Berita Market

Pamor Logam Perak Masih Muram Hingga Tahun Depan

Kamis, 16 Desember 2021 | 04:15 WIB
Pamor Logam Perak Masih Muram Hingga Tahun Depan

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga perak kembali tertekan, bahkan mendekati level terendah sepanjang tahun ini. Rabu (15/12), harga perak spot bertengger di level US$ 21,80 per ons troi. Jika dibandingkan posisi akhir tahun 2020 di US$ 26,40 per ons troi, maka harga perak sudah melemah 17,42%.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengungkapkan, pelemahan perak sepanjang tahun ini sejalan dengan pergerakan emas. Safe haven seperti emas maupun perak pada tahun ini tidak jadi pilihan investor. "Dollar Amerika Serikat menjadi safe haven pilihan karena lebih likuid. Alhasil, permintaan dollar AS naik," kata dia, Selasa (15/12).

Sebelumnya, harga perak sempat terangkat karena penyebaran Covid-19 varian omicron. Tapi efek varian ini ternyata tidak seburuk yang dibayangkan. Walau penyebaran tinggi, tingkat kematiannya tidak setinggi delta.

Baca Juga: Harga emas spot ke US$1.783,91, kekhawatiran inflasi menjadi pusat perhatian

Menyambut 2022, Faisyal melihat outlook perak belum akan membaik. Perubahan sikap The Fed yang menjadi hawkish dan mengindikasikan tapering diselesaikan lebih cepat juga jadi pemberat. 

Jika tapering selesai lebih cepat maka Fed akan segera menaikkan suku bunga. "Kemungkinan tahun depan The Fed akan memperbesar pengurangan pembelian obligasi, jadi proses tapering akan selesai lebih cepat dari perkiraan," imbuh dia.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo pun sepakat menyebut, harga perak tertekan karena ekspektasi kenaikan suku bunga AS. Sikap hawkish The Fed memicu permintaan dollar AS.

Sutopo memperkirakan, harga perak berpotensi menembus level batas rendah tahun ini di US$ 21,4 per ons troi. Bahkan tahun depan harga perak bisa menebus US$ 17 per ons troi, jika belum ada perubahan sentimen. 

Sutopo menilai, kebijakan bank sentral menaikkan suku bunga guna menekan inflasi akan berdampak signifikan ke harga perak. Alasannya, inflasi terjadi karena rantai distribusi terganggu dan pemulihan rantai distribusi butuh waktu cukup lama.

Sutopo memperkirakan harga perak pada tahun depan akan cenderung flat di kisaran US$ 20 per ons troi. Sementara Faisyal memperkirakan, rentang pergerakan harga perak sepanjang tahun depan akan berkisar di US$ 19-US$ 24 per ons troi. 

Baca Juga: Dolar AS masih perkasa, nasib perak belum akan membaik pada tahun depan

Terbaru