudah menurun menjadi 5,27%. Direktur Risiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan, posisi ini membaik dibandingkan NPL periode yang sama tahun lalu yang berada di level 5,31%.

Walau tidak merinci besaran kredit yang masuk ke segmen ini, Mahelan optimistis rasio NPL komersial BTN akan membaik di akhir 2019. "BTN menargetkan NPL komersial pada akhir tahun akan terus mengalami perbaikan hingga di bawah 4%," ujarnya, Kamis (11/4).

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) Fahmi Bagus Mahesa juga mengaku NPL di segmen kredit komersial mulai melandai jika dibanding periode sama tahun sebelumnya. Meski begitu Fahmi tak bersedia menyebut besaran penurunan NPL.

Yang jelas menurut Fahmi, kredit komersial memang menjadi salah satu tumpuan bagi bank daerah selain kredit konsumer. "Tujuan penyaluran kredit komersial untuk pembiayaan sektor infrastruktur yang diberikan kepada kontraktor proyek pemerintah, baik yang bersumber dari APBN maupun APBD," ujarnya.

Adapun NPL kredit komersial di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) di akhir Maret 2019 masih tinggi di level 11,67%, meski telah turun drastis dibanding Maret 2018 sebesar 18,8%. Targetnya, tahun ini NPL komersial akan ditekan ke level 8%. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha bilang, selain write off, penagihan dan lelang agunan, Bank Jatim akan lebih selektif memberi kredit baru.

Bagikan

Berita Terbaru

Fase Konsolidasi & Efek Profit Taking, Inflow ETF Bitcoin dan Ethereum Terus Menurun
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 09:21 WIB

Fase Konsolidasi & Efek Profit Taking, Inflow ETF Bitcoin dan Ethereum Terus Menurun

Penurunan dana ETF kripto belakangan ini juga lebih mencerminkan sikap hati-hati investor menjelang akhir tahun.

Bisnis Pengelolaan Dana Nasabah Tajir di Bank Semakin Bersinar
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:55 WIB

Bisnis Pengelolaan Dana Nasabah Tajir di Bank Semakin Bersinar

Bisnis wealth management atau pengelolaan dana nasabah tajir perbankan terus menunjukkan pertumbuhan positif.​

Permintaan Masih Lemah, Kredit Korporasi Goyah
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Permintaan Masih Lemah, Kredit Korporasi Goyah

​Permintaan kredit perbankan di segmen debitur korporasi masih lemah karena pelaku usaha korporasi masih wait and see

Prospeknya Seksi, Setelah TOBA & MHKI, SPMA juga Bakal Masuk Bisnis Pengolahan Limbah
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Prospeknya Seksi, Setelah TOBA & MHKI, SPMA juga Bakal Masuk Bisnis Pengolahan Limbah

Untuk memuluskan agenda ekspansi, SPMA bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Oktober 2025. ​

Timah (TINS) Cari Mitra Penambangan di Laut
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:20 WIB

Timah (TINS) Cari Mitra Penambangan di Laut

Inisiatif tersebut diharapkan dapat mendorong partisipasi pelaku usaha sekaligus memastikan pengelolaan SDA dilakukan secara bertanggung jawab.

Produsen Optimistis Bisa Capai Target
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:16 WIB

Produsen Optimistis Bisa Capai Target

Asus Indonesia sangat optimistis dapat menuntaskan target penjualan 1 juta unit laptop hingga akhir 2025,

Tren Gerai Restoran Siap Saji Mulai Bergeser
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:14 WIB

Tren Gerai Restoran Siap Saji Mulai Bergeser

Perubahan strategi gerai cepat saji yang kini lebih banyak bermigrasi ke lokasi suburban dan food court

Ekosistem Industri Udang Indonesia Terguncang
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:11 WIB

Ekosistem Industri Udang Indonesia Terguncang

Industri udang nasional terdampak tarif tinggi Trump dan isu pencemaran radioaktif sehingga mengguncang ekosistem udang dari hulu hingga hilir

Penambang Nikel Ingin Aturan DHE Diperlonggar
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:07 WIB

Penambang Nikel Ingin Aturan DHE Diperlonggar

Bagi perusahaan yang mengekspor produk olahan seperti ferronickel dan stainless steel, aturan sekarang cukup memberatkan.

Mengekor Brasil, Pertamina Kembangkan Bioetanol E10
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:05 WIB

Mengekor Brasil, Pertamina Kembangkan Bioetanol E10

Pertamina telah menjalankan program biodiesel sejak lama, dimulai dari B2,5 hingga kini mencapai B40.

INDEKS BERITA

Terpopuler