Nusantara Infrastructure (META) Memimpin Proyek Tol Cikunir-Ulujami

Kamis, 18 Juli 2019 | 08:23 WIB
Nusantara Infrastructure (META) Memimpin Proyek Tol Cikunir-Ulujami
[]
Reporter: Andy Dwijayanto, Harry Muthahhari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar menarik masuk ke KONTAN. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) diam-diam mengantongi izin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk studi kelayakan proyek jalan tol Cikunir-Ulujami.

META bahkan akan menjadi pemrakarsa pembangunan tol sepanjang 26,86 kilometer dengan nilai investasi mencapai Rp 21,2 triliun. Tak sendirian, META akan menjadi pemimpin konsorsium bersama PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), dan PT Triputra Utama Selaras (TUS).

General Manager Corporate Affaris META Deden Rochmawaty memastikan bahwa pihaknya telah memperoleh izin studi kelayakan dari Kementerian PUPR. "Iya, sudah oke," katanya kepada KONTAN, Rabu (17/7). Hanya Deden belum bersedia mengungkapkan terkait detail proyek tersebut.

Keberadaan proyek tol Cikunir-Ulujami masuk dalam jaringan Jakarta Outer Ring Road III. Jika kelak beroperasi, ini bakal menambah pundi-pundi pendapatan bagi Nusantara Infrastructure dan pengelola lainnya.

Hingga saat ini, jasa pengelola jalan tol merupakan sumber pendapatan terbesar META di sepanjang tahun 2018. Dari total pendapatan senilai Rp 781,77 miliar, sebesar Rp 505,13 berasal dari jasa pengelola jalan tol.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Adhi Karya Tbk Entus Asnawy mengungkapkan, dalam konsorsium prakrasa pengusahaan jalan tol Cikunir-Ulujami, ADHI memiliki saham sebesar 10%. Saat ini masih tahapan persiapan dan perencanaan, ujar dia. Entus berharap, studi kelayakan proyek ini bisa selesai pada Juli 2019 ini. Saat ini (studi kelayakan) masih ditangani konsultan, ungkapnya.

Setali tiga uang dengan, PT Acset Indonusa Tbk yang terus berupaya meraup kontrak baru pada tahun ini. Mereka masih membidik proyek-proyek infrastruktur termasuk jalan tol dan pengerjaan engineering, procurement and construction pada pembangunan pembangkit listrik.

Kini, ACST menanti pekerjaan konstruksi tol Cikunir-Ulujami. "Untuk proyek tol Cikunir-Ulujami sebaiknya bisa ditanyakan kepada (pemegang saham) mayoritas, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (Saat ini). Belum dimulai pekerjaannya, masih menunggu izin," tandas Maria Cesilia Hapsari, Sekretaris Perusahaan ACST ketika ditanya mengenai perkembangan proyek ini.

Adapun, alasan ACST ikut dalam konsensi tersebut juga merupakan strategi untuk bisa bisa mengempit kontrak pengerjaan konstruksi dari proyek jalan tol Cikunir-Ulujami.

Bagikan

Berita Terbaru

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 09:13 WIB

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026

Saham TLKM tertekan jelang tutup tahun, namun analis melihat harapan dari FMC dan disiplin biaya untuk kinerja positif di 2026.

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:43 WIB

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis

Simak wawancara KONTAN dengan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani soal siklon tropis yang kerap terjadi di Indonesia dan perubahan iklim.

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:19 WIB

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue

Menjelang tutup tahun 2025, sejumlah emiten gencar mencari pendanaan lewat rights issue. Pada 2026, aksi rights issue diperkirakan semakin ramai.

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:11 WIB

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi

Menjelang libur akhir tahun 2025, transaksi perdagangan saham di BEI diproyeksi cenderung sepi. Volatilitas IHSG pun diperkirakan akan rendah. 

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:05 WIB

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic

Bagi yang tidak setuju merger, MORA menyediakan mekanisme pembelian kembali (buyback) dengan harga Rp 432 per saham.

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:58 WIB

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026

Restitusi pajak yang tinggi, menekan penerimaan negara pada awal tahun mendatang.                          

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:53 WIB

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban

Mandiri Business Survey 2025 ungkap mayoritas UKM alami omzet stagnan atau memburuk. Tantangan persaingan dan daya beli jadi penyebab. 

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:43 WIB

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap

Pola serapan belanja daerah yang tertahan mencerminkan lemahnya tatakelola fiskal daerah.                          

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:41 WIB

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara

Target penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk tahun fiskal 2026 dipatok di angka 4.300 unit.

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:32 WIB

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan

kendaraan dengan trailer atau gandengan, serta angkutan yang membawa hasil galian, tambang, dan bahan bangunan.

INDEKS BERITA

Terpopuler