Nusantara Pelabuhan (PORT) Optimistis Bisa Terus Cetak Laba di 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) berhasil membalik rugi menjadi laba di kuartal I-2022. Emiten yang berfokus pada bisnis operator terminal petikemas serta pengadaan dan pemeliharaan alat-alat pelabuhan ini mencatat laba bersih Rp 5,6 miliar di kuartal I-2022.
Pada kuartal I-2021 silam, emiten ini masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 10,1 miliar. Dari sisi pendapatan, PORT juga berhasil meraih pertumbuhan sekitar 4% menjadi Rp 278,7 miliar, dari yang sebelumnya tercatat sebesar Rp 267 miliar di kuartal I-2021.
Direktur Utama PORT Paul Krisnadi mengatakan, aktivitas bongkar muat di terminal PORT masih stabil. Bahkan ada sedikit perbaikan jika dibandingkan dengan aktivitas bongkar muat di periode yang sama di 2021.
Selain itu, pendapatan di segmen jasa layanan pemeliharaan juga mengalami peningkatan yang cukup besar, mencapai 18% secara kuartal. Paul berharap pihaknya dapat mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun nanti.
Hanya saja, Paul memprediksi total pendapatan konsolidasi akan mengalami sedikit penurunan, yaitu sekitar 5%. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya penjualan alat pelabuhan, yang memang bersifat non-recurring.
"Namun, pendapatan dari segmen terminal operator atau pendapatan di luar port equipment sales dan barging service diprediksi masih akan tumbuh sekitar 5%," terang Paul, Selasa (7/6).
Dalam rangka mendorong kinerja agar lebih baik, PORT terus melakukan efisiensi dan mengontrol biaya operasional. Selain itu, PORT juga terus melakukan inovasi dan otomatisasi pengelolan terminal petikemas.
Salah satunya, emiten ini mendorong digitalisasi dokumen pengeluaran dan pengiriman barang dari terminal petikemas. Dengan demikian, proses penyelesaian dokumentasi pengambilan dan pengiriman petikemas ke pelabuhan PORT dapat dilakukan secara efisien dan hemat waktu.
"Kami juga tengah melakukan riset terkait dengan teknologi battery untuk menghemat biaya penggunaan energi dan menurunkan tingkat polusi dari alat bongkar muat petikemas," ujar Paul.
Pada tahun ini, PORT menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sekitar Rp 100-Rp 130 miliar. Capex tersebut akan digunakan untuk peremajaan truk dan crane.
Harga saham PORT tidak terlalu banyak bergerak. Harganya juga cenderung turun. Kemarin, saham PORT ditutup melemah 1,68% dibanding hari sebelumnya, ke level Rp 585 per saham.
Bila dihitung sejak awal tahun, harga saham PORT masih turun 10%. Tapi, selama setahun terakhir, harganya naik 31,76%.