Parlemen Inggris Akan Gelar Pemungutan Suara Terkait Brexit Selasa Pekan Depan

Selasa, 08 Januari 2019 | 21:00 WIB
Parlemen Inggris Akan Gelar Pemungutan Suara Terkait Brexit Selasa Pekan Depan
[]
Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - Akhirnya, parlemen Inggris sepakat akan melakukan pemungutan suara terkait kesepakatan Brexit Theresa May pada Selasa (15/1), pekan depan. Pemungutan suara jadi agenda paling penting dalam kebijakan Brexit, mengingat kontroversi terkait Brexit-deal versus Brexit-no deal terus bergulir.

BBC menyebut saat ini anggota parlemen Inggris telah mendapat undangan untuk bertemu dengan perdana menteri Theresa May pada Selasa pekan depan.

Setidaknya, lebih dari 200 anggota parlemen telah menandatangani petisi kepada Theresa May dan mendesak May untuk mengesampingkan Brexit-no deal. Maklum, keputusan itu bisa menyebabkan ekonomi Inggris bergejolak.

Sekedar catatan, meski May sudah menyepakati dengan pemimpin Uni Eropa terkait hubungan kedua kawasan ini pasca Brexit, namun untuk mengimplementasikannya, May harus melewati pemungutan suara dalam parlemen Inggris. Saat ini, kesepakatan May mendapat banyak perlawanan dari anggota parlemennya.

Banyak anggota parlemen dari partai konservatif yang meyakini kesepakatan Brexit itu tidak mewakili Brexit yang dipilih warga negara. Alhasil, golongan ini mendorong agar Inggris keluar dari zona UE tanpa kesepakatan sama sekali.

Namun, menteri Brexit Kwasi Kwarteng menyebut optimis pemungutan suara pekan depan bakal memenangkan kesepakatan yang telah dilakukan May. “Rencananya adalah untuk memenangkan pemungutan suara pada hari Selasa atau kapan pun itu,” kata Kwarteng kepada BBC, Senin (7/1).

Sementara itu, mantan menteri luar negeri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa opsi Brexit-no deal adalah opsi yang paling popular dan mendekati pilihan masyarakat.

Jika Inggris meninggalkan UE tanpa kesepakatan, secara otomatis Inggris akan kembali pada autran organisasi perdagangan dunia. Peraturan ini akan berlaku untuk perdagangan antara Inggris dan UE.

Johnson mendesak May untuk menghapus hambatan dari perjanjian Brexit sebagai bentuk perlindungan hukum yang nyata bagi Inggris.

Tetapi, May sempat memperingatkan jika parlemen menolak perjanjian Brexit-nya, negara tersebut berpotensi menghadapi 'wilayah yang belum dipetakan'.

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing
| Selasa, 05 November 2024 | 19:01 WIB

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing

Sejumlah peritel merek merek tertentu terpantau melakukan ekspansi yang mendorong permintaan ruang bisnis.

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler