Obligasi Korporasi Dicari, Imbal Hasil Pun Melesat Tinggi

Senin, 28 Maret 2022 | 07:00 WIB
Obligasi Korporasi Dicari, Imbal Hasil Pun Melesat Tinggi
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi negara saat ini terlihat kurang bergairah. Pelaku pasar masih mengkhawatirkan potensi inflasi tinggi akibat kenaikan harga komoditas.

 Tetapi, hal sebaliknya justru terjadi di pasar obligasi korporasi. Menilik pergerakan Indobex Corporate Bond Total Return, indeks yang mengukur kinerja obligasi korporasi, investasi di obligasi korporasi sejak awal tahun ini sudah memberi return 1,23%.

Bandingkan dengan obligasi negara. Di periode yang sama, Indobex Government Bond Total Return, yang mengukur kinerja obligasi negara, mencatat investasi di obligasi negara justru merugi 0,09%.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, obligasi korporasi pada tahun ini punya outlook lebih baik dibandingkan dua tahun terakhir. Pemulihan ekonomi jadi pendorongnya. “Investor yang ingin mengoptimalkan return lebih memilih obligasi korporasi ketimbang obligasi negara,” jelas dia, akhir pekan lalu (25/3).

Pemulihan ekonomi ini juga akan mendorong korporasi lebih rajin mencari pendanaan lewat pasar obligasi. Ini berbeda dengan dua tahun terakhir di mana korporasi cenderung menahan diri.

Memang, tak semua obligasi korporasi diminati. Perusahaan yang mengalami penurunan rating saat pandemi akan lebih susah mencari dana. Mayoritas investor akan nyaman jika rating obligasi korporasi di atas AA. Ramdhan melihat, minat perusahaan menerbitkan obligasi korporasi tidak akan surut meskipun tren bunga akan naik.

Direktur & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Asset Management Indonesia Ezra Nazula menambahkan, likuiditas di dalam negeri juga masih berlimpah. Dengan demikian, permintaan terhadap obligasi korporasi tinggi.

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha juga melihat  jumlah penerbitan obligasi korporasi masih terbatas. "Kami punya pandangan overweight untuk obligasi korporasi pada tahun ini,” kata dia.

Tapi ia mengingatkan, meski secara umum risiko gagal bayar korporasi sudah lebih baik, beberapa sektor usaha masih tergolong berisiko.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 30,14% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Menguat (22 Mei 2025)
| Kamis, 22 Mei 2025 | 09:24 WIB

Profit 30,14% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Menguat (22 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (22 Mei 2025) 1 gram Rp 1.923.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,14% jika menjual hari ini.

Akumulasi Tanpa Henti ADRO Atas Saham ADMR, Rutin Dilakukan Sejak Februari 2025
| Kamis, 22 Mei 2025 | 09:24 WIB

Akumulasi Tanpa Henti ADRO Atas Saham ADMR, Rutin Dilakukan Sejak Februari 2025

Pada Mei 2025 berjalan, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) setidaknya sudah lima kali memborong saham ADMR.

SSSG ACES Melambat di Empat Bulan Pertama 2025, Simak Cara Manajemen Jaga Kinerja
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:28 WIB

SSSG ACES Melambat di Empat Bulan Pertama 2025, Simak Cara Manajemen Jaga Kinerja

Sepanjang 2025 ACES berencana membuka 25 toko - 30 toko baru dengan alokasi belanja modal sebesar Rp 250 miliar - Rp 300 miliar.

ANJT Mengantongi Fasilitas Kredit dari Dua Bank Sebesar Rp 3,6 Triliun
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:20 WIB

ANJT Mengantongi Fasilitas Kredit dari Dua Bank Sebesar Rp 3,6 Triliun

Usai berganti pengendali, emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengantongi fasilitas kredit jumbo dari perbankan. 

Pemangkasan Suku Bunga Berdampak Jangka Pendek ke Pasar Saham
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:17 WIB

Pemangkasan Suku Bunga Berdampak Jangka Pendek ke Pasar Saham

Saham keuangan, properti hingga otomotif diuntungkan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (Bi rate) 

Genjot Produksi Energi, Emiten Migas Bisa Lebih Ngegas
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:14 WIB

Genjot Produksi Energi, Emiten Migas Bisa Lebih Ngegas

Upaya pemerintah meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) demi swasembada energi membawa angin segar bagi emiten migas

Harga Saham Melambung, BEI Mensuspensi Saham COCO
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:00 WIB

Harga Saham Melambung, BEI Mensuspensi Saham COCO

Suspensi saham COCO juga sebagai bagian dari mekanisme cooling down yang bertujuan melindungi investor.

Koin Alternatif Terangkat Sentimen Pemangkasan Bunga
| Kamis, 22 Mei 2025 | 07:33 WIB

Koin Alternatif Terangkat Sentimen Pemangkasan Bunga

Kinerja aset kripto terangkat seiring ketidakpastian ekonomi global yang mereda dan ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Bisnis Astra International Tbk (ASII) Masih Terkendala Permintaan Lesu
| Kamis, 22 Mei 2025 | 07:10 WIB

Bisnis Astra International Tbk (ASII) Masih Terkendala Permintaan Lesu

Diversifikasi bisnis PT Astra International Tbk (ASII) yang cukup tangguh menjadi penahan penurunan kinerja

Penerima Program MBG Baru Sekitar 4 Juta Orang
| Kamis, 22 Mei 2025 | 06:15 WIB

Penerima Program MBG Baru Sekitar 4 Juta Orang

Target penerima program makan bergizi gratis atau MBG untuk tahun ini adalah mencapai 82,9 juta penerima.

INDEKS BERITA

Terpopuler