Pamor KIK EBA Sempat Redup Tersengat Efek KIK Garuda

Jumat, 24 Desember 2021 | 04:05 WIB
Pamor KIK EBA Sempat Redup Tersengat Efek KIK Garuda
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA) sepanjang 2021 menyusut. Berdasarkan data Infovesta Utama hingga akhir November 2021, dana kelolaan KIK-EBA sebesar Rp 16,71 triliun. Sementara di akhir 2020, dana kelolaan KIK-EBA masih sebesar Rp 18,99 triliun.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana, mengatakan beberapa produk sudah jatuh tempo pada tahun ini, namun jumlah penerbitan produk yang baru tak banyak. Menurut dia, ini karena cash flow pada masa pandemi Covid-19 masih belum pulih.

Terlebih lagi, adanya kasus gagal bayar KIK-EBA Garuda Indonesia yang membuat persepsi produk ini cukup memburuk. "Investor lebih memilih menaruh dana di obligasi yang risikonya lebih rendah dibanding KIK-EBA karena menggunakan aset keuangan sebagai jaminan," jelas Wawan.

Baca Juga: BP Tapera Jadi Operator Investasi Pemerintah untuk Penyaluran FLPP

Wawan mengapresiasi adanya KIK Pemupukan Dana Tapera milik BP Tapera. Ini instrumen yang digunakan untuk meningkatkan nilai dana Tapera. BP Tapera telah memiliki dua KIK, yakni Pemupukan Dana Tapera Pasar Uang dan Pemupukan Dana Tapera Pendapatan Tetap. 

KIK Pemupukan Dana Tapera diperuntukkan bagi pengelolaan investasi pemupukan dana Tapera. Ada tujuh Manajer Investasi yang dipilih mengelola produk ini, yaitu PT Manulife Aset Managemen Indonesia, PT BNI Asset Management, PT Bahana TCW Investment Management, PT Batavia Aset Manajemen, PT Danareksa Investment Management, PT Mandiri Manajemen Investasi, serta PT Schroder Investment Management.

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per 30 November 2021 masing-masing MI mengelola dana kelolaan sebesar Rp 117,64 miliar. Artinya dana kelolaan KIK Pemupukan Dana Tapera telah mencapai Rp 823,48 miliar. 

Wawan menyebut, kehadiran KIK BP Tapera ini positif bagi industri reksadana. Pasalnya, KIK milik BP Tapera secara produk dikemas seperti reksadana. Ini membuat pengelolaan lebih prudent. 

Sejatinya produk ini bukan untuk investor umum, melainkan khusus untuk peserta Tapera terdaftar. Sementara, pengelolaan investasi oleh manajer investasi membuat dana Tapera menjadi lebih transparan.

Baca Juga: Investor Memborong Reksadana Saat IHSG Turun

Bagikan

Berita Terbaru

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

 Potensi Fluktuasi Masih Tinggi Meski Mulai Hijau
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:25 WIB

Potensi Fluktuasi Masih Tinggi Meski Mulai Hijau

Pada perdagangan Senin (15/12), saham Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memimpin kenaikan harga

Jadi Jawara Top Laggard, Saham BBCA Bikin Deretan Investor Institusi Global Boncos
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:15 WIB

Jadi Jawara Top Laggard, Saham BBCA Bikin Deretan Investor Institusi Global Boncos

Jika dinominalkan, unrealized loss Norges Bank atas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tidak kurang dari Rp 767,60 miliar.

Tragedi Terra Drone dan Sengkarut Higiene Industri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:10 WIB

Tragedi Terra Drone dan Sengkarut Higiene Industri

Kasus kebakaran pabrik yang sering terjadi merupakan puncak gunung es yang menunjukkan rapuhnya tata kelola infrastruktur industri.

Ekspansi dan Efisiensi Jadi Amunisi Petrosea Tbk (PTRO)
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:00 WIB

Ekspansi dan Efisiensi Jadi Amunisi Petrosea Tbk (PTRO)

PT Petrosea Tbk (PTRO) mampu memperoleh kontrak multi komoditas yang bakal menopang kinerja keuangannya

Simak Rekomendasi Saham PGEO yang Ingin Ekspansi ke Bisnis Green Data Center
| Selasa, 16 Desember 2025 | 05:33 WIB

Simak Rekomendasi Saham PGEO yang Ingin Ekspansi ke Bisnis Green Data Center

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) bersiap melakukan optimalisasi energi panas bumi di luar sektor kelistrikan, seperti data center.

TOTL Meraih Kontrak Baru Senilai Rp 5,33 Triliun
| Selasa, 16 Desember 2025 | 05:33 WIB

TOTL Meraih Kontrak Baru Senilai Rp 5,33 Triliun

Di akhir 2025, Total Bangun Persada membidik pendapatan senilai Rp 3,5 triliun dan laba bersih Rp 350 miliar.

Peta Jalan Hilirisasi Silika Diluncurkan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 05:31 WIB

Peta Jalan Hilirisasi Silika Diluncurkan

Roadmap ini menjadi bagian dari upaya mendukung pelaksanaan Asta Cita, khususnya melalui hilirisasi dan industrialisasi

Jelang Akhir Tahun, Emiten Cari Tambahan Modal Lewat Private Placement
| Selasa, 16 Desember 2025 | 05:31 WIB

Jelang Akhir Tahun, Emiten Cari Tambahan Modal Lewat Private Placement

KPIG, EMTK, SULI, hingga VINS berencana menambah modal tanpa HMETD alias private placement dalam waktu dekat

INDEKS BERITA

Terpopuler