Oil Slips on Fears Over Slowing China Demand

Senin, 18 April 2022 | 16:28 WIB
Oil Slips on Fears Over Slowing China Demand
[ILUSTRASI. A gas pump is inserted inside an Audi vehicle at a Mobil gas station in Beverly Boulevard in West Hollywood, California, U.S., March 10, 2022. REUTERS/Bing Guan]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO/LONDON, April 18 (Reuters) - Oil edged lower on Monday as worries over slowing demand in China balanced support from concern over tight global supply and the deepening Ukraine crisis.

China's economy slowed in March as consumption, real estate and exports were hit, taking the shine off faster-than-expected first-quarter growth numbers and worsening an outlook already weakened by COVID-19 curbs and the Ukraine war.

Brent crude LCOc1 fell 19 cents, or 0.2%, to $111.51 a barrel at 0825 GMT, sliding from the highest since March 30 of $113.80 hit earlier in the session. U.S. West Texas Intermediate CLc1 was down 19 cents, or 0.2%, at $106.76.

Baca Juga: Global Citizen Seeks Up To $1 Billion for Six Sustainable 'Impact' Funds

"Some Asian investors booked profits as they became worried about slowing demand in China," said Satoru Yoshida, a commodity analyst with Rakuten Securities.

Data on Monday also showed China refined 2% less oil in March than a year earlier, with throughput falling to the lowest since October as the surge in crude prices squeezed margins and tight lockdowns hurt demand.

Oil surged to the highest since 2008 in March, with Brent briefly topping $134, as Russia's invasion of Ukraine added to supply concerns due to sanctions on Russia and buyers avoiding Russian oil.

Adding to supply-side pressure, Libya's National Oil Corp on Monday declared force majeure at Zueitina oil port and warned that "a painful wave of closures" had begun hitting its facilities. Libya had halted production from its El Feel oilfield on Sunday. 

Baca Juga: Indonesia's March Exports at Record High Amid Commodity Boom

Russian production declined by 7.5% in the first half of April from March, Interfax reported on Friday, and EU governments said last week the bloc's executive was drafting proposals to ban Russian crude.

Those comments came before tensions grew in the Ukraine crisis. Ukrainian authorities said missiles struck Lviv early on Monday and explosions rocked other cities as Russian forces kept up their bombardments after claiming near full control of the port of Mariupol.

"Continued war between Russia and Ukraine with no signs of a ceasefire fuelled supply fears, especially as demand is expected to pick up as driving season nears in the northern hemisphere," said Chiyoki Chen, chief analyst at Sunward Trading.

Bagikan

Berita Terbaru

Intip Kinerja 14 Saham yang Berada di Bawah Danantara
| Selasa, 25 Februari 2025 | 10:50 WIB

Intip Kinerja 14 Saham yang Berada di Bawah Danantara

Ada 14 saham BUMN dan anak usahanya yang berada di bawah naungan BPI Danantara. Sebagian besar harga 14 saham BUMN ini masih tertekan.

Membedah IPO Jantra Grupo Indonesia (KAKI), Neraca Keuangan Menggelembung Jelang IPO
| Selasa, 25 Februari 2025 | 10:30 WIB

Membedah IPO Jantra Grupo Indonesia (KAKI), Neraca Keuangan Menggelembung Jelang IPO

Masa Penawaran Awal saham IPO PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAKI) berlangsung hingga 26 Februari 2025.

Status Kredit GNI di Bank Masih Lancar
| Selasa, 25 Februari 2025 | 10:18 WIB

Status Kredit GNI di Bank Masih Lancar

Perbankan menegaskan, kendati operasional GNI terancam tutup, status kredit perusahaan ini masih lancar

Perbankan Akan Tetap Berhati-hati di Bawah Kendali Danantara
| Selasa, 25 Februari 2025 | 10:13 WIB

Perbankan Akan Tetap Berhati-hati di Bawah Kendali Danantara

Begini prospek bisnis dan operasional bank milik pemerintah setelah berpindah pengelolaan ke bawah BPI Danantara

Menanti Efek Positif Kehadiran Danantara ke Pasar Saham, Banyak yang Perlu Dibuktikan
| Selasa, 25 Februari 2025 | 09:11 WIB

Menanti Efek Positif Kehadiran Danantara ke Pasar Saham, Banyak yang Perlu Dibuktikan

Sejauh ini masih banyak kekhawatiran di kalangan pelaku pasar terkait tata kelola, akuntabilitas, transparansi, dan sosok pemimpin Danantara.

Harga Melambung Ribuan Persen, Saham JSPT Tiga Kali Masuk Papan Pemantauan Khusus
| Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02 WIB

Harga Melambung Ribuan Persen, Saham JSPT Tiga Kali Masuk Papan Pemantauan Khusus

Sejumlah tindakan yang diambil otoritas bursa tak mampu membendung volatilitas harga saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT)

INKP Menawarkan Obligasi Rupiah, Dolar AS dan Sukuk
| Selasa, 25 Februari 2025 | 07:50 WIB

INKP Menawarkan Obligasi Rupiah, Dolar AS dan Sukuk

Obligasi itu ditawarkan senilai 100% dari jumlah pokok. Seri A jumlah pokok Rp 570,79 miliar dan tingkat bunga tetap 7% per tahun.

Bikin Anak Usaha Demi Genjot Kinerja
| Selasa, 25 Februari 2025 | 07:49 WIB

Bikin Anak Usaha Demi Genjot Kinerja

Sejumlah emiten mulai menggenjot ekspansi organik di awal tahun ini. Caranya lewat pendirian entitas usaha baru ataupun perusahaan patungan

Anak Usaha DOID Menawarkan Sukuk Ijarah Senilai Rp 2 Triliun
| Selasa, 25 Februari 2025 | 07:43 WIB

Anak Usaha DOID Menawarkan Sukuk Ijarah Senilai Rp 2 Triliun

Penawaran sukuk ini menandai tonggak sejarah dalam strategi diversifikasi keuangan Grup Delta Dunia.

Penguatan Mata Uang Asia Diyakini Hanya Sementara
| Selasa, 25 Februari 2025 | 07:42 WIB

Penguatan Mata Uang Asia Diyakini Hanya Sementara

 Mayoritas mata uang Asia kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepekan terakhir. Tapi ini diyakini hanya penguatan sementara

INDEKS BERITA

Terpopuler