Optimisme Konsumen Akan Pacu Saham Barang Konsumsi & Bank

Kamis, 10 Juni 2021 | 07:30 WIB
Optimisme Konsumen Akan Pacu Saham Barang Konsumsi & Bank
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme masyarakat tercatat meningkat di Mei lalu. Bank Indonesia mencatat, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Mei 2021 mencapai 104,4, naik dari April yang sebesar 101,5. Indeks di atas 100 menunjukkan optimisme konsumen.

IKK naik terdorong kenaikan persepsi kosumen terhadap kondisi saat ini. Meski masih di level pesimis atau di bawah 100, indeks kategori ini tercatat naik menjadi 86,8 dari sebelumnya 80,3.

Tapi IKK versi Danareksa Research Institute belum menunjukkan optimisme serupa. Berdasarkan survei yang digelar, IKK Mei masih stabil seperti April. Kepercayaan konsumen tertahan oleh tren peningkatan kasus baru Covid-19 dan berlanjutnya pemangkasan tenaga kerja.

Baik Danareksa maupun BI mencatat persepsi konsumen terhadap ekspektasi ekonomi cenderung turun. Ini menunjukkan proyeksi kegiatan usaha dan penghasilan dalam enam bulan ke depan tak sebaik sebelumnya. Penyebabnya antara lain kenaikan kasus Covid-19 dan perpanjangan PPKM.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi memang membaik. "Diharapkan, ada peluang pemulihan dari sektor konsumsi," kata dia, Rabu (9/6).

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan, kenaikan kepercayaan konsumen di tengah kondisi ini bakal mendorong harga saham sektor barang konsumsi, otomotif dan perbankan.

Sektor barang konsumsi akan terdorong potensi kenaikan belanja masyarakat. Sektor otomotif juga mulai menunjukkan peningkatan seiring insentif dari pemerintah.

Membaiknya optimisme konsumen juga diharapkan bisa meningkatkan kredit, sehingga menguntungkan perbankan. "Prospek dari ketiga sektor ini juga akan dipengaruhi beberapa faktor lain, salah satunya percepatan program vaksinasi Covid-19," kata Wawan, Rabu (9/6).

Dari sektor otomotif, Wawan menjagokan saham ASII. Dari sektor barang konsumsi, ICBP menarik dilirik karena harganya terbilang murah.

Dari sektor perbankan, saham-saham bank BUKU IV, seperti BBCA dan BBNI bisa dilirik. "BBCA defensif meski di tengah pandemi, sementara untuk BBNI harganya paling murah," terang Wawan.

Okie menjagokan saham-saham dari sektor perbankan seperti BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, BBTN dan BTPS.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda

Setelah aksi jual mulai reda, analis menilai terdapat peluang rebound di saham-saham yang keluar dari MSCI

HAIS Membidik Pendapatan Tumbuh 5%
| Kamis, 27 November 2025 | 06:54 WIB

HAIS Membidik Pendapatan Tumbuh 5%

Emiten jasa angkut pelayaran ini optimistis, permintaan dari pelanggan dan utilitas armada masih cenderung stabil.

Rupiah Terpengaruh Sentimen Eksternal pada Rabu (26/11)
| Kamis, 27 November 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Terpengaruh Sentimen Eksternal pada Rabu (26/11)

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot turun 0,04% secara harian ke Rp 16.664 per dolar AS. 

Merger Batal, Bank MNC dan Bank Nobu Didorong Tambah Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:20 WIB

Merger Batal, Bank MNC dan Bank Nobu Didorong Tambah Modal

Merger antara Bank Nobu dan Bank MNC yang sempat diharapkan jadi konsolidasi sukarela percontohan di Tanah Air resmi batal. ​

Investor Institusi Domestik Mulai Melirik Investasi di Aset Digital
| Kamis, 27 November 2025 | 06:15 WIB

Investor Institusi Domestik Mulai Melirik Investasi di Aset Digital

Indonesia berada di posisi ke-7 setelah India, Amerika Serikat, Pakistan, Vietnam, Brasil, dan Nigeria dalam adopsi kripto institusional. 

Transaksi Valas Naik Jelang Akhir Tahun
| Kamis, 27 November 2025 | 06:15 WIB

Transaksi Valas Naik Jelang Akhir Tahun

Transaksi valas jelang akhir tahun naik dipicu tingginya kebutuhan masyarakat untuk berlibur ke luar negeri serta permintaan dari pelaku usaha 

Peta Persaingan Bank Digital Berpotensi Berubah
| Kamis, 27 November 2025 | 06:05 WIB

Peta Persaingan Bank Digital Berpotensi Berubah

Wacana merger dua ekosistem besar seperti GOTO dan Grab menyisakan pertanyaan mengenai nasib bank digital di belakangnya.​

Permintaan Lesu Masih Membayangi Kinerja Indocement, Begini Rekomendasinya
| Kamis, 27 November 2025 | 06:00 WIB

Permintaan Lesu Masih Membayangi Kinerja Indocement, Begini Rekomendasinya

INTP membukukan pendapatan Rp 12,91 triliun pada sembilan bulan 2025, turun 3,07% year on year (yoy). 

INDEKS BERITA

Terpopuler