Obesitas Ekonomi Triwulan Dua 2025

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ini sebuah anomali ekonomi, dimana ekonomi bisa tumbuh secara tahunan 5,12% di triwulan II-2025, tapi tax ratio mengalami kontraksi. Artinya, pertumbuhan output produk domestik bruto (PDB) menjadi semu, karena kurang membuahkan income ke dalam kas negara. Fenomena ini dapat dikategorikan sebagai fiscal decoupling, yakni terlepasnya hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kinerja penerimaan negara. Secara teori, setiap pertumbuhan PDB semestinya memperluas basis pajak sehingga meningkatkan tax ratio.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun penerimaan pajak justru kontraksi ibarat tubuh yang tampak besar karena obesitas. Berat badannya naik, lingkar perutnya melebar, tetapi sebagian besar isinya hanyalah lemak bukan otot yang sehat. Dalam ekonomi, "lemak" adalah aktivitas yang memperbesar angka PDB tetapi miskin kontribusi terhadap kas negara.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan