Nusantara Infrastructure (META) Selesaikan Studi Kelayakan Proyek Tol Cikunir–Ulujami

Jumat, 09 Agustus 2019 | 06:40 WIB
Nusantara Infrastructure (META) Selesaikan Studi Kelayakan Proyek Tol Cikunir–Ulujami
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk bersiap menggarap proyek jalan tol Cikunir–Ulujami. Saat ini, anak usaha Grup Salim itu tinggal menunggu izin prakarsa pembangunan proyek tol Cikunir–Ulujami terbit dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kelak, proyek tersebut akan dibangun di atas jalan tol Lingkar Luar Jakarta dari sisi selatan.

General Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk, Deden Rochmawati, mengatakan tahapan studi kelayakan sudah selesai. "Jadi kami berniat akan submit paling lambat minggu depan," ujar dia kepada KONTAN, Kamis (8/8).

Asal tahu, persetujuan studi kelayakan merupakan satu tahap yang harus ditempuh inisiator sebelum mendapatkan izin prakarsa pembangunan jalan tol. Dengan begitu, Nusantara Infrastructure bisa segera memperoleh izin prakarsa pembangunan proyek tol yang masuk dalam jaringan Jakarta Outer Ring Road III.

"Setelah izin prakarsa diperoleh, agenda selanjutnya ada di pemerintah," ungkap Deden.

Berdasarkan catatan KONTAN, untuk proyek tol Cikunir-Ulujami, Nusantara Infrastructure tidak akan sendirian menggarapnya, tapi membentuk konsorsium dengan menggandeng PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Acset Indonusa Tbk dan PT Triputra Utama Selaras. Maklumlah, nilai investasi pembangunan jalan tol sepanjang 26,86 kilometer itu lumayan besar, yakni mencapai Rp 21,2 triliun.

Terkait potensi proyek terhadap kinerja keuangan, Deden belum bisa mengungkapkan lebih lanjut.

Jika kelak beroperasi, proyek ini bakal menambah pendapatan bagi Nusantara Infrastructure.

Mengacu laporan keuangan 2018, kontribusi terbesar emiten bersandi saham META di Bursa Efek Jakarta (BEI) ini disumbangkan jasa pengelolaan jalan tol Rp 505,13 miliar dari total pendapatan yang mencapai Rp 781,77 miliar.

Kinerja menurun

Terkait pencapaian kinerja di sepanjang enam bulan pertama tahun ini, META membukukan penurunan pendapatan sebesar 22,36% year-on-year (yoy) menjadi Rp 345,61 miliar. Menurut Deden, penyebabnya adalah penurunan penjualan dari anak usaha PT Komet Infranusantara.

Tahun lalu, META menjual Komet Infranusantara kepada PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). "Sehingga kami tidak menerima pemasukan lagi dari lini usaha itu," kata dia.

Padahal tahun lalu lini usaha sewa menara telekomunikasi masih berkontribusi. Dari total pendapatan Rp 781,77 miliar, usaha itu berkontribusi sebesar Rp 134,34 miliar. Di semester I 2019, META juga membukukan penurunan pendapatan konstruksi sebesar 47,42% menjadi Rp 41,01 miliar.

Di semester II 2019, META memproyeksikan laba bersih turun tipis akibat tergerus beban bunga atas pinjaman yang akan dicairkan di semester ini. Laba bersih juga tertekan penurunan trafik di jalan tol Makassar.

Bagikan

Berita Terbaru

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 04:15 WIB

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal

Dengan suku bunga yang lebih rendah, perusahaan gadai bisa mendapat biaya dana yang lebih ringan yang bisa berdampak positif pada profitabilitas.

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:47 WIB

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan

Ada banyak pilihan dalam memberikan uang saku buat anak. Simak cara mengatur uang saku anak sembari mengajarkan soal pengelolaan uang.

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:45 WIB

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah

Altcoin 2025 tak lagi reli massal, pelajari faktor pergeseran pasar dan rekomendasi investasi altcoin untuk tahun 2026.

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:58 WIB

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memperoleh pinjaman dari pemegang sahamnya, yakni Danantara Asset Management. 

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:38 WIB

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik

Salah satu sentimen pendukung kinerja emiten perunggasan tersebut di tahun depan adalah membaiknya harga ayam hidup (livebird). ​

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:19 WIB

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas

Risiko pelemahan harga minyak mentah dunia masih berpotensi membayangi kinerja emiten minyak dan gas (migas) pada 2026.​

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:15 WIB

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?

Dalam beberapa proyeksi, bitcoin diperkirakan tetap berada di atas kisaran US$ 70.000–US$ 100.000 sebagai floor pasar.

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:02 WIB

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan

Pemerintah bakal agresif menerapkan denda administrasi atas aktivitas usaha di kawasan hutan pada tahun 2026.

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:42 WIB

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu

Dengan pasokan saham yang terbatas, sedikit saja permintaan dapat memicu kenaikan harga berlipat-lipat.

INDEKS BERITA