Papan Pengembangan yang Sedang Berkembang

Senin, 12 Juli 2021 | 14:44 WIB
Papan Pengembangan yang Sedang Berkembang
[ILUSTRASI. OPINI - Parto Kawito?- Parto Kawito - Saham-saham Langganan Window Dressing. Beliau adalah Direktur PT Infovesta Utama]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - Perkembangan pasar modal sangat dinamis, terutama sejak masuknya wabah Covid-19 ke tanah air. Kondisi ini menyebabkan hengkangnya investor asing dan digantikan investor lokal, terutama investor ritel milenial, sebagai motor penggerak transaksi di bursa saham dalam negeri.

Sebelum ini, biasanya pengganti investor asing adalah investor institusi lokal seperti, dana pensiun, asuransi dan reksadana. Namun kali ini berbeda, karena ada beberapa kemungkinan penyebab yang membuat institusi lokal tersebut tidak bisa menjadi pengganti investor asing.

Sebut saja misalnya kasus ditutupnya beberapa reksadana pada akhir tahun 2019, kasus salah kelola di beberapa portofolio asuransi hingga menyeret beberapa manajer investasi yang akhirnya dimintai keterangan Kejaksaan Agung. Kondisi tersebut menyebabkan institusi bersikap pasif bahkan tidak menambah alokasi di saham dan hanya menunggu momen jual saham untuk menghindari cut-loss.

Keaktifan investor ritel lokal membawa perangai berbeda dengan investor institusi lokal, yang biasanya lebih menyukai saham blue chips. Alih-alih memburu saham berkapitalisasi pasar besar, investor ritel lokal menyukai saham yang bisa memberikan cuan gedhe dalam waktu yang sesingkat-singkatnya plus dengan modal yang sekecil-kecilnya.

Tak jarang perburuan saham dilakukan dengan mengabaikan risiko investasi yang bagaikan barang abstrak. Sebagian dari mereka mengantisipasinya dengan cepat-cepat cut loss untuk berpindah ke saham lainnya, atau bahkan ke cryptocurrency.

Akibat gaya investasi seperti ini, maka saham-saham dengan kapitalisasi pasar menengah-kecil langsung semarak dan menghasilkan kinerja yang relatif baik, seperti tercermin pada pergerakan Indeks Papan Pengembangan.

Indeks Papan Pengembangan adalah indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham tercatat di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Papan Pengembangan adalah Papan Pencatatan yang disediakan untuk mencatatkan saham dari perusahaan menengah, yang diharapkan dapat berkembang di masa depan.

Selain Papan Pengembangan, masih ada dua Papan lagi, yaitu Papan Utama dan Papan Akselerasi. Papan Utama, sesuai namanya, berisi saham dari perusahaan besar dan memiliki pengalaman operasional cukup lama.

Adapun Papan Akselerasi mencatatkan saham dari emiten dengan aset skala kecil atau menengah dan belum dapat memenuhi persyaratan di Papan Pengembangan. Saham-saham di Papan Akselerasi saat ini tidak banyak dan sasaran dari investor ritel lokal masih di Papan Pengembangan.

Walaupun ada tiga Papan Pencatatan di BEI, investor mungkin tidak menyadarinya, karena secara tampilan di platform trading online tidak ada beda tampilan antar Papan Pencatatan. Jadi ketika investor hendak membeli atau menjual saham, tidak perlu mengetahui saham tersebut termasuk di Papan apa.

Dengan perburuan saham-saham kapitalisasi menengah di Papan Pengembangan, tak ayal harga saham di papan tersebut melambung relatif lebih tinggi dibanding saham-saham yang ada di Papan Utama.

Kinerja return Indeks Papan Pengembangan untuk periode 1 tahun, 3 tahun dan 5 tahun terakhir, per tanggal 6 Juli 2021, dibandingkan Indeks Papan Utama dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta Indeks LQ45 sebagai benchmark tersaji di tabel berikut.

Nama

1 Thn

3 Thn

5 Thn

Papan Pengembangan

86,80%

79,01%

141,79%

Papan Utama

11,74%

-3,30%

8,54%

Indeks Harga Saham Gabungan

21,21%

6,18%

21,63%

LQ45

9,24%

-5,41%

-0,42%

Tampak Papan Pengembangan menjadi juara pertama dengan selisih sangat lebar. Yang menarik adalah kinerja Indeks Papan Pengembangan periode 1 tahun terakhir mencapai 86,80%, lebih tinggi dari 3 tahun terakhir sebesar 79,01%.

Kinerja 1 tahun terakhir juga menyumbang kontribusi signifikan pada return 5 tahun terakhir yang tercatat mencapai 141,79%. Artinya momentum kenaikan indeks semakin menjadi-jadi setahun terakhir.

Return Indeks Papan Pengembangan tergolong fantastis. Jika dibandingkan dengan return reksadana saham, ternyata tidak ada reksadana saham yang sanggup mengalahkan kinerja 3 tahun dan 5 tahun terakhir.

Lalu hanya ada satu reksadana saham yang bisa mengalahkan kinerja periode 1 tahun terakhir, di mana reksadana tersebut menghasilkan return 118,69%. Namun ada sedikit kejanggalan pada lonjakan return secara tiba-tiba dari reksadana ini pada tanggal 16 Juni 2021.

Lalu bagaimana investor menangkap peluang dari momentum kenaikan Indeks Papan Pengembangan ini? Sayang sekali hingga saat ini tidak ada reksadana indeks maupun exchange traded fund (ETF) yang menjadikan saham di Papan Pengembangan sebagai underlying asset.

Namun jangan khawatir, karena investor sebenarnya bisa berinvestasi dengan metode sampling, alias membeli sebagian saham-saham penghuni Indeks Papan Pengembangan yang berkapitalisasi terbesar, hingga diharapkan menyerupai indeks yang ditirunya.

Metode sampling dilakukan karena jumlah saham di Indeks Papan Pengembangan saat ini totalnya berjumlah 248 saham. Dengan berinvestasi di 20 saham terbesar, sudah mewakili 72,58% dari total kapitalisasi pasar indeks tersebut.

Lima besar saham di Indeks Papan Pengembangan beserta bobotnya berturut-turut dari yang terbesar adalah Bank Jago dengan bobot 15,83%, Chandra Asri Petrochemical yang memiliki bobot 13,82%, Barito Pacific (6,62%), Merdeka Copper Gold (5,82%), Sarana Menara Nusantara (5,55%) dan Indoritel Makmur Internasional (3,69%). Tampak dua saham terbesar sangat berbeda jauh dengan ranking di bawahnya.

Kelemahan membentuk indeks sendiri adalah diperlukannya dana yang relatif besar untuk membeli saham sebanyak 20 nama. Solusinya bisa dikurangi menjadi 10 atau bahkan 5 saham saja, dengan konsekuensi return portofolio bisa meleset dari indeks yang ingin ditirunya.

Plus risiko juga relatif lebih besar karena diversifikasi yang lebih jelek. Namun penulis percaya para manajer investasi selalu sigap dengan peluang yang ada untuk membuat reksadana Indeks Papan Pengembangan, yang bakal memudahkan investor berinvestasi.

Bagikan

Berita Terbaru

Memblejeti Aset Sritex dan Keluarga Lukminto, Bisa Buat Bayar Utang?
| Jumat, 27 Desember 2024 | 16:06 WIB

Memblejeti Aset Sritex dan Keluarga Lukminto, Bisa Buat Bayar Utang?

Tinggal tersisa 1 opsi jika Keluarga Lukminto ingin menyelamatkan bisnis tekstil dan produk tekstilnya yakni mengajukan Peninjauan Kembali ke MA.

Crazy Rich Surabaya Divonis 15 Tahun Penjara atas Kasus Manipulasi Emas Antam
| Jumat, 27 Desember 2024 | 14:47 WIB

Crazy Rich Surabaya Divonis 15 Tahun Penjara atas Kasus Manipulasi Emas Antam

Pengusaha Budi Said divonis 15 tahun penjara dalam kasus dugaan korupsi manipulasi pembelian emas PT Aneka Tambang (Antam).

BEI Minta Klarifikasi Nilai Gabungan Merger EXCL dan FREN Capai Rp 104 Triliun
| Jumat, 27 Desember 2024 | 11:41 WIB

BEI Minta Klarifikasi Nilai Gabungan Merger EXCL dan FREN Capai Rp 104 Triliun

Berdasarkan nilai perusahaan EXCL sebesar Rp 75 triliun ditambah dengan FREN sebesar Rp 29,1 triliun, menghasilkan Rp 104,2 triliun.

ADRO hingga ACRO, Cermati Saham Cum Dividen Hari Ini (27/12) sampai Januari
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:58 WIB

ADRO hingga ACRO, Cermati Saham Cum Dividen Hari Ini (27/12) sampai Januari

Pelaku pasar masih bisa mendulang cuan dari pembagian dividen interim yang akan cum date hari ini, Jumat (27/12) hingga awal Januari 2025

Cuan 21,20% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menghijau (27 Desember 2024)
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:35 WIB

Cuan 21,20% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menghijau (27 Desember 2024)

Harga emas Antam hari ini (27 Desember 2024) ukuran 1 gram Rp 1.528.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 21,20% jika menjual hari ini.

Pengendali Lepas 445 Juta Saham Diamond Food (DMND)
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:19 WIB

Pengendali Lepas 445 Juta Saham Diamond Food (DMND)

Wakil Komisaris Utama sekaligus pemegang saham pengendali PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND), Chen Tsen Nan menjual sahamnya di DMND. 

Genjot Kinerja, Astrindo Nusantara (BIPI) Mendirikan Anak Usaha
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:14 WIB

Genjot Kinerja, Astrindo Nusantara (BIPI) Mendirikan Anak Usaha

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) mendirikan anak usaha pada 24 Desember 2024. Entitas baru ini bernama PT Askara Energi Andalan. ​

Harga Komoditas Membaik, Laba Antam (ANTM) Berpotensi Naik
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:07 WIB

Harga Komoditas Membaik, Laba Antam (ANTM) Berpotensi Naik

Sejumlah sentimen positif masih memayungi emiten pelat merah yang bergerak di sektor pertambangan emas ini. ​

Tren Suku Bunga Masih Tinggi, IPO Bisa Lebih Seksi
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:00 WIB

Tren Suku Bunga Masih Tinggi, IPO Bisa Lebih Seksi

Membedah aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di sepanjang tahun 2024 dan prospeknya di 2025.

Masih Ada Cuan Menawan Dari Saham Pilihan
| Jumat, 27 Desember 2024 | 07:50 WIB

Masih Ada Cuan Menawan Dari Saham Pilihan

Menakar cuan dan memilih saham-saham penghuni indek IDXV30, IDXG30 dan IDXQ30​ yang layak dikoleksi.

INDEKS BERITA

Terpopuler